Sidang Rizieq Shihab
Rizieq Shihab Cecar Saksi di Persidangan, Pertanyakan Broadcast WA Ajakan Berkumpul di Megamendung
Rizieq Shihab mempertanyakan pesan broadcast Whatsapp ajakan berkumpul warga di sekitar Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Rizieq Shihab mempertanyakan pesan broadcast Whatsapp ajakan berkumpul warga di sekitar Pondok Pesantren Alam Agrokultural Megamendung, Kabupaten Bogor pada 13 November 2020 lalu.
Dalam sidang pemeriksaan saksi kasus dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rizieq mengajukan pertanyaan tersebut kepada empat saksi yang dihadirkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Yakni Camat Megamendung Endi Rismawan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor Agus Ridhallah, Kepala Bidang Penertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor Teguh Sugiarto, dan Kepala Seksi Ketentraman, dan Ketertiban Kecamatan Megamendung, Iwan Relawan.
"Pertanyaan saya dari keempat saksi ini ada yang tahu sumber WA ini dari mana, siapa yang buat itu WA? Siapa yang buat sebaran mengundang masyarakat untuk kumpul di Gadog?" tanya Rizieq kepada keempat saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (19/4/2021).
Keempat saksi dihadirkan JPU mengaku tidak tahu asal dan siapa yang pertama menyebarkan broadcast Whatsapp ajakan berkumpul menyambut kedatangan Rizieq saat kejadian.

Rizieq pun kembali bertanya kepada keempat saksi ada atau tidaknya undangan dalam bentuk spanduk, baliho, dan semacamnya sebagaimana ajakan dalam pesan broadcast Whatsapp.
Pertanyaan lalu dijawab para saksi tidak ada sehingga menurut Rizieq pesan broadcast Whatsapp itu membuat warga datang sehingga menimbulkan kerumunan dari Gadog hingga Megamendung.
Baca juga: Petaka Suami Istri Bertengkar Berujung 199 Rumah Dilalap Api di Tamansari, Warga Dengar Suara Ini
Baca juga: Komentari Perawat RS Siloam Korban Penganiayaan, Selebgram Ratu Entok DIkabarkan Diamankan Polisi
Baca juga: Wali Kota Airin Hibahkan 3 Aset Lahan Pemkot Tangsel ke Polri
"Baik berarti memang ada ajakan beredar di grup WA tanpa diketahui sumbernya darimana, artinya empat saksi tidak tahu sumbernya darimana. Jadi tidak ada selebaran kertas undangan, cuman ajakan di WA yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.
Rizieq menuturkan kerumunan warga dengan jumlah sekitar 3.000 orang dari wilayah Gadog hingga Megamendung merupakan kejadian di lokasi terpisah yang terjadi secara spontan.
Menurutnya tidak ada panitia yang mengkoordinir kerumunan warga sejak wilayah Gadog hingga berjalan ke Pondok Pesantren Alam Agrokultural dengan jarak sekitar 12 kilometer tersebut.
"Tidak ada panitia karena memang mereka (simpatisan) datang dengan spontan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah menuturkan bahwa kerumunan warga pada 13 November 2020 lalu muncul akibat kegiatan penyambutan dan peletakan batu pertama Markaz Syariat di Pondok Pesantren Alam Agrokultural.
Agus yang merupakan Pelapor dalam kasus dugaan tindak pidana karantina kesehatan Rizieq Shihab di Polda Jawa Barat mengatakan pihaknya sudah berupaya mencegah kerumunan warga sejak mendapat pesan broadcast Whatsapp.
"Sekitar tanggal 11 November 2020 malam. Pada saat itu saya dapat WA (Whatsapp) dari pak Sekda (Sekretaris Daerah) menyampaikan brosur tentang ajakan menyambut kedatangan Habib Rizieq. Tidak diterangkan dari mana Sekda dapat WA," kata Agus.