Sudah Diperingatkan tapi Tetap Mau Temui Selingkuhan, Nyawa Istri Melayang Ditusuk Suami Sakit Hati

Sudah diperingatkan untuk tidak meneruskan berselingkuh, seorang istri tetap ngeyel bermain api hingga akhirnya nyawanya melayang karena ditusuk suami

Editor: Elga H Putra
TRIBUNMEDAN
Ilustrasi pembunuhan. Meski sudah diperingatkan untuk tidak meneruskan berselingkuh, seorang istri tetap ngeyel bermain api hingga akhirnya nyawanya melayang karena ditusuk suaminya yang sakit hati dengan ulahnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Meski sudah diperingatkan untuk tidak meneruskan berselingkuh, seorang istri tetap ngeyel bermain api hingga akhirnya nyawanya melayang karena ditusuk suaminya yang sakit hati dengan ulahnya.

Nasib pilu itu dialami Halimatulsadiah (29).

Warga Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat itu tewas mengenaskan usai ditusuk suaminya sendiri.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (17/4/2021) dini hari.

Sedangkan keributan rumah tangga ini sudah terjadi sejak malam sebelumnya.

Pelaku dalam kasus ini yakni ML (30) yang tak lain adalah suami korban sendiri melakukan aksi nekatnya karena didorong rasa sakit hati.

Baca juga: Cerita Mama Muda Berjarak 15 Tahun dengan Putrinya: Suka Dititipi Salam Pria karena Dikira Kakaknya

Sebab, peringatannya kepada sang istri agar tak meneruskan perselingkuhan dengan pria idaman lain sama sekali tak digubris.

Korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan.

Tapi korban meninggal akibat pendarahan hebat di leher.

Kasatreskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa mengatakan kasus suami bunuh istri ini bermula dari cekcok pada Jumat (16/4/2021) sekitar pukul 20.00 Wita.

Baca juga: Kenal Sebulan via FB, Janda Tiga Cucu Mantap Dinikahi Pemuda 28 Tahun: Asal Temaninya di Kalimantan

Baca juga: Janda Muda Berumur 14 Tahun Ketagihan Layani Puluhan Pria Tanpa Imbalan, Bermula dari Hal Sepele

Baca juga: Berawal dari Becanda Lalu Sakit Hati, Adik Nekat Bunuh Kakaknya di Depan Orangtua Pakai Celurit

Mereka bertengkar sambil berebut ponsel milik korban.

Pelaku mengaku sempat mengingatkan istrinya agar tidak teleponan dengan pria lain yang diduga selingkuhannya.

"Tapi, korban tidak mau mendengarkan pelaku. Korban tetap komunikasi dengan pria yang diduga pacar korban," ujarnya.

Tak lama kemudian korban menyampaikan tidak mau ikut berjualan besok.

Korban mengaku ingin menemui laki-laki tersebut.

Ucapan itulah yang membuat pelaku emosi dan kalap.

ML langsung mengambil pisau di meja jualannya.

Jasad istri korban penusukan suami
Jasad istri korban penusukan suami dibawa anggota Satreskrim Polresta Mataram ke RS Bhayangkara, Sabtu (17/4/2021)

Kemudian menusuk leher korban sebelah kanan.

Setelah itu pelaku mencabut pisau tersebut dan melepaskan pisau ke bawah.

Korban pun langsung jatuh lemas dan tidak sadarkan diri.

"Setelah mendapat laporan, kami ke lokasi, dan membawa korban ke RS Bhayangkara," jelasnya.

Tak lama usai pembunuhan itu, sang suami langsung diamankan.

Saat ini pelaku sudah mendekam di penjara Polresta Mataram.

Kasus Serupa: Menginap Tak Pamit, Istri Dibantai Suami

Lantaran menginap tanpa pamit dan ketahuan berpakaian seksi, seorang istri tewas dibantai suami.

Usai menghabisi nyawa istrinya, pelaku bernama Musdar (28) langsung menyerahkan diri.

Kepada polisi, pelaku yang bekerja sebagai buruh penombak kelapa sawit itu mengaku dirinya khilaf lantaran sakit hati dengan sikap sang istri.

Pembunuhan sadis itu terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika mengatakan, kronologi pembunuhan berawal pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 07.00 WITA, sang istri bernama Riskawati (29) yang merupakan ibu rumah tangga meninggalkan rumah tanpa seizin dan sepengetahuan pelaku.

Namun pada malam hari, sang istri sempat menghubungi suaminya melalui telepon seluler.

Baca juga: Menginap Tanpa Pamit, Saat Pulang Ternyata Berpakaian Seksi, Istri Tewas Dibantai Suami

Baca juga: Ditabrak Lalu Dibacok, Saudara Kades Dibunuh di Atas RX King, Celurit Tergeletak di Samping Jasad

Baca juga: Kasatpol PP Kabupaten Bogor: Rizieq Shihab Bertanggungjawab dalam Kasus Kerumunan di Megamendung

Bahkan, ia memberitahu keberadaannya saat itu di sebuah penginapan yang ada di Nunukan.

Lalu keesokan harinya, sang istri kembali ke rumahnya di Sei Menggaris.

"Begitu kembali ke rumah sekira pukul 15.00 WITA, mereka sempat ngobrol berdua di dalam kamar.

Suaminya sempat menasihati dia (istri) agar memberitahu jika ingin pergi ke mana-mana," kata Randhya Sakhtika kepada TribunKaltara.com, Jumat (16/04/2021) sore.

Tak hanya itu, sang suami juga menegur cara berpakaian istrinya yang menurut dia sudah berubah dari sebelumnya.

Namun, sang istri justru bersikap cuek dan tak menghiraukan nasihat suaminya.

"Istrinya bahkan meminta agar suaminya menceraikan dirinya.

Mendengar pernyataan istri begitu, lalu sang suami berusaha membujuknya dengan memeluk istrinya.

Tapi istri malah marah-marah sambil melepaskan pelukan suami," ucapnya.

Lantaran, tak dihargai oleh sang istri, saat itu juga suaminya lalu mengambil kursi kayu dan melemparkan ke arahnya.

Lemparan kursi tadi mengenai pinggang belakang istri.

Lalu sang istri berlari ke arah ruang tamu dan diikuti oleh suaminya.

Riskawati tergeletak di ruang tamu persis di depan pintu rumah, Selasa (13/4/2021) pukul 15.30 WITA.
Riskawati tergeletak di ruang tamu persis di depan pintu rumah, Selasa (13/4/2021) pukul 15.30 WITA. (Istimewa via Tribun Kaltim)

"Nah, waktu berada di ruang tamu, si istri langsung mengambil sebilah parang dan mengayunkan ke arah suami," ujarnya.

Randhya Sakhtika mengatakan, sang suami sempat menghindar dari ayunan parang istrinya.

Begitu menghindar, suami langsung mendorong istri ke arah dinding sehingga istrinya terjatuh.

"Pada saat terjatuh, sang suami langsung merebut parang darinya dan langsung mengayunkannya ke kepala istri beberapa kali.

Jadi sesuai hasil visum ada pendarahan di bagian kepala si korban. Itu yang membuatnya meninggal dunia," tuturnya.

Informasi yang dihimpun, kedua pasangan itu memiliki empat anak yang masih kecil.

Saat ini keempat anak itu dititipkan pada ibu dari korban di Sulawesi.

Mereka telah menjalani pernikahan selama 11 tahun.

Sebelumnya pelaku sudah pernah melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara menampar korban.

"Jadi saat kejadian hanya mereka berdua saja di rumah. Begitu melihat istrinya sudah tidak berdaya lagi, sejam kemudian suaminya langsung keluar dari rumah dan menyerahkan diri di pos sekuriti PT NJL. Motifnya murni sakit hati," ungkapnya.

Selanjutnya, pelaku dibawa oleh sekuriti ke Pos Polisi Subsektor Sei Menggaris, Polsek Nunukan untuk diamankan.

Kini pelaku diamankan di Polsek Nunukan.

Terhadap pelaku disangkakan Pasal 44 Ayat (3) UU RI nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau Pasal 338 KUHP Subsider Pasal 351 Ayat (3) Jo Pasal 356 Ayat (1) KUH Pidana.

Adapun barang bukti berhasil diamankan di Polsek Nunukan, yakni sebilah parang berukuran sekira 20 cm.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Termakan Api Cemburu, Suami Tusuk Istri Sampai Tewas di Mataram

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved