Lika-liku Putri Tukang Sayur Lulus Tes Akpol Kini Jabat Kasat Narkoba: Awalnya Minder
Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Rasa minder itu dikarenakan latar belakang Iptu Setian Intan Putri sebab kedua orangtuanya sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur.
"Bahkan ada yang mengucilkan, nggak mungkin lulus Akpol, karena harus siapkan biaya sekian," ungkap Iptu Septia Intan Putri dikutip dari TribunJambi.com.
Pasalnya, orangtua dan kebanyakan masyarakat berpikir menjadi polisi akan mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Septia mengakui orang-orang sekelilingnya sempat berpikiran tersebut.
Hingga akhirnya muncul umpatan-umpatan bahwa dirinya tidak mungkin menjadi seorang polwan karena tidak memiliki biaya.
Septia memaklumi umpatan yang di tunjukkan kepadanya.
Lantaran orang tuanya bernama Yendri dan Yusmanidar sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur.
Namun, mindset dari orang yang tidak mendukungnya tersebut tidak digubris olehnya.

"Tapi saya tidak yakin akan itu (harus menyiapkan uang). Saya tetap berjuang sendiri, yang lain ikut les, saya tidak ikut. Bermodalkan nekat saja untuk ikut tes," ungkapnya.
Septia menceritakan kisahnya ketika harus berangkat dari Payakumbuh ke Sumatera Barat untuk mengikuti tes.
Pada waktu itu perjalanan Payakumbuh ke Sumbar di tempuh dalam waktu 3 jam.
Pada saat itu Ia berangkat naik travel sendiri dan tanpa siapapun.
"Waktu di Padang juga benar-benar sendiri tidak ada keluarga, tinggal juga numpang di kos-kosan tetangga yang kebetulan kuliah di Padang. Kalau kendaraan untuk ikut tes ya naik angkot dengan bermodal nanya sana sini untuk lokasi tempat tes yang berbeda," ceritanya.