Lika-liku Putri Tukang Sayur Lulus Tes Akpol Kini Jabat Kasat Narkoba: Awalnya Minder

Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Istimewa via Tribun Jambi
Iptu Septia Intan Putri, Kasat Narkoba Polres Tanjabbar. Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Iptu Septia Intan Putri berhasil melawan rasa mindernya saat tes masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Rasa minder itu dikarenakan latar belakang Iptu Setian Intan Putri sebab kedua orangtuanya sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur.

"Bahkan ada yang mengucilkan, nggak mungkin lulus Akpol, karena harus siapkan biaya sekian," ungkap Iptu Septia Intan Putri dikutip dari TribunJambi.com.

Pasalnya, orangtua dan kebanyakan masyarakat berpikir menjadi polisi akan mengeluarkan biaya yang cukup besar.

Septia mengakui orang-orang sekelilingnya sempat berpikiran tersebut.

Hingga akhirnya muncul umpatan-umpatan bahwa dirinya tidak mungkin menjadi seorang polwan karena tidak memiliki biaya.

Septia memaklumi umpatan yang di tunjukkan kepadanya.

Lantaran orang tuanya bernama Yendri dan Yusmanidar sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur.

Namun, mindset dari orang yang tidak mendukungnya tersebut tidak digubris olehnya.

Iptu Septia Intan Putri, Kasat Narkoba Polres Tanjabbar
Iptu Septia Intan Putri, Kasat Narkoba Polres Tanjabbar (Istimewa via Tribun Jambi)

"Tapi saya tidak yakin akan itu (harus menyiapkan uang). Saya tetap berjuang sendiri, yang lain ikut les, saya tidak ikut. Bermodalkan nekat saja untuk ikut tes," ungkapnya.

Septia menceritakan kisahnya ketika harus berangkat dari Payakumbuh ke Sumatera Barat untuk mengikuti tes.

Pada waktu itu perjalanan Payakumbuh ke Sumbar di tempuh dalam waktu 3 jam.

Pada saat itu Ia berangkat naik travel sendiri dan tanpa siapapun.

"Waktu di Padang juga benar-benar sendiri tidak ada keluarga, tinggal juga numpang di kos-kosan tetangga yang kebetulan kuliah di Padang. Kalau kendaraan untuk ikut tes ya naik angkot dengan bermodal nanya sana sini untuk lokasi tempat tes yang berbeda," ceritanya.

Tidak sampai di situ, Septia pun mengatakan bahwa Ia sempat merasa minder ketika orang lain yang juga ikut tes datang diantar oleh orang tua.

Kemudian ada pula yang diantar menggunakan mobil, sementara dirinya datang sendiri dan menggunakan angkot.

"Awalnya minder karena yang ikut kayak nya orang-orang kaya, diantar orang tua pakai mobil, sedangkan saya hanya naik angkot, bahkan tidak ada yang saya kenal satu pun," ungkapnya.

"Alhamdulillah bisa melewati semua proses itu. Atas izin Allah waktu tes tahun 2011 diberi kemudahan dan kelancaran hingga lulus masuk Akpol. Bahkan banyak yang nanya habis berapa, sama sekali saya tidak ada mengeluarkan biaya," tambahnya.

Kini Iptu Septia Intan Putri mencuri perhatian banyak orang.

Berparas cantik dan menawan, serta kesederhanaan dalam berpenampilan membuat sosok Septia menjadi panutan bagi rekan-rekan lainnya.

Septia, merupakan polwan cantik yang lahir di Payakumbuh, 1 September 1993 silam.

Kini sudah hampir satu tahun Ia menjabat sebagai Kasatres Narkoba Polres Tanjabbar.

Usut punya usut, menjadi seorang polwan adalah impian yang disematkan oleh Septia sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Baca juga: Berkeliling di Masjid Jami Al Anwar: Ada Makam Pendiri Masjid Tertua di Jakarta Timur

Baca juga: Cegah Warga Mudik Lebaran, Begini Siasat Pemprov DKI Jakarta: Pos Penyekatan Dijaga Ketat

Septia yang mengenakan hijab selama keseharian termasuk dalam bertugas ini sudah dari SMP mengimpikan dirinya untuk mengenakan seragam lengkap menjadi seorang polwan.

Bersikap tegas namun tetap di pandang cantik adalah cita-cita yang ingin diraih pada saat itu.

"Menjadi polisi karena memang cita-cita dari SMP, dan melihat sosok polwan keren-keren dan cantik-cantik. Jadi Ingin merasakan bagaimana ya kalo jadi ibu polwan itu, bisa ngak ya?. Jadi kalo setiap ada yang nanya cita-cita nya apa, saya selalu jawab polwan,"ujar Septia yang merupakan lulusan dari SMP N 01 Kecamatan Payakumbuh, belum lama ini.

Dilanjutkan Septia bahwa sebetulnya dirinya sendiri pada waktu itu tidak mengetahui apa tugas menjadi polwan, bahkan proses untuk menjadi seorang polwan sendiri dirinya tidak mengetahui.

Pada saat itu, ia hanya menginginkan untuk menggunakan seragam lengkap polisi dan berjiwa tegas namun tetap cantik di pandang.

Septia yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Yendri dan Ibu Yusmanidar.

Septia mengira bahwa proses masuk untuk menjadi seorang Polwan hanya bermodalkan Ijazah.

Bahkan untuk proses pendaftaran pun dirinya juga tidak tahu.

"Waktu itu (SMP) saya tidak tau bagaimana proses masuknya. Apa itu tugs polisi, tugas polwan. Awalnya ngak tau apa itu Akpol, setau saya masuk polisi ya kayak daftar PNS, hari ini daftar bsok langsung lulus," katanya.

Tekad menjadi seorang polwan ini juga mendapat dukungan dari orangtua Septia.

Tepat pada 2011 lalu, ketika Ia lulus dari SMAN 1 Kecamatan Guguak (danguang-danguang), ayah dari Septia menelpon dan mengabarkan bahwa ada pembukaan pendaftaran untuk menjadi polwan.

"Tahun 2011 setelah lulus SMA, papa saya nelpon saya, papa bilang katanya ada pendaftaran polisi, coba cari di internet. Seketika langsung saya ke warnet untuk cari informasi di www.penerimaanpolri.com kalo nggak salah, dan ternyata benar ada pembukaan," ungkapnya.

Sesimpel itu kah Septia untuk menjadi seorang polwan?

Ternyata tidak, di ceritakan oleh Septia bahwa dalam membuka informasi pembukaan tersebut Ia langsung melihat persyaratan yang harus di penuhinya.

Ini pun disampaikan oleh Septia penuh perjuangan yang jika di kenang perjuangan ini membuatnya yakin bahwa perjuangan tidak akan menyia-nyiakan hasil.

"Semua saya urus sendiri surat-surat yang di butuhkan dari desa, Polsek, Polres Payakumbuh, dan lanjut kirim berkas ke Polda Sumatera Barat," sebutnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kisah Iptu Septia, Anak Tukang Sayur Modal Nekat Ikut Tes Akpol, Kini Jadi Perwira Polres Tanjabbar, .

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Mengenal Iptu Septia Kasat Narkoba Polres Tanjabbar, Bercita-cita Jadi Polwan Sejak SMP,

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved