Sisi Lain Metropolitan

5 Tahun Jadi Petugas P3S, Nurain Tak Bisa Lupakan Bocah 12 Tahun Dipekerjakan Jadi PSK: Miris Banget

Dalam razia, Nur'aini mendapati seorang anak perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK).

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Nur'ain Abdullah (31). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Nur'ain Abdullah (31) menemukan pengalaman menyayat hati. Pengalaman itu tak pernah ia temukan sebelumnya.

Sudah 5 tahun ini ia menjadi petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara.

Salah satu pengalaman yang membuat hatinya bergetar pada tahun 2017 silam.

Kala itu dalam razia gabungan penyakit masyarakat, Nur'aini mendapati seorang anak perempuan jadi pekerja seks komersial (PSK).

Wanita yang akrab disapa Nuy itu melihat sang bocah terjaring razia dari salah satu kontrakan di Koja, Jakarta Utara.

Baca juga: Cerita Maling Motor Seharian Ngumpet di Atap Rumah Agar Selamat, Bertahan Hidup Minum Air Tandon

Saat memasukkan si bocah ke mobil penampungan, Nuy menyempatkan berbincang dengannya.

Apa yang dilontarkan si anak begitu menyayat hatinya. Bocah bau kencur itu ternyata baru berusia 12 tahun.

Ilustrasi
Ilustrasi (Kompas.com)

Ia dibawa oleh pelaku perdagangan orang dari Lampung dan dipekerjakan di Jakarta.

"PSK ini umur 12 tahun. Dia orang Lampung dibawa ke Jakarta dipekerjakan jadi PSK," kata Nuy di Pospol Bintang Mas, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Bertemu Ibu Kandung, Betrand Peto Emosional Bahas Perlakuan Orangtua di Masa Lalu: Onyo Pendam Aja

Baca juga: Ini Sebaran RT Zona Merah Covid-19 di DKI Jakarta, Terbanyak di Jakarta Barat

Baca juga: Dituding Pelakor, Tisya Erni Bantah Pansos ke Sule & Nathalie Holscher: Saya Udah Dari Dulu Terkenal

"Itu di kawasan Koja, sekitar tahun 2017 kalo nggak salah," jelas Nuy.

Nuy pun mengaku sangat terpukul dengan apa yang ditanganinya kala itu.

Sebagai perempuan, tindak pidana perdagangan orang seperti itu sudah pasti menyayat hatinya.

Baca juga: 5 Kali Ditembak, Sopir Pribadi Guling-guling Duel dengan Perampok Berbadan Tegap di Rumah Majikannya

"Nggak tega lah, sebagai perempuan nggak tega. Miris banget. Akhirnya dibawa ke panti sosial," ucap Nuy.

Memanusiakan Manusia

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved