Sisi Lain Metropolitan
5 Tahun Jadi Petugas P3S, Nurain Tak Bisa Lupakan Bocah 12 Tahun Dipekerjakan Jadi PSK: Miris Banget
Dalam razia, Nur'aini mendapati seorang anak perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Selama lima tahun belakangan, Nuy mengemban tugas pokok menjaring para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).
Nuy memutuskan mendaftar sebagai petugas P3S setelah dirinya menyadari betapa peliknya permasalahan sosial yang ada.
Menjalani arti namanya, Nur'ain memilih menjadi 'cahaya' di tengah-tengah gelapnya jalanan Jakarta Utara.
Rasa kasihan pelan-pelan mencerahkan.
Nuy yang tak kuasa melihat para PMKS di jalanan akhirnya bersikeras menjadi petugas lapangan.
Keinginannya hanya satu: memanusiakan manusia.
"Awalnya karena ngelihat kayak pengamen, PMKS gitu, kadang-kadang suka kasihan," kata Nuy.
"Cuman kadang-kadang kalo disadarin nggak baik juga buat kitanya. Jadi, ada untuk kita kan sebagai petugas P3S itu untuk memanusiakan manusia," ucap dia.
Baca juga: Pilu Gadis SMP Dicabuli Anak Anggota DPRD, Kena Penyakit Kelamin Hingga Dipaksa Jadi PSK
Nuy ingin mengubah kondisi orang-orang penghuni jalan menjadi lebih baik.
Sesuai perannya, pertama-tama Nuy melayani.
Sebagai petugas lapangan, Nuy kerap kali menemukan orang-orang terlantar yang dibantunya pulang ke rumah masing-masing.
"Misalnya ketemu PMKS atau gelandangan, kita harus nolongin mereka," kata Nuy.
"Kalo umpamanya orang terlantar, mereka kan mau pulang, kita harus bikin surat dari kepolisian dulu," beber Nuy.
"Nanti dari kepolisian kita bawa ke Sudin Sosial, dari situ langsung dibawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan pemulangan," jelas dia.
Tugas pokok lainnya ialah pengawasan.