Setahun Nganggur karena Pandemi, Suami Makin Stres Jelang Lebaran, Istri Dianiaya hingga Jari Putus

Setahun nganggur karena terdampak pandemi Covid-19, suami makin stres jelang Lebaran hingga akhirnya tega aniaya istri sendiri sampai jari putus.

Editor: Elga H Putra
Ilustrasi KDRT. - Setahun nganggur karena terdampak pandemi Covid-19, suami makin stres jelang Lebaran hingga akhirnya tega aniaya istri sendiri sampai jari putus. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PRABUMULIH - Setahun nganggur karena terdampak pandemi Covid-19, suami makin stres jelang Lebaran hingga akhirnya tega aniaya istri sendiri sampai jari putus.

Penganiayaan sadis itu dilakukan Firmansyah kepada istrinya sendiri yakni Puspa Dewi (31) di rumah mereka di Jalan Cempedak RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Peristiwa itu dialami Puspa Dewi beberapa hari lalu ketika dirinya hendak menyiapkan santap sahur untuk keluarga kecilnya.

Awalnya, tanpa alasan yang jelas pelaku memukul kepala korban pakai kayu balok lalu menindih perut dan mencekik bagian leher korban.

Tidak sampai disitu saja, Firmansyah juga memasukkan jari korban ke tenggorokan.

Hal itu diduga sengaja dilakukan Firmansyah untuk membunuh istrinya.

Baca juga: Minta Tolong Soal Ponsel, Terungkap Modus Jitu Oknum Kadishub Lecehkan para Bawahan di Ruang Kerja

Akibat penganiayaan dialaminya itu, Puspa Dewi mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh bahkan jari telunjuk tangan kiri korban putus dan jari tengah dan jari manis patah.

Selain itu korban mengalami luka dibagian kepala belakang akibat dipukul pakai balok kayu, leher bekas cekikan, perut lebam, lebam di mata sebelah kiri dan luka robek pada mulut.

Baca juga: Kabar Baik, Pencairan THR PNS akan Dilakukan Lebih Cepat, Intip Besaran yang Diterima Tiap Golongan

Baca juga: Polisi Bongkar Prostitusi di Reddoorz TIS Square Tebet, 15 Anak Di Bawah Umur Diamankan

Baca juga: 5 Tahun Jadi Petugas P3S, Nurain Tak Bisa Lupakan Bocah 12 Tahun Dipekerjakan Jadi PSK: Miris Banget

Puspa Dewi sempat kritis dan nyaris tewas akibat dianiaya suami sendiri bernama Firmansyah bin Muchtar.

Sampai hari ini, Kamis (22/4/2021), korban sendiri masih menjalani perawatan intensif di RSUD Prabumulih.

Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel, peristiwa terjadi diduga lantaran pelaku kesal dan putus asa dengan masalah ekonomi rumah tangganya yang kian terpuruk.

Firmansyah sendiri diketahui sudah hampir setahun menggangur akibat karena Covid 19 dan mmengalami masalah kesehatan alias sakit namun tidak diketahui sakit apa.

"Dia itu memang hendak membunuh aku," kata Puspa Dewi ketika dibincangi wartawan di RSUD Prabumulih.

Puspa Dewi menuturkan, sang suami sejak menikah hingga 13 tahun usia perkawinan memang ringan tangan alias sering memukuli dirinya.

"Dia (Firmansyah-red) itu memang sering memukuli, sejak nikah pada 2008 sampai sekarang 13 tahun memang sering mukuli, aku bertahan karena anak," katanya.

Puspa Dewi Korban Penganiayaan Suami Nyaris Tewas, Jari Tangan Putus
Puspa Dewi Korban Penganiayaan Suami Nyaris Tewas, Jari Tangan Putus (tribun sumsel/Edison)

Dengan terbata-bata, Puspa Dewi meminta bantuan pihak kepolisian untuk segera menangkap sang suami karena sudah tidak tahan lagi.

"Tekat aku sudah bulat, aku rela dia masuk penjara," tuturnya.

Selanjutnya ibu korban bersama keluarga yang tak terima dengan apa yang dialaminya Puspa Dewi kemudian melaporkan penganiayaan itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Prabumulih.

Selain itu keluarga korban juga meminta bantuan dari Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Kami minta agar diproses hukum, kasian anak kami, berikan hukuman setimpal," harap Milawati (51), ibu korban.

Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman membenarkan adanya peristiwa itu dan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

"Laporan keluarga korban telah kami terima, memang benar akibat penganiayaan itu istri korban harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat sejumlah luka bahkan jari tangan sampai putus," katanya.

Kasat Reskrim mengaku saat ini pihaknya masih memburu pelaku yang merupakan suami korban. "Kami masih buru pelaku karena usai melakukan penganiayaan pelaku langsung kabur," ujar dia.

Wali Kota Turun Tangan

Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan Firmansyah terhadap istrinya Puspa Dewi (31) warga Jalan Cempedak RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, sangat disesalkan Walikota Prabumulih Ridho Yahya.

Orang nomor satu di kota Prabumulih itu mengaku apa yang dilakukan Firmansyah tidak seharusnya dilakukan.

"Iya itu kita sesalkan sekali, Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sudah menemui korban, kebetulan ketua P2TP2A ibu (istri saya-red)," ungkap Ridho ketika diwawancarai, Kamis (22/4/2021).

Ridho menuturkan, terkait kasus tersebut Pemkot Prabumulih akan mendampingi dan menyiapkan bantuan hukum terhadap korban Puspa Dewi.

"Kita siapkan kuasa hukum dan akan kita kawal terus kasus ini," kata pria yang gemar olahraga tersebut.

Puspa Dewi (31) warga Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih sempat kritis dan nyaris tewas akibat dianiaya suami sendiri mendapatkan perawatan di RSUD Prabumulih
Puspa Dewi (31) warga Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih sempat kritis dan nyaris tewas akibat dianiaya suami sendiri mendapatkan perawatan di RSUD Prabumulih (tribun sumsel/Edison)

Dikatakannya, Pemkot Prabumulih bahkan akan menanggung seluruh biaya perawatan korban Puspa Dewi lantaran yang bersangkutan merupakan keluarga tidak mampu.

"Seluruh biaya berobat akan kita tanggung, akan kita bayari semua karena merupakan keluarga tidak mampu," jelasnya.

Lebih lanjut Ridho menerangkan, permasalahan kekerasan dalam rumah tangga ada tiga penyebab yang sering membuat terjadi antara lain kondisi ekonomi keluarga, persoalan cemburu dan sering bertemu.

"Kalau pegawai rata-rata disebabkan karena cemburu, suami kerja dan istri di rumah cemburu dan kalau masyarakat biasanya disebabkan masalah ekonomi.

Selain itu biasanya selama ini suami kerja tapi dirumah terus dan tiap hari bertemu ngobrol sama istri akhirnya bosan dan ribut," paparnya.

Ridho mengimbau dan mengajak para pria atau suami agar sabar dalam menjalankan kehidupan rumah tangga dan jangan mudah emosi sehingga keributan tidak terjadi.

"Sabar-sabar jadi suami, saling mengerti sehingga tidak ribut," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Puspa Dewi sempat kritis dan nyaris tewas akibat dianiaya suami senidiri bernama Firmansyah bin Muchtar.

Akibat penganiayaan dialaminya itu, Puspa Dewi mengalami sejumlah luka di sekujur tubuh bahkan jari telunjuk tangan kiri korban putus dan jari tengah dan jari manis patah.

Selain itu korban mengalami luka dibagian kepala belakang akibat dipukul pakai balok kayu, leher bekas cekikan, perut lebam, lebam di mata sebelah kiri dan luka robek pada mulut.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 'Aku Rela Dia Dipenjara', Kronologi Suami Aniaya Istri di Prabumulih, Putus Asa Masalah Ekonomi dan Kasus Suami Aniaya Istri hingga Jari Putus, Walikota Prabumulih Turun Tangan

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved