Pengetatan Mudik Berdampak Pada Maraknya Penumpang Batalkan Keberangkatan

Pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang diberlakukan pemerintah mulai berdampak pada keberangkatan penumpang

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Bima Putra
Loket sejumlah PO di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2021 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Pengetatan persyaratan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang diberlakukan pemerintah mulai berdampak pada keberangkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Meski pengetatan lewat memangkas masa berlaku hasil rapid test antigen, swab PCR, dan GeNoSe dari 3X24 jam jadi 1X24 jam sebelum jadwal keberangkatan baru berlaku tanggal 22 April 2021.

Perwakilan perusahaan otobus (PO) bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan, Tatang mengatakan dampak pengetatan syarat keberangkatan penumpang sudah terasa pada Jumat (23/4/2021).

"Tadi siang sudah ada beberapa penumpang yang sudah pesan tiket tapi membatalkan perjalanannya, jadi minta duitnya lagi. Katanya takut di jalan dicegat petugas enggak sampai kampung," kata Tatang di Terminal Kampung Rambutan, Jumat (23/4/2021).

Para penumpang yang membatalkan keberangkatan terlanjur menganggap bahwa SE nomor 13 tahun 2021 yang mengatur PPDN bermakna pemerintah mempercepat larangan mudik.

Yakni dari yang sebelumnya dijadwalkan berlaku penuh mulai tanggal 6-17 Mei 2021 mendatang, mereka juga khawatir dengan informasi di media massa bahwa petugas melakukan penyekatan.

"Penumpang yang tadi membatalkan keberangkatan itu tujuan keberangkatan Sumatera semua. Karena perjalanan mereka kan jauh, lebih dari satu hari. Kalau yang rute ke Jawa sih enggak ada membatalkan keberangkatan," ujarnya.

Tatang menuturkan PPDN yang diberlakukan pemerintah selama tanggal 22 April hingga 5 Mei 2021 kian membuat harapan para PO meraup untung lebih saat Idul Fitri 1442 Hijriah kandas.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, 62 Warga India Dipindahkan dari Hotel Kawasan Jalan KH Wahid Hasyim

Baca juga: PLN Hadirkan Promo Tambah Daya Selama Ramadan, Ini Syaratnya

Baca juga: Muncikari dan Joki Prostitusi Anak di Hotel Reddoorz TIS Square Ditetapkan Sebagai Tersangka

Sebelum pemerintah menyatakan PPDN para PO bus AKAP masih berharap dapat sedikit meraup untung dari para penumpang yang 'mencuri start' mudik sebelum tanggal 6 Mei 2021

"Kasarnya tadinya kita berharap masih bisa makan daging pas lebaran nanti karena ada waktu buat orang mudik. Tapi kalau begini ya jangankan makan daging, tahu, tempe saja susah," tuturnya.

Para PO pesimis karena jumlah keberangkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan terus menurun dari hari ke hari, kini jumlahnya hanya mencapai sekitar 400-500 orang.

Padahal sebelum pandemi Covid-19 melanda jumlah keberangkatan penumpang per harinya berkisar 2.500-3.000, sementara setelah pandemi jumlah keberangkatan berkisar 700-800 orang. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved