Ramadan Story
Akhir Ramadan, Sambal Goreng Hati dan Opor Ayam Buatan Ibu Jadi Menu Wajib Kapolsek Cakung
Sambal goreng hati dan opor ayam buatan ibu jadi menu wajib Kapolsek Cakung, Kompol Satria Darma di akhir ramadan
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
"Paling berkesan kalau bulan puasa, ibu saya masaknya selalu sore banget. Jadi susah untuk batal puasa. Itu salah satu trik dia, membiasakan anak-anaknya supaya puasanya full," jelasnya.
Sehingga tak ada alasannya untuk membatalkan puasa, lantaran masakan ibu adalah masakan favoritnya.
Begitu juga dengan adik-adiknya, terbiasa makan ketika sahur dan buka puasa, mereka selalu menunggu masakan ibu ketika adzan magrib tiba.
Trik lainnya
Tak hanya satu trik yang berujung kebiasaan, rupanya masih ada trik lainnya yang dirasa Satria bisa menjadi contoh untuk para orang tua.
Meskipun trik ini diterapkan orang tuanya sedari ia kecil, namun ia ingin menerapkannya untuk ketiga anaknya kelak.
Mengingat anak-anaknya yang masih kecil, membuatnya harus menunda sementara penerapan trik ini.
Lalu apa trik lainnya?
Satria mengatakan trik utama yang dilakukan ibunya yakni mengosongkan isi kulkas selama bulan puasa.
Mengosongkan isi kulkas dari makanan ringan maupun lauk siap masak seperti biasanya.
"Tiap bulan puasa, kulkas di rumah juga kosong. Biasanya kita bisa masak misalnya seperti ayam, tapi saat ramadan, itu tidak ada di kulkas," ungkapnya.
Jangankan makanan, ibunya pun tak akan menaruh air dingin di kulkas.
Mengetahui kebiasaan anak-anaknya usai pulang main selalu membuka kulkas dan mencari air dingin, ia memanfaatkan situasi ini agar anak-anaknya menahan rasa haus.
Terlebih, sejumlah anak-anak memang kerap iseng membuka kulkas.
"Sebab dia tahu anak-anaknya habis main anaknya suka buka kulkas. Itupun kalau kita buka kulkas enggak ada apa-apa. Intinya susah untuk batal di rumah. Jadi terbiasa untuk tidak membatalkan puasa," jelasnya.
Pengalaman ini semakin membuatnya mantap untuk mengenalkan metode dan trik ini kepada keturunannya.