Ramadan 2021
Melihat Masjid Berusia Satu Abad di Bekasi, Masjid Jami An-Nur Kranji Kaum
Berdiri di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat, Masjid Jami An-Nur Kranji merupakan salah satu masjid tua yang sudah berusia lebih 1 abad
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Berdiri di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat, Masjid Jami An-Nur Kranji Kaum merupakan salah satu masjid tua yang sudah berusia lebih dari satu abad.
Masjid dengan ornamen dinding bagian luar berwarna hitam serta menara menjulang tinggi, Masjid Jami An-Nur tampak mencolok jika dilihat dari kejauhan.
Bangunan yang berdiri persis di pinggir jalan ini sangat mudah dijangkau, setiap kendaraan yang pernah melintas kawasan Kranji sudah pasti melewati Masjid Jami An-Nur.
TribunJakarta.com mencoba melihat lebih dekat Masjid Jami An-Nur, pada bagian luar tampak ornamen dinding bergaya kramik.
Lalu pada bagian kubahnya, memiliki warga silver dengan ukuran tidak terlalu besar tapi cukup berkilau dengan bagian atas ujung kubah terdapat lafaz Allah.

Di sebelah timur bangunan masjid, terdapat menara menjulang tinggi, bangunan tersebut merupakan monumen satu abad berdirinya masjid.
Untuk bagian dalam masjid, nuansa teduh langsung terasa ketika melihat ornamen dinding kramik warna krem menghiasi sekeliling area interior.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Tegarnya Kakak Letkol Irfan Ceritakan Banyak Kemiripan dengan Sang Adik
Tiang penyangga bangunan masjid berlantai dua ini tampak dihiasi seni kaligrafi, cat dinding berwarna putih mendominasi interior masjid dengan gaya senderhana.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami An-Nur Kranji Kaum, Kemal Fasya mengatakan, masjid sudah berdiri sejak 1916.
"Masjid ini dibangun tahun 1916 Masehi, jadi kurang lebih sampai 2021 ini usianya sudah satu abad lebih," kata Kemal, Minggu (25/4/2021).
Untuk memperingati satu abad berdirinya masjid, pihaknya pada 2017 silam membangun monumen berupa menara setinggi 22 meter.

"Monumen satu abad ini sebagai momen sejarah untuk mengenang 100 tahun dibangunnya masjid ini," ucap Kemal.
Masjis Jami An-Nur berdiri di atas tanah wakaf, ide pembangunan datang dari seorang yang soleh bernama Haji Jadam bin Bodong.
Pria asal Klender, Batavia ini menikahi seorang wanita solehah asal Kranji. Dia kemudian mewakafkan sebidang tanah untuk dijadikan masjid.