Dinas Perhubungan DKI Jakarta Alihkan Arus Lalu Lintas di Jalan Gadjah Mada Hingga 31 Mei 2021
Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan merekayasa arus lalu lintas di Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan merekayasa arus lalu lintas di Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.
Rekayasa arus lalu lintas ini ditengarai adanya pembangunan MRT Fase ke-2 segmen CP-203.
"Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa arus lalu lintas mulai dari Simpang Mangga Besar sampai Simpang Kota Tua," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam keterangan resminya, Selasa (27/4/2021).
Lokasi pekerjaan proyek MRT Jakarta berada di Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, mulai dari Simpang Mangga Besar sampai Simpang Kota Tua.
Syafrin menyebut, pekerjaan akan dilakukan secara bertahap mulai 22 April sampai 31 Mei 2021.
"Rekayasa arus lintas sesuai penahapan pekerjaan. Setelah pekerjaan selesai arus lalu lintas dibuka normal," jelas Syafrin.
"PT Hutama Karya selaku pelaksana pekerjaan Sol Investigation di Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan," tutup Syafrin.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim, mengatakan pihaknya siap membangun stasiun MRT bawah tanah.
Proyek pembangunan tersebut dinamakan CP203, yang nantinya akan membangun Stasiun Glodok dan Stasiun Kota.
"Dua stasiun bawah tanah itu ada Stasiun Glodok sepanjang 240 meter dan Stasiun Kota sepanjang 411,2 meter," kata Silvia, dalam pertemuan virtual di Forum Jurnalis, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Nomor Ponsel Wagub DKI Diretas dan Digunakan untuk Penipuan
Baca juga: Pengemudi Avanza Tabrak Separator Busway di Pulogadung, Satu Orang Dilarikan ke RS
Baca juga: Besok, Polisi Panggil Ketum The Jakmania dan Presiden Persija Terkait Kerumunan di Bundaran HI
Dia melanjutkan, bidang konstruksi PT MRT Jakarta juga akan membangun terowongan untuk jalur kereta cepat tersebut.
Silvia mengatakan, terowongan bawah tanah ini nantinya dibangun dari kawasan Mangga Besar sampai ke area Kota Tua, Jakarta Barat.
"Panjang terowongan ini rencananya sekira 1,4 kilometer," tambah Silvia.
Biaya yang dikeluarkan untuk membangun semua itu yakni senilai Rp4,6 triliun.
"Total nilai kontrak sekira Rp4,6 triliun dengan masa konstruksi selama tujuh puluh dua (72) bulan," jelas Silvia.
"Target pembangunan dimulai pada September 2021 sampai Agustus 2027," tutupnya.
Sebelumya, PT MRT Jakarta juga telah membangun proyek Stasiun MH Thamrin hingga ke Kota Tua.
Pengerjaan proyek yang dikenal dengan Fase 2A tersebut akan melewati cagar budaya Tugu Jam Thamrin.