Sisi Lain Metropolitan

Lewat Lemari Buku Kayu di Taman Situ Lembang, Mimpi Farid Hamka Tumbuhkan Minat Baca Warga Jakarta

Ide sebuah lemari kayu berisi buku di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat tercetus dari pemuda bernama Farid Hamka (27).

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Lewat Lemari Buku Kayu di Taman Situ Lembang, Mimpi Farid Hamka Tumbuhkan Minat Baca Warga Jakarta - farid-hamka.jpg
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok Farid Hamka (27) berdiri di sebelah lemari kayu Bookhive di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (27/4/2021).
Lewat Lemari Buku Kayu di Taman Situ Lembang, Mimpi Farid Hamka Tumbuhkan Minat Baca Warga Jakarta - farid-hamka-1.jpg
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sosok Farid Hamka (27) berdiri di sebelah lemari kayu Bookhive di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (27/4/2021).
Lewat Lemari Buku Kayu di Taman Situ Lembang, Mimpi Farid Hamka Tumbuhkan Minat Baca Warga Jakarta - farid-hamka-2.jpg
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Farid Hamka sedang mengecek buku di dalam lemari di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (27/4/2021).
Lewat Lemari Buku Kayu di Taman Situ Lembang, Mimpi Farid Hamka Tumbuhkan Minat Baca Warga Jakarta - farid-hamka-3.jpg
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Lemari buku di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (27/4/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Ide sebuah lemari kayu berisi buku di Taman Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat tercetus dari pemuda bernama Farid Hamka (27).

Dari sekadar hobi, ia ingin menyebarkan semangat membaca kepada warga Jakarta.

Tak hanya membaca, warga bisa turut andil dengan menyumbangkan buku di lemari itu.

Siang itu, suasana Taman Situ Lembang tampak sepi.

Baca juga: 4 Manfaat Membaca Sholawat Nariyah, Lengkap dengan Bacaan dan Artinya

Semilir angin sesekali berhembus. Hembusannya membawa suara merdu gemerisik daun-daun di pepohonan.

Tak banyak kendaraan yang melintas di sekitar taman.

Suasana tenang seperti itu cocok sekali membaca buku.

Di depan sebuah rumah megah yang menghadap taman, terdapat lemari kayu berisi deretan buku

Buku-buku berbagai genre itu bisa dibaca oleh siapa saja.

Baca juga: Simak Bacaan Sholawat Nariyah, Berikut 4 Keutamaan yang Bisa Didapat Jika Membacanya

Perpustakaan bersama itu bernama Bookhive

Penggagas Bookhive, Farid Hamka mengatakan ide terbentuknya kegiatan ini berawal dari hobinya membaca buku.

Lewat perpustakaan bersama ini, ia berharap minat warga untuk membaca meningkat.

Sebenarnya lemari buku ini bukan ide baru. Menurutnya di negara lain konsep ini sudah diterapkan.

"Di Jerman dari tahun 2000-an sudah ada. Di Inggris, mereka memakai telephone booth yang tak terpakai untuk dijadikan rak buku publik. Yaudah, kenapa enggak saya terapkan di Jakarta," ungkapnya saat berbincang kepada TribunJakarta.com pada Selasa (27/4/2021).

Farid lantas menuangkan ide itu di Jakarta.

Baca juga: Viral Video Balita Ditinggal Wafat Sang Ayah, Pandangi Fotonya di Buku Yasin Sambil Minta Gendong

Ia membuat lemari kayu dengan dana pribadi.

Lalu Farid meletakkan lemari itu di depan rumahnya yang berhadapan dengan Taman Situ Lembang

Baru hitungan hari, tepatnya pada Jumat (23/4/2021), lemari itu terpasang di depan rumahnya.

Lemari ini turut diresmikan oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Ambil Seperlunya, Sumbang Semampunya

Bookhive berbeda seperti perpustakaan pada umumnya.

Bedanya, tak ada tenggat waktu pengembalian.

Buku bisa dibawa pulang tanpa harus dikembalikan.

Warga bisa mengambil buku secara gratis.

Baca juga: Baca Buku Tentang Berhubungan Badan, Atta dan Aurel Spontan Ngakak Lihat Gambarnya: Oh My God

"Ada buku yang disukai ambil saja. Terserah berapa lama. Kalau sudah selesai, mau dikembalikan boleh kalau benar benar suka boleh dibawa pulang," lanjutnya.

Tak hanya mengambil, warga juga bisa menyumbangkan buku.

Saat ini, lanjut Farid, lebih banyak jumlah penyumbang buku ketimbang yang mengambil.

"Mungkin karena orang-orang agak sungkan ya," katanya.

Sumber buku di Bookhive berasal dari para penyumbang.

Antusias Tinggi

Farid tak menyangka Bookhive yang digagasnya menarik banyak perhatian warga, khususnya penggemar buku.

Ia cukup kaget melihat warga yang antusias datang ke sana yang baru hitungan hari dibuka.

Bahkan, lemari bukunya banyak diperbincangkan di media sosial.

"Saya kaget juga sih. Padahal ide ini enggak terlalu baru, saya kira paling yang datang lima orang sampai 10 orang. Ketika weekend saya sempat duduk di sini, banyak banget yang datang," tambahnya.

Farid berharap langkah ini kelak bisa menjadi sebuah gerakan literasi.

Ia yakin adanya Bookhive bisa meningkatkan minat baca masyarakat.

"Bookhive bakal membuat orang menjadi berminat membaca. Orang bisa sadar membaca adalah sesuatu yang patut dibanggakan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved