Munarman Ditangkap Densus 88
Mata Munarman Tertutup Kain Hitam saat Tiba di Rutan Polda Metro Jaya
Namun, ketika sampai di Polda Metro Jaya, Munarman digiring ke dalam rutan dengan mata tertutup kain hitam.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Tiba di pintu, Munarman kembali meminta diizinkan memakai sandal.
"Saya pakai sandal, saya pakai sandal," pinta Munarman.
Namun polisi terus menggelandang Munarman masuk ke mobil yang sudah berada di depan rumahnya.
Baca juga: Rumah Munarman Digeledah Densus 88 Hingga Malam Hari
Baca juga: Densus 88 Amankan Buku dan Handphone Saat Tangkap Munarman
Baca juga: Pengacara Rizieq Shihab Sebut Penangkapan Munarman Fitnah Keji
Terkait Terorisme
Pihak Mabes Polri membenarkan penangkapan tersebut.
“Informasi yang kita terima hari ini hanya Munarman yang ditangkap,” demikian konfirmasi Kabagpenum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dikutip dari Kompas TV.
Penangkapan Munarman diduga karena ia menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufaakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme, dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme.
Selain menangkap Munarman, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menggeledah kawasan Petamburan.
“Informasi yang kita terima hari ini hanya Munarman yang ditangkap," imbuh dia.
Sekarang, Munarman sudah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Saat ini sedang dilakukan penggeledahan di Petamburan,” demikian jelas Ramadhan.
Penangkapan Munarman diduga terkait dengan tiga peristiwa baiat yang terjadi sebelumnya.
"Jadi (penangkapan) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan, jadi ada tiga hal tersebut," beber dia.
Ramadhan mengatakan penangkapan Munarman dilakukan Densus 88 sekitar pukul 15.00 WIB.
Mantan pengacara FPI Sugito Atmo turut membenarkan Munarman ditangkap Densus 88.
Sugito menyebutkan, pihak kuasa hukum akan menyiapkan pendampingan jika diperbolehkan.
"Sementara akan diberi pendampingan kalau diperbolehkan," kata Sugito Kepada Kompas.com, Selasa.