KRI Nanggala 402 Hilang Kontak
Pamit Serda Pandu Sebelum Berlayar dengan KRI Nanggala-402, Istri Nangis di Pundak Bupati: Minta Doa
Kesedihan terlihat jelas di wajah, Mega Dian Pratiwi, istri awak kapal KRI Nanggala-402 Serda Ede Pandu Yudha Kusuma.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Kesedihan terlihat jelas di wajah, Mega Dian Pratiwi, istri awak kapal KRI Nanggala-402 Serda Ede Pandu Yudha Kusuma.
Dua bulan menikah, Mega harus menerima kenyataan pahit mengenai nasib sang suami yang ada di KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402 sudah dinyatakan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur dalam tugas.
Sebelumnya, Mega sempat mengunggah konten di media sosial TikTok minta suaminya didoakan.
Baca juga: Keji Sekali Kata Sule Kisruhnya dengan Nathalie Holscher Dituding Settingan, Tak Mau Ambil Pusing
Dalam unggahannya, Mega juga menunjukan pesan-pesannya yang tak lagi dibalas sang suami sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak.
Mega meminta warganet mendoakan keselamatan sang suami seraya menampilkan foto-foto pernikahannya.
Namun kini, Mega harus ikhlas dengan cobaan yang menerpanya di dua bulan pernikahan.
Serda Pandu yang merupakan operator senjata dinyatakan gugur dalam bertugas.
Follow juga:
Meski berat, Mega berusaha ikhlas menyebut sang suami telah tenang di sisi Yang Maha Kuasa.
"Suami saya sudah tenang di sisi Allah, bu," ucap Mega di pundak Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani sambil menangis sesegukan.
Kepada Bupati Ipuk dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis yang berkunjung ke rumahnya, Mega sempat bercerita soal komunikasi terakhir dengan sang suami.
Diceritakan Mega, Serda Pahdu terakhir mengirim pesan pada Rabu (21/4/2021) pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca juga: Bawaan Hamil, Nagita Slavina Nangis Lihat Rafathar & Gempi Begini, Gisel: Kayaknya Anaknya Cewe
"Mas Pandu pamit berlayar, minta doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," tutur Mega dikutip dari rilis Humas Pemkab Banyuwangi dilansir dari Kompas.com.
Setelah itu, Mega sudah tak bisa lagi menghubungi nomor ponsel suaminya hingga kabar KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Pulau Bali.
Bupati Ipuk dan Danlanal Eros beserta istri tampak terus menenangkan keluarga Serda Pandu.
Baca juga: Lagi Duduk Santai, Bocah 12 Tahun Dihantam Meja Kayu Sampai Patah oleh Ayah, Nangis Selamatkan Diri
Mereka berbincang dari hati ke hati untuk saling menguatkan.
“Aamiin…aamiin. Insha Allah Mas Pandu syahid, syahid, syahid. Sabar, ikhlas ya Mbak,” ucap Ipuk kepada Mega.
Video call terakhir bareng ayah
Ayah Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, Peltu Wahyudi teringat sang anak setiap melihat barang yang belum sempat diberikannya.
Serda Pandu gugur dalam tugas setelah menjadi salah satu awak di kapal selam KRI Nanggala-402.
Peltu Wahyudi menceritakan video call terakhir bersama sang putra yang baru dua bulan menikah tersebut.
Di video call saat itu, Peltu Wahyudi membahas soal sepatu Pakaian Dinas Lapangan yang rencananya akan diberikan kepada Serda Pandu.
Baca juga: Atta Halilintar Bikin Dinner Romantis Walau Dipisah Jarak, Aurel Meleleh: Bakal Diceritain ke Anak
Dalam video call terakhirnya, Peltu Wahyudi mengaku pamer kepada sang anak karena baru saja mendapatkan pembagian sepatu PDL dari kesatuannya di TNI Angkatan Darat.
"Minggu lalu saya dapat sepatu PDL. Sengaja ukuran sepatunya saya minta seperti ukuran sepatu Pandu," kata Wahyudi, ditemui usai doa bersama di rumahnya, di Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Minggu (25/4/2021) malam.
"Itu buat siapa pak? Ya buat kamu. Bagus pak sepatunya," sambungnya.
Rencananya, sepatu tersebut akan diberikan kepada sang anak saat pulang nanti.
Follow juga:
Namun, takdir berkata lain. Sepatu tersebut kemungkinan tak akan pernah sampai ke tangan Serda Pandu.
Peltu Wahyudi mengenang kedekatan dengan putranya tersebut.
Saking dekatnya, Peltu Wahyudi menyebut hubungannya bak kakak beradik.
"Saya sama Pandu itu seperti kakak beradik. Saya dapat pembagian pakaian apa, saya kasih ke dia. Begitu juga sebaliknya," kenang Peltu Wahyudi.
Baca juga: Curhat Istri Awak KRI Nanggala-402 Yakin Suami Bertahan, Tolak Belasungkawa: Ganti Doa Keselamatan
Saat melihat sepatu tersebut, Peltu Wahyudi mengaku kerap teringat Serda Pandu.
"Saya kalau lihat sepatu itu, selalu teringat Pandu,"sambungnya.
Perjalanan Serda Pandu
Peltu Wahyudi bercerita, Pandu diterima menjadi anggota TNI AL sejak 2016 lalu.
Desember tahun ini seharusnya tepat lima tahun Pandu menjadi anggota TNI AL.
Sejak 2016 Pandu dinas di kapal permukaan.
Baca juga: Raffi Ahmad Pernah Diterpa Gosip Miring, Mama Rieta Puji Sikap Nagita Slavina: Gak Pernah Ngomongin
Pada 2018 Pandu mendapat telepon diminta kesatuan untuk mengikuti tes menjadi kru kapal selam. Pandu diminta secara khusus untuk mengikuti tes.
Pandu akhirnya diterima menjadi 23 anggota kapal selam dari 100 orang yang mengikuti tes kala itu.
Saat mengikuti sekolah kapal selam selama sekitar 7-8 bulan, Pandu sempat rindu dengan masakan Banyuwangi.
Peltu Wahyudi lantas mengirim makanan khas Banyuwangi, seperti pecel pitik, ayam kesrut, berikut sambal tempong ke tempat pendidikan di Surabaya.
"Makanan itu lalu dimakan bareng-bareng bersama anggota lainnya termasuk kapten kapal Nanggala yang juga gugur," kenang Wahyudi.

Peltu Wahyudi mengatakan sejak kecil bahkan sebelum Pandu lancar bicara, telah bercita-cita menjadi tentara.
"Sebelum dia lancar bicara, dia ingin jadi tentara. Dulu kalau ditanya cita-cita, dia jawab mau jadi tentala," katanya.
Sebagai orangtua, Wahyudi hanya bisa mengarahkan. Akhirnya Pandu diterima menjadi anggota TNI AL.
"Ketika mendaftar menjadi tentara, kita semua sadar akan segala resikonya. Apalagi menjadi kru kapal selam, risikonya lebih besar dari kapal permukaan," jelas Wahyudi.
"Ini sudah menjadi ketetapan Tuhan. Kami harus menerima kenyataan, anak kami gugur saat berlayar bersama kapal Nanggala 402," tambahnya. (*)
Baca juga: Curhat Istri Awak KRI Nanggala-402 Sempat Tak Bisa Tidur Kepikiran Suami: Ayo Mas, Kasih Kabar
Berita lainnya tentang KRI Nanggala-402
Sebagian artikel ini telah tayang di Suryamalang.com dengan judul Kisah Sepatu Serda Pandu yang Tak Bisa Dimiliki, Sang Ayah Kenang Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
dan di Kompas.com dengan judul "Baru Menikah 2 Bulan, Istri Awak Nanggala-402: Suami Saya Sudah Tenang di Sisi Allah Bu..."