Munarman Ditangkap Densus 88

Munarman Ditangkap Karena Baiat di UIN Jakarta, Wakil Rektor: Kejadian Tahun 2014

Pembaiatan yang dimaksud polisi adalah peristiwa 2014 silam. Pada tahun itu, ada dua peristiwa yang disebut baiat di fasilitas milik UIN Jakarta

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Fasad Rektorat UIN Jakarta, Ciputat, Tangsel, Rabu (28/4/2021). Pembaiatan yang dimaksud polisi adalah peristiwa 2014 silam. Pada tahun itu, ada dua peristiwa yang disebut baiat di fasilitas milik UIN Jakarta 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Arief Subhan, menegaskan bahwa tidak ada peristiwa pembaiatan apapun di lingkungan kampus beberapa waktu belakangan. 

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, eks Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman, ditangkap Densus 88 Antiteror di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa (27/4/2021).

Kabagpenum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, mengaitkan penangkapan Munarman dengan pembaiatan di UIN Jakarta.

"Jadi (penangkapan) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar, dan mengikuti baiat di Medan, jadi ada tiga hal tersebut," kata Ramadhan, Selasa (27/4/2021).

Sementara, Arief Subhan menjelaskan, dirinya menduga pembaiatan yang dimaksud polisi adalah peristiwa 2014 silam.

Munarman ditangkap Densus 88 dari rumahnya di Bukit Modern Blok G-5/8, RT 1/RW 13 Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/4/2021).
Munarman ditangkap Densus 88 dari rumahnya di Bukit Modern Blok G-5/8, RT 1/RW 13 Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (27/4/2021). (Istimewa)

Pada tahun itu, ada dua peristiwa yang disebut baiat di fasilitas milik UIN Jakarta, yakni Wisma Syahida dan Masjid Fathullah.

"Ini kan peristiwanya begini kalau dikaitkan dengan UIN Jakarta itu saya menduga itu dikaitkan dengan peristiwa soal baiat itu. Nah itu kan kejadian sudah lama sebenarnya, itu kejadian tahun 2014."

Baca juga: Bambang Pamungkas Hadir di Polda Metro Jaya, PP The Jakmania Tak Pernah Arahkan Anggota Berkerumun

Baca juga: Ratusan Warga India Mendarat di Bandara Soetta, Ada 7 yang Lolos Karantina Dapat Bantuan Orang Dalam

Baca juga: Cerita Lurah Kayu Putih Mulai Berpuasa Sejak Kecil, Kerap Dihadiahi Buku untuk Semangat Berpuasa

"Nah itu peristiwa Pak Munarman itu peristiwa sudah lampau ya 2014. Jadi menurut hemat saya sih, apa ya klarifikasi kepada Mabes Polri itu tidak penting karena itu bagian dari wilayah mereka untuk melakukan penyidikan," ujar Arief saat dihubungi, Rabu (28/4/2021).

Setelah 2014 itu, Arief memastikan tidak ada peristiwa serupa lainnya.

"Enggak ada, enggak ada," ujarnya.

Terkait pembaiatan yang sempat jadi sorotan pada 2014 silam itu, Arief mengaku tidak tahu apakah ada keterlibatan Munarman di dalamnya.

"Kita tidak tahu apakah di belakangnya ada Pak Munarman atau mungkin siapapun," ujarnya. 

Mengutip Tribunnews pada tahun 2014, baiat yang dimaksud adalah terkait keanggotaan Islamic State of Iraq and Shiria (ISIS).

Acara diadakan oleh kelompok mengatasnamakan Forum Aktivis Syariat Islam (FAKSI) di Wisma Syahida, yang ternyata berisi pembaiatan ISIS. Saat itu pihak rektorat UIN Jakarta mengaku kecolongan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved