Anggota DPRD DKI Kenneth Sebut Rumah Panggung Bukan Solusi Banjir di Kampung Melayu
Permukiman warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kembali tergenang banjir setinggi kurang lebih 70 cm pada Kamis 29 April 2021 pagi.
"Program rumah panggung yang di gagas oleh Pak Anies menurut saya itu hanya sebuah lelucon, itu hanya untuk menghindar dari masalah saja, Buktinya saja wilayah Kebon Pala dan rumah panggung tersebut masih kebanjiran kok? Pemimpin yang baik itu tidak akan lari masalah, hadapi masalah dan segera selesaikan," tegas Kent.
Menurutnya, air yang kerap melanda DKI Jakarta dan Kebon Pala merupakan air kiriman, karena memang kontur wilayah daratan kita yang di bawah dan dekat dengan laut, jadi mau tidak mau harus dipasang sheet pile diseluruh bantaran kali termasuk bantaran kali Ciliwung.
Supaya pada saat air kali meluap karena debit air yang tinggi bisa menahan luapan air, dan tidak tumpah ke jalan dan pemukiman warga.
"Dan juga harus menjalin komunikasi serta melibatkan sejumlah stakeholder terkait, salah satunya Markas Kopassus di daerah Cijantung, Pasar Rebo, karena memang letak Markas Kopassus tersebut di lewati juga oleh aliran Kali Ciliwung," tuturnya.
Menurutnya, DKI Jakarta itu kebanjiran karena rata-rata adanya air kiriman dan seharusnya Pemprov harus sensitif mengenai hal tersebut dan langsung action dengan membuat program secara realistis, holistik dan secara komprehensif.
"Jika Pak Anies benar-benar mau menyelesaikan masalah banjir ini akan 1.000 cara untuk menyelesaikannya, dan jika Pak Anies memang tidak mempunyai niat, akan juga ada 1.000 alasan untuk menghindarinya. Jadi menurut kami, jika seorang pemimpin mempunyai Nawaitu yang baik, saya yakin semuanya akan berakhir dengan baik, tetapi jika nawaitu-nya tidak baik ya tidak akan baik juga hasilnya," bebernya.
Kent pun kembali menegaskan, jika program rumah panggung tersebut tidak akan menyelesaikan permasalahan banjir di daerah Kampung Melayu secara menyeluruh.
"Gubernur tidak boleh lari dari masalah, harus bisa memberikan solusi yang baik dan tepat, bukan solusi yang bertele tele, janganlah mempolitisasi bencana banjir ini untuk keuntungan pribadi," pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, permukiman warga yang berada di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kembali tergenang banjir setinggi kurang lebih 70 cm pada Kamis (29/4/2021) pagi.
Banjir di permukiman padat penduduk ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung setelah pada Rabu 28 April 2021 malam Bendungan Katulampa berstatus siaga tiga setelah diguyur hujan.
Selain itu, banjir juga merendam proyek rumah panggung yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta bagi warga di permukiman ini.
Sejumlah material bangunan seperti kayu dan batu dari proyek pembangunan rumah panggung itu berserakan terbawa banjir.
Diketahui daerah Kebon Pala ini dalam tahun 2021 sudah dilanda banjir lebih dari delapan kali. (*)