Manajemen Emosi Bisa Dimulai dengan Cara Menulis

Memperingati Hari Buku Sedunia, Suku Dinas Perpustakaan Jakarta Pusat menyelenggarakan webinar bersama masyarakat agar lebih dekat dengan literasi.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-inlihat foto Manajemen Emosi Bisa Dimulai dengan Cara Menulis
Istimewa
Memperingati Hari Buku Sedunia, Suku Dinas Perpustakaan Jakarta Pusat menyelenggarakan webinar bersama masyarakat agar lebih dekat dengan literasi, Sabtu (1/5/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Memperingati Hari Buku Sedunia, Suku Dinas Perpustakaan Jakarta Pusat menyelenggarakan webinar bersama masyarakat agar lebih dekat dengan literasi.

Plt Kasudin Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Pusat, Wahyu Prabowo, mengatakan webinar tersebut bertema 'Writing Is Healing'.

"Manajemen emosi bisa dimulai dengan cara menulis," kata Wahyu, Sabtu (1/5/2021).

"Baik bagi individu yang tinggal di lingkungan keluarga sehat, maupun untuk menyembuhkan individu yang diasuh di lingkungan toksik," sambungnya.

Dia mengatakan, menulis bukan saja hal yang dapat mencari materi.

"Menulis itu proses panjang yang dibutuhkan ketekunan agar bisa menjadi penulis," kat Wahyu.

Ketika menulis, menurut dia, peran keluarga, lingkungan, dan pengalaman mampu menghidupkan kepekaan.

"Manfaat menulis bagi psikososial pribadi, serta memahami fungsi keluarga untuk menyebarluaskan kebiasaan cerdas literasi," tutup Wahyu.

Baca juga: Literasi Meningkat, Anies Baswedan Ingin Jakarta Menjadi UNESCO Kota Buku Dunia

Baca juga: Cerita Lurah Kayu Putih Mulai Berpuasa Sejak Kecil, Kerap Dihadiahi Buku untuk Semangat Berpuasa

Baca juga: Bikin Lemari Buku Gratis, Ini Rencana Farid untuk Tumbuhkan Minat Baca di Kota Jakarta

Anies Baswedan Ingin Jakarta Menjadi UNESCO Kota Buku Dunia 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan literasi membaca buku di ibu kota terus meningkat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengikuti pencalonan sebagai UNESCO World Book City (WBC) atau UNESCO Kota Buku Dunia pada 2023.

Dia mengatakan, proposal pencalonan pun telah dikirim kepada UNESCO pada 15 April 2021. 

"Untuk pencalonan ini, Jakarta mengusung tagline Eja.kar.ta Everybody’s Reading," kata Anies, dalam keterangan resminya melalui PPID DKI, Sabtu (1/5/2021).

"Kami juga mendirikan di banyak lokasi dan titik di ruang publik yang menyediakan buku bagi warga, yang bisa dibaca di tempat. Ini sesuai dengan tema yang kami ajukan, Everybody’s Reading," lanjutnya.

Hingga 2020, kata Anies, tercatat 19 persen penerbit buku di Indonesia berada di Jakarta telah mendaftarkan 14.906 International Standart Book Number (ISBN).

"Jakarta juga berkontribusi pada 25 persen koleksi digital nasional," jelas Anies.

"Angka ini cukup signifikan dalam menempatkan Indonesia sebagai negara paling produktif dalam industri penerbitan di Asia Tenggara pada 2019," sambungnya. 

Kata Anies, Jakarta menjadi penerbit buku pertama berdiri dan menjadi tempat perhelatan diskusi-diskusi besar kebangsaan. 

"Di sini juga kemerdekaan Indonesia berkumandang. Jakarta tempat penyemaian yang baik bagi kemerdekaan Indonesia yang dari imajinasi," jelas dia.

"Jakarta mengajukan diri menjadi Kota Buku Dunia dan juga akan mengajukan proposal sebagai Kota Sastra. Jakarta sangat siap untuk menyambut keduanya,” tutup Anies.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved