Sosok Pengirim Sate Beracun Terungkap, Sedikit Kelegaan di Keluarga Korban, Ini Permintaan ke Pelaku
Pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) terungkap, sedikit kelegaan dirasakan keluarga korban yang memberikan satu permintaan.
TRIBUNJAKARTA.COM, YOGYA - Pengirim sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10) terungkap, sedikit kelegaan dirasakan keluarga korban yang memberikan satu permintaan kepada pelaku.
Diketahui, pelaku yakni Nani Apriliani Nurjaman alias NA (25) telah ditangkap polisi.
Pihak keluarga mengapresiasi kerja aparat kepolisian yang bertindak cepat untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
Perempuan yang mengirim paket sate beracun diketahui berinisial NA (25), warga asal Majalengka, Jawa Barat yang sudah lama bekerja di Yogyakarta.
Kuasa Hukum Bandiman, Chandra Siagian mengatakan kliennya bersyukur karena pelaku sudah tertangkap.
"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap,"katanya, Senin (03/05/2021).
Baca juga: Rencana Pembunuhan ke Aiptu Tomi Sudah Dipikirkan Selama Tiga Bulan, Eksekusi NA Malah Salah Sasaran
"Beliau mengapresiasi Polres Bantul yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka,"sambungnya.
Chandra mengungkapkan saat ini Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.
Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.
"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia," tuturnya.
Baca juga: Target Polisi Mantan Kekasih, Korbannya Malah Bocah 10 Tahun, Terkuak Perasaan Pengirim Sate Beracun
Baca juga: Polisi Target Sate Beracun Sedang Tangkap Penjahat Saat Paket Mematikan Dikirim ke Rumahnya?
Baca juga: Aiptu Tomi Nyaris Tewas karena Sate Sianida Wanita Muda, Kehebatannya Ungkap Kasus Dipuji Atasan
Selaku kuasa hukum, ia berharap agar tersangka NA dihukum maksimal sesuai dengan perbuatannya.

Sudah Direncanakan Tiga Bulan Lalu
Rencana pembunuhan kepada Aiptu Tomi rupanya sudah dipikirkan oleh Nani Apriliani Nurjaman alias NA (25) sejak tiga bulan silam, namun saat hari eksekusinya sate racun yang dikirimkannya melalui ojek online itu ternyata salah sasaran.
Racun tersebut malah menewaskan bocah berusia 10 tahun bernama Naba Faiz Prasetya (NFP).
NFP merupakan anak dari Bandiman, driver ojek online yang dititipi paket sate beracun tersebut.
Polisi kini telah menangkap NA selaku orang yang merencakan pembunuhan tersebut.
Atas tertangkapnya wanita asal Majalengka, Jawa Barat yang bekerja di Yogyakarta ini, misteri tewasnya NFP terungkap.
Racun sianida tersebut yang dicampurkan ke dalam bumbu sate ayam seharusnya ditujukan untuk Aiptu Tomi, penyidik Satreskrim Polres Yogyakarta.
Pelaku NA mengaku dendam dengan Aiptu Tomi yang menikah dengan wanita lain.
Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa tersangka
rupanya telah merencanakan perbuatan tersebut sejak tiga bulan lalu.
Hal itu lantaran NA sudah membeli racun tersebut sejak tiga bulan lalu.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi mengatakan racun yang ada di bumbu sate tersebut adalah kalium sianida (KCN).

Racun tersebut dibeli secara daring melalui e-commerce.
"Racun tersebut dibeli secara online. Beli sebanyak 250 gram, harganya Rp 224.000," katanya, Senin (03/05/2021).
Ia menyebut tersangka adalah warga Majalengka, Jawa Barat yang bekerja di Yogyakarta. Tersangka bekerja sebagai karyawan swasta.
Kapolres menerangkan tersangka sakit hati lantaran ditinggal menikah oleh Tomy.
Tomy adalah penerima asli makanan yang dibawa oleh Bandiman sebelum dibawa konsumsi oleh keluarganya, termasuk NFP.
"Yang bersangkutan (Tomy) kan duda, menikah dengan orang lain, terus sakit hati. Tersangka dan Tomy kenal di Yogyakarta. Ditinggal menikah sekitar dua tahun lalu," terangnya.
Sementara itu, Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria menambahkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
Termasuk mendalami sasaran utama sate beracun itu.
"Kami masih mendalami, apakah Tomy itu sasaran utamanya atau istrinya. Kami masih melakukan pendalaman," ujar dia.
NFP meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Bandiman.
Sebelum sate tersebut dibawa pulang, Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online menerima pesanan offline dari tersangka pada Minggu (25/4/2021).
Tersangka meminta Bandiman mengirimkan makanan ke rumah seseorang bernama Tomy di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Namun saat itu Tomy tidak ada di lokasi.
Saat dikonfirmasi oleh Bandiman, Tomy tidak merasa memesan makanan tersebut dan merasa tidak mengenal pengirim.

Sate tersebut lantas diberikan kepada Bandiman.
Oleh Bandiman, sate tersebut dijadikan menu berbuka puasa keluarganya, termasuk disantap oleh anaknya yang harus meregang nyawa usai menyantap makanan misterius tersebut.
"Tersangka memakai nama orang lain, H. Tetapi nama tersebut fiktif, random," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).
Baca artikel lainnya tentang Sate Ayam Beracun di Tribun Jakarta
Artikel ini telah disarikan dari Tribun Jogja dengan topik Paket Makanan Misterius Berujung Maut