Mengenalkan Anak Bertanggung Jawab dengan Sampah, Ini Sederet Manfaatnya Bagi Si Kecil
Mengenalkan pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan pada anak-anak, begini sederet manfatnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mengenalkan pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan pada anak-anak melalui program belajar Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku).
Program ini untuk mengedukasi lebih dari 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah yang dicanangkan dan dimulai sejak tahun 2018.
Tahun ini, materi program dikemas secara digital agar materi yang berkualitas dan menarik dapat lebih mudah diakses dan tersedia kapan saja.
Selain itu, inisiatif ini dikembangkan guna mendukung pembelajaran jarak jauh yang tengah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia selama pandemi ini.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Jumeri, S.TP., M.Si,mengatakan, pemerintah menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya memajukan pendidikan sejak dini untuk mencetak generasi penerus yang dapat mencintai lingkungan.
"Dengan adanya program belajar digital Samtaku, anak-anak di Indonesia dapat memperoleh kesempatan untuk belajar mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang memiliki nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Jumeri.
Baca juga: Viral Video Karyawan Rans Entertainment Bocorkan Gajinya per Bulan, Ngaku Bisa Beli Bando Nagita
Adapun program Samtaku ini tercipta atas kolaborasi Kemendikbud dengan Aqua untuk membangun generasi muda yang dapat memperhatikan lingkungan.
"Melalui kolaborasi bersama Sekolah.mu, saat ini program digital SAMTAKU di tingkat PAUD telah diakses oleh lebih dari 1.700 pengguna dan 153 sekolah, sedangkan program di tingkat SD telah diakses oleh lebih dari 1.500 pengguna dan 125 sekolah di seluruh Indonesia,” ujar Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia.
Di dalam program belajar terintegrasi digital ini anak-anak mendapatkan materi belajar yang interaktif, baik itu berupa video, buku cerita, aktivitas menyenangkan, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya secara gratis.
Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat.
Baca juga: Kata Kakak Amanda Manopo Dituding Sindir Billy, Ungkap Kondisi Adik Usai Putus: Ada Gandengan Baru?
Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya.
Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio yang dapat dijadikan referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah maupun bagi orang tua.
Dengan berbasis digital, program belajar dirancang sedemikian rupa guna memastikan semua anak Indonesia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan usia pendidikan mereka.
“Melalui kerja sama membuat program dalam format digital ini, kami turut berkontribusi dalam menyediakan program pendidikan yang berkualitas, dengan akses yang luas. Pembelajaran terintegrasi digital di sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel,” ujar Najelaa Shihab, Founder Sekolah.mu.
Baca juga: Cerita Berbagi Jemaat Gereja di Tebet: Bagikan 350 Takjil Tiap Hari, Warga Antre Sejak Pukul 5 Sore
Mengajarkan cinta lingkungan pada anak tidak selalu dilakukan dengan cara yang formal dan membosankan.
Edukasi menjaga lingkungan tetap bisa dilakukan dengan cara menyenangkan misalnya mengajaknya untuk ikut turun tangan dalam kegiatan daur ulang.
Tak hanya menjaga lingkungan, mengenalkan anak pada kegiatan daur ulang juga memiliki manfaat yang baik bagi tumbuh kembangnya. Manfaat yang didapatkan diantaranya,
- Anak lebih cinta dan peduli lingkungan
Menanamkan rasa peduli lingkungan bisa dilakukan oleh siapa saja sejak dini.
Orangtua bisa mengajak si Kecil untuk melakukan kegiatan daur ulang seperti berkreasi dari botol plastik bekas menjadi sebuah kerajinan.
Orangtua juga bisa menjelaskan manfaat dan dampak dari melakukan daur ulang agar anak paham tujuan dari kegiatan yang mereka lakukan.
Kegiatan daur ulang yang dilakukan orangtua bersama si Kecil juga bisa meningkatkan bounding dan kepedulian anak dengan alam.
- Anak ikut andil dalam memilah sampah dan tertib membuang sampah
Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap sampah perlu dukungan dari orangtua.
Saat anak mengetahui manfaat dari daur ulang sampah, anak akan terbiasa tertib dengan memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah.
Dengan begitu anak akan bertanggung jawab dengan sampah yang mereka hasilkan sendiri sehingga proses daur ulang sampah menjadi lebih mudah. (*)