Ditipu Operator Tabungan Peket Lebaran di Bekasi, Nasabah Sempat Gerduduk Rumah Tersangka
Aksi dugaan penipuan dilakukan operator tabungan paket lebaran berinisial HH di Bekasi, uang ratusan juta milik nasabahnya
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Aksi dugaan penipuan dilakukan operator tabungan paket Lebaran berinisial HH di Bekasi, uang ratusan juta milik nasabahnya tak kunjung cair hingga mengundang kemarahan.
Nanda (21) salah satu nasabah menceritakan, ia dan para korban lain yang merasa dirugikan sempat menggeruduk rumah HH di daerah Arenjaya, Bekasi Timur, Selasa (4/5/2021).
"Waktu itu dengarnya kalau uang tabungan kemalingan, jadi kita mau memastikan aja datang ke rumahnya," kata Nanda saat dikonfirmasi, Minggu (9/5/2021).
Para nasabah yang merasa dirugikan datang menjelang waktu berbuka, mereka berhasil menemui HH pada saat itu.
Sang operator sekaligus tabungan paket Lebaran ini berusaha menjelaskan ke para nasabahnya kalau ia baru saja kemalingan.
Bahkan untuk memperkuat ucapannya, HH mengantongi bukti laporan polisi terkait pencurian yang dia alami sebesar Rp950 juta.
"Jadi tabungan selama setahun, pas lebaran uang sama paket sembako baru bisa diambil, saya udah tahun ketiga ikut (tabungan)," kata Nanda.
Baca juga: Dishub Kota Bekasi Pastikan Melintasi Wilayah Aglomerasi Tak Perlu SIKM
Baca juga: Wali Kota Bekasi Kaji Kebijakan Larangan Mudik Lokal Jabodetabek 2021
Baca juga: Wali Kota Bekasi Nurut Kebijakan Larangan Warga Jakarta Mudik ke Bekasi, Bogor, Depok Tangerang
Namun lanjut dia, para nasabah tidak begitu percaya seutuhnya. Sebab, mereka menilai kejadian kehilangan uang berlangsung satu hari sebelum tanggal dibagikan paket serta uang tabungan.
"Janjinya pertama tanggal 2 Mei bibagikan, terus mundur tanggal 5 Mei jadinya," ucapnya.
Nasabah yang mendatangi rumah HH juga telah meminta agar, ditunjukkan rekening tansaksi tempat menyimpan uang tabungan.
Namun, HH tidak mau mau menunjukkan ke nasabahnya. Dia cenderung tertutup dalam mengelola uang tabungan yang dia jalankan dengan total nasabah mencapai ratusan orang.
Selain itu, nasabah yang kesal tutur memeriksa rekaman CCTV di rumah HH dan area sekitar rumahnya tepat pada tanggal kejadian pencurian uang.
Lagi-lagi, kecurigaan justru malah muncul di benak para nasabah yang pada saat itu meminta penjelasan terkait uang tabungan yang kabarnya ditilep (curi) maling.

"Dari situ aja udah aneh, makanya kita datangi langsung, terusnya dia (HH) minta supaya yang belum lunasin tabungan bulan terkahir harus lunasin dulu baru bisa cair," tuturnya.