Tak Terima Ibu Kandung Direndahkan, Adik Emosi Hilangkan Nyawa Kakak yang Dianggap Durhaka

Tak terima ibu kandungnya direndakan, seorang adik tak kuasa melampiaskan emosinya hingga hilangkan nyawa kakak kandungnya yang dianggap durhaka.

Editor: Elga H Putra
Thinkstock via Kompas
Ilustrasi garis polisi. Tak terima ibu kandungnya direndakan, seorang adik tak kuasa melampiaskan emosinya hingga hilangkan nyawa kakak kandungnya yang dianggap durhaka. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KOLAKA - Tak terima ibu kandungnya direndakan, seorang adik tak kuasa melampiaskan emosinya hingga hilangkan nyawa kakak kandungnya yang dianggap durhaka.

Nyawa Suparman (28), warga Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas di tangan adik kandungnya sendiri, Udin (22).

Bukan dengan senjata tajam Udin menghabisi nyawa kakaknya yang dianggap telah durhaka itu.

Pemuda 22 tahun itu menggunakan balok saat melampiaskan emosinya kepada sang kakak yang sudah tak tertahan.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/5/2021) di rumah mereka di Jl Bendungan, Kelurahan Balandete, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra.

Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa menjelaskan, kejadian bermula saat korban pulang ke rumahnya usai mengkonsumsi minuman keras (Miras), Jumat (7/5/2021) malam.

Baca juga: Momen Azriel Hermansyah Kunjungi Rumah Krisdayanti, Akrab dengan Adik Tiri, Ini Respon Raul Lemos

Tiba di rumah, tersangka berpapasan dengan kakaknya yang berujung penganiayaan oleh pelaku kepada korban dengan menggunakan balok kayu.

"Tersangka menganiaya korban dengan menggunakan balok di sebanyak dua kali di kepala dan di punggung," kata AKPB Saiful Mustofa, Minggu (9/5/2021).

Menurut pengakuan tersangka, kata Kapolres Kolaka, penganiayaan dipicu lantaran tersangka kerap marah dan berkata kasar kepada orangtua mereka serta ke tersangka sendiri.

Termasuk saat berpapasan dengan tersangka di depan rumah sesaat sebelum penganiayaan, Jumat malam.

Baca juga: Aurel Hermansyah Hamil Anak Pertama, Adik Ipar: Masya Allah

Baca juga: Adik Ungkap Kondisi Sapri Pantun di RS, Kaki Terpaksa Diikat hingga Bicara Melantur: Kayak Bukan Dia

Baca juga: Kata Kakak Amanda Manopo Dituding Sindir Billy, Ungkap Kondisi Adik Usai Putus: Ada Gandengan Baru?

"Dilatarbelakangi rasa benci tersangka kepada korban, korban berlaku kasar kepada ibu kandung," kata dia.

Saat ini polisi sudah berhasil mengamankan pelaku.

Udin sudah ditahan di rumah tahanan Markas Polres Kolaka.

Kepada polisi, Udin mengaku semua perbuatannya.

Namun saat ini polisi masih menunggu hasil visum et repertum dari jenazah korban.

Polisi juga masih mendalami adanya potensi tersangka lain dari peristiwa ini.

"Kami kenakan pasal 351 ayat 3 dengan ancaman 7 tahun penjara," katanya.

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas)

Diawali Penemuan Mayat

Meninggalnya sang kakak kandung tersebut pertama kali diketahui saat rekannya bernama Salam hendak membangunkan korban di rumahnya, Sabtu pagi.

Salam memasuki rumah dan menuju tempat tidur, langsung menemukan korban meninggal dunia.

Padahal korban dipukul hingga jatuh di depan rumah di bawah pohon dan meninggalkan korban.

Jenazah sang kakak, Suparman (28) ditandu polisi dan TNi untuk dibawa ke Rumah Sakit Benyamin Guluh, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk divisum.
Jenazah sang kakak, Suparman (28) ditandu polisi dan TNi untuk dibawa ke Rumah Sakit Benyamin Guluh, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk divisum. (Budi untuk TribunnewsSultra.com)

Hal ini pun membuat polisi terus mendalami kejanggalan dari peristiwa ini.

Meski begitu, AKBP Saiful Mustofa enggan berspekulasi, mereka pun tengah mendalami masalah ini

"Nanti kami dalami lebih lanjut," tandas Kapolres Kolaka ini.

Baca juga: Gak Kuat Curhat Sapri Pantun ke Adik Sebelum Masuk ICU, Dokter Sempat Tak Percaya Lihat Hasil Tes

Baca juga: Reaksi Istri Panglima Kekaisaran Sunda Nusantara Di Markasnya, Adik Beri Pernyataan Mengejutkan

Adik Bunuh Kakak karena Tuduh Sering Godai Istrinya

Di Muaraenim, Sumatera Selatan seorang adik membunuh kakak kandungnya.

Hal itu terjadi saat korban sedang memperbaiki sepeda motornya.

Pembunuhan sedarah itu dilakukan seorang adik bernama Hermanto (38) kepada kakak kandungnya sendiri Jeprianto (44).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di bawah rumah orang tua korban di desa Aur Duri kecamatan Rambang Niru, Muaraenim, Sumatera Selatan pada Jumat,(7/5/ 2021) sekira pukul 16.00 WIB.

Dugaan kuat pembunuhan sadis ini dilatarbelakangi kesalah pahaman antara pelaku dan korban.

Kronologi pembunuhan tersebut bermula saat korban bersama adik kandungnya yang lain yaitu Redi Bin Nurman (31) sedang memperbaiki motor di bawah rumah orang tuanya yang juga berada di desa Aur Duri kecamatan Rambang Niru.

Namun saat sedang memperbaiki motor, tersangka yang sebelumnya sedang berbaring santai di dekat korban, tiba-tiba bangun dan langsung menusuk korban dengan senjata tajam ke arah pinggang sebelah kanan sebanyak 1 kali.

Baca juga: Sedang Perbaiki Motor, Kakak Tiba-tiba Ditusuk Adiknya Sampai Tewas, Dituduh Sering Godai Istrinya

Akibat peristiwa tersebut korban mengalami luka tusuk di bagian pinggang sebelah kanan.

Korbanpun syok mendapati perlakuan tersebut dari adik kandungnya sendiri.

Sambil menahan sakit, korbanpun mencoba berlari ke depan rumah hingga ke jalan desa untuk meminta pertolongan warga.

Namun naasnya korban langsung ambruk dan tak sadarkan diri di jalan.

Saat mengetahui kakak kandungnya sudah terkapar dan tak berdaya lagi, tersangka langsung melarikan diri.

Sontak saja peristiwa tersebut mendadak heboh, warga sekitarpun berdatangan untuk melihat apa yang terjadi dan membantu membawa korban menuju rumah sakit terdekat.

Diduga karena mengalami luka tusuk yang cukup parah, saat tiba di Rumah Sakit terdekat, korban sudah tidak bernyawa lagi.

Kapolres Muaraenim,AKBP Danny Sianipar melalui Kapolsek Rambang Dangku,AKP Sofyan Ardeni membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (wow.tribunnews)

"Kasus sedang kita dalami, dan dugaan sementara peristiwa tersebut terjadi dilatar belakangi karena ada kesalah pahaman antara pelaku dan korban.

Pelaku mengira korban menganggu istrinya, tapi ini masih kita dalami lagi, beri kami waktu untuk mendalami kasus ini ya, nanti akan kami sampaikan perkembangannya lebih lanjut," ujarnya.

Sebagian artikel ini disarikan dari TribunnewsSultra.com dengan judul Adik Balok-Baloki Kakak Sendiri di Kolaka hingga Tewas, Gegara Benci Sering Kasari Ibu Kandung

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved