Anggota DPRD DKI Kenneth Kutuk Penyerangan Polisi Israel ke Masjid Al Aqsa

Pasukan Israel melakukan penyerangan secara brutal terhadap jamaah Muslim Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa,

Editor: Wahyu Aji
Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, dan juga Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan Israel melakukan penyerangan secara brutal terhadap jamaah Muslim Palestina di dalam Masjid Al Aqsa, khususnya di gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur pada Jumat 7 Mei 2021.

Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta, dan juga Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengecam aksi pasukan Israel yang menembaki secara brutal jamaah muslim di dalam Masjid Al Aqsa suatu tindakan yang biadab.

"Saya mengecam dan mengutuk aksi penyerangan saudara-saudara muslim yang sedang melaksanakan shalat Tarawih guna menyambut malam Lailatul Qadar di Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel, hal itu tidak bisa dibenarkan. Israel telah menginjak injak rasa kemanusian umat muslim yang sedang beribadah di bulan suci Ramadan," kata Kenneth dalam keterangannya, Rabu (12/5/2021).

Pria yang disapa Kent itu menambahkan, apa yang dilakukan oleh polisi Israel sangat tidak dibenarkan karena telah melanggar HAM, dan mengganggu umat muslim sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Dalam serangan itu, sebanyak 170 orang jamaah di dalam masjid dilaporkan mengalami luka-luka, dan hingga kini masih dilakukan perawatan disejumlah rumah sakit.

"Tindakan tersebut telah melukai rasa kemanusiaan kita, dimana penyerangan terjadi disaat umat muslim sedang menjalankan shalat tarawih, dan polisi Israel menyerang secara brutal hingga ke dalam masjid dan telah melanggar Hukum Kemanusiaan Internasional (IHL) serta kesepakatan Konvensi Jenewa 1949," kata Kent.

Kent pun meminta kepada pemerintah Indonesia agar tidak tinggal diam terhadap peristiwa kekerasan yang terjadi di Palestina, dengan meminta dukungan kepada Negara Negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerjasama Islam), yang terdiri dari 57 Negara Anggota termasuk Indonesia di dalamnya untuk bisa menekan Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), agar kekerasan di Palestina bisa segera dihentikan.

"Pemerintah Indonesia harus bisa secepatnya melakukan langkah-langkah diplomatik, dan juga PBB harus segera mengambil sikap dan langkah yang cepat, agar perdamaian di tanah Palestina bisa segera terwujud," ujarnya.

Perlu diketahui, Eskalasi ketegangan antara Palestina dan Israel semakin meningkat.

Hamas dilaporkan telah menembakkan serangan roket ke Israel yang semakin menambah ketegangan.

Pada Senin 10 Mei 2021, Hamas mengatakan telah meluncurkan lebih dari 100 roket ke Israel. Rentetan roket terbaru telah menargetkan Ashkelon, sebuah kota yang terletak cukup dekat dengan perbatasan utara Jalur Gaza.

Militer Israel mengatakan, 150 roket ditembakkan dari Gaza.

Mayoritas roket dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome.

Lalu, tak lama kemudian Israel melakukan pembalasan hingga menyebabkan 20 warga Palestina terbunuh, termasuk sembilan anak-anak.

Serangan itu dilancarkan Israel sebagai pembalasan atas serangan roket yang diluncurkan dari Gaza mengarah ke Yerusalem.

Beberapa korban luka juga dirawat di Rumah Sakit Beit Hanoun di utara Gaza. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved