Antisipasi Virus Corona di DKI
Pemprov DKI Terapkan Pengamanan Berlapis Antisipasi Pemudik di Arus Balik Lebaran
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menerapkan pengamanan dua lapis untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat arus balik, pasca Lebaran
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menerapkan pengamanan dua lapis untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat arus balik, pasca Lebaran.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, setelah menggelar rapat kordinasi antisipasi lonjakan arus balik, bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, hari ini.
"Pagi ini kita rapat koordinasi untuk mengantisipasi lonjakan arus balik sesudah musim Lebaran. Kita semua menyadari bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan sesudahnya potensi terjadinya kenaikan kasus Covid-19 selalu ada. Karena itu kita melakukan rapat koordinasi dan kesimpulannya," kata Anies, Jumat (14/5/2021).
Dua lapis pengamanan tersebut, meliputi pengamanan sebelum masuk ke Jakarta, sampai kepada pemantauan ketika sudah berada di Jakarta.
Nantinya, petugas akan melakukan skrining atau pemeriksaan kepada kendaraan pribadi yang masuk di pintu-pintu menuju Jakarta, atau Jabodetabek.
Skrining tersebut, juga berlaku bagi yang naik kendaraan umum. Baik kendaraan udara, laut, sampai kereta api melalui tes antigen yang berlaku.
"Sehingga kita bisa deteksi secara lebih baik jika ada warga yang masuk kawasan Jakarta dan bergejala dan berpotensi bawa Covid-19," imbuhnya.
Baca juga: Pria Tewas Usai Terseret Mobil Sejauh 8 Kilometer, Pelaku Masih Misterius
Baca juga: Sejumlah Fakta Ledakan saat Meracik Petasan yang Tewaskan 4 Orang, Kondisi Korban Mengenaskan
Baca juga: Nelangsa Pedagang Bunga Tabur Saat Larangan Ziarah: Bingung Bayar Utang untuk Modal Dagang
Selanjutnya, gugus tugas di tingkat wilayah baik RT, RW, berkordinasi dengan Camat dan Lurah setempat akan melakukan pendataan dan pemantauan atas warga yang masuk ke Jakarta.
Melalui aplikasi khusus, nantinya setiap ketua RT dan ketua RW diminta untuk melaporkan kondisi di wilayahnya setiap 2 kali sehari.
"Jadi ini dua lapis untuk skrining, satu sebelum masuk (Jakarta), yang kedua ketika sudah sampai di tempat tinggal. Jadi ketua RT, Ketua RW, gugus tugasnya itu akan melakukan monitoring sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan. Dicek kondisinya, dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, yang bersangkutan tidak bergejala, dan akan dilakukan tes rapid antigen," kata Anies.
"Nah ini semua dikerjakan untuk mencegah terjadinya peristiwa seperti awal bulan Januari, awal Februari. Karena saat ini di Jakarta kita secara umum situasinya termasuk yang paling rendah," imbuhnya.