Rumah Jaga UPK Badan Air Penjaringan Diserang saat Malam Takbiran, 6 Orang Luka-luka
enam orang luka-luka akibat penyerangan massa terhadap rumah jaga UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan, di wilayah Muara Baru, Penjaringan, Jakut.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Di bawah pengaruh alkohol, pria itu kemudian muntah sembarangan di dalam ruangan rumah jaga.
Baca juga: Ibu Tidur di Kamar, Kisah Gadis ABG Diperkosa Perampok Saat Asyik Main TikTok Pukul 5 Pagi
"Petugas kami memberikan informasi bahwa ada orang mabok di depan rumah jaga di saringan Muara Baru, kemudian muntah-muntah ke dalam rumah jaga," kata Nicolas.
Melihat hal itu, petugas UPK Badan Air pun menegur teman-teman si pria tersebut yang masih berkumpul mabuk-mabukan dekat rumah jaga.
Namun, bukannya pergi, para pemabuk itu malah membentak balik petugas.
"Petugas kami keluar memberitahu kepada teman-teman yang sedang mabok. 'Bang mohon maaf, tolong temannya lagi mabok di dalam dan muntah muntah di dalam'," jelas Nicolas.
"Lalu jawabannya 'apa urusan lu anj*ng, ini wilayah gua, ini kampung saya'," sambung Nicolas membeberkan bentakan para pemabuk tersebut.
Tak berselang lama, sekelompok pemabuk tersebut kembali datang bersama puluhan orang lainnya.
Mereka lalu menyerang para petugas UPK Badan Air di rumah jaga secara membabibuta.
Sekelompok orang tersebut melakukan pemukulan serta melempar batu dan pecahan genteng hingga beberapa petugas terluka.
Penyerangan tak hanya terjadi satu kali.
Kamis (13/5/2021) subuh sekitar pukul 4.30 WIB, petugas UPK Badan Air yang masih bertahan di rumah jaga kembali didatangi sekelompok orang.
Namun, kali ini, kata Nicolas, gerombolan yang datang jauh lebih banyak.
Baca juga: Rumah Jaga UPK Badan Air Penjaringan Diserang Sekelompok Orang saat Malam Takbiran
Mereka bahkan datang sembari menenteng senjata tajam.
"Menurut informasi petugas kita di sana, yang menyerang itu ada sekitar 30 sampai 40 orang," ucap Nicolas.
"Anggota kita menyelamatkan diri, menurut informasi dari anak-anak jika si penyerang ada yang bawa celurit, golok, dan kayu untuk menyerang," tambahnya.
Penyerangan ini selesai ketika polisi berdatangan ke rumah jaga tersebut.
Nicolas dan petugas UPK Badan Air lainnya sempat pula berlarian menyelamatkan diri dari serangan berbahaya ini.