Perampok Perkosa Gadis Main Tiktok

Main TikTok Subuh-subuh, Gadis SMP Ini Jadi Sasaran Nafsu Perampok, Bercak Darah di Sprei Jadi Saksi

Nasib malang menimpa gadis ABG berinisia AS (15) di Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu (15/5/20221).

Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Lubang angin yang menjadi akses pelaku pencurian dan pemerkosaan di Bintara, Keluarga Bintara, Kota Bekasi. 

"Koban masuk melalui lubang angin (hexos), keluar lewat pintu belakang, dia (pelaku) juga mengambil sejumlah barang milik korban," terangnya.

Adapun kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, penyidik dari Polres Metro Bekasi Kota diterjunkan ke TKP.

Baca juga: Jelang Arus Balik, Kapolrestro Jakarta Timur Imbau Warga dan Pendatang Swab Test Antigen

Bercak Darad di Sprei Jadi Bukti

Polisi mengamankan seprei dengan bercak darah dari lokasi kejadian kasus pemerkosaan dan perampokan rumah di Bintara, Kota Bekasi, Sabtu (15/5/2021).

Kasat Reakrim Polres Metro Bekasi AKBP Heri Purnomo mengatakan, korban berinisial AS (15), anak di bawah umur yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP.

"Dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) kita berhasil mengamankan seprei yang ada noda darah. Kemudian pakaian korban yang ada bekas darahnya juga," kata Heri.

Dia menjelaskan, korban saat ini juga sedang berada di rumah sakit untuk dilakukan visum serta mengecek apakah terdapat luka akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Pilu Gadis 15 Tahun Diancam Lalu Dirudapaksa Perampok di Rumah, Minta Tolong Ibu Usai Pelaku Kabur

"Nanti kita akan cek lebih lanjut terkait visum apakah ada luka juga. Kemudian kita juga masih menggabungkan data di lapangan dan kondisi riilnya," tutur Heri.

Trauma Berat

Kini AS yang menjadi korban pemerkosaan perampok mengalami trauma mendalam.

DP (40), ayah korban mengatakan, buah hatinya setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

"Jadi anak saya ketakutan nangis ya drop sempat depresi lah," kata DP.

Selain mendapatkan penanganan medis, korban AS juga turut menjalani visum di rumah sakit untuk keperluan penyelidikan.

"Jadi pas kejadian, anak saya juga ancam mau dibunuh sama pelaku kalau dia berteriak, makanya dia enggak bisa berbuat apa-apa," tuturnya.

DP menjelaskan, di rumahnya memang terdapat akses pintu belakang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved