Viral di Medsos

Awalnya Galak Diminta Putar Balik di Anyer, Wanita Ini Akui Malu dengan Sikapnya: Bakal Dipenjara?

Wanita itu marah dan membentak petugas karena kesal diminta putar balik dan tidak terima ditegur karena tak mengenakan masker.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
Instagram
Gustuti marah dan membentak petugas karena kesal diminta putar balik dan tidak terima ditegur karena tak mengenakan masker. 

Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono menuturkan, pengemudi dan penumpang yang memarahi petugas itu tak diproses hukum.

"Tentunya dalam penyelesaian proses penyelidikan dan menindaklanjuti apa yang menjadi komitmen bapak Kapolri untuk mengedepankan RJ atau restorative justice. Maka penyelesainnya secara RJ," imbuh Sigit.

Baca juga: Fadil Jaidi Galang Dana Rp7 Miliar Lebih untuk Palestina: Jangan Lupakan Mereka di Hati Kita

Namun demikian, keduanya diminta untuk membuat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya.

"Sudah membuat pernyataan tidak melakukan perbuatanya sudah meminta maaf kepada petugas yang sedang bertugas," ujar Sigit.

Untuk itu, Sigit menilai kasusnya tidak dilanjutkan atau tidak diproses hukum hingga ke pengadilan.

Sigit menjelaskan, pasutri ini mengaku berangkat dari Kota Serang menuju Carita, Pandeglang untuk menjenguk sepupunya yang sakit.

Bukan untuk melayat seperti pengakuan Gustuti sebelumnya kepada pihak kepolisian.

"Keduanya tinggal di Serang berangkat ke Carita, Pandeglang. Awalnya mereka lewat Padarincang, karena situasi macet parah putar balik. Masuk lagi ke JLS. Saat di simpang Ciwandan saat itu terjadi insiden itu," terang Sigit.

Baca juga: Kesedihan Fadil Jaidi Lihat Kondisi Palestina, Taqy Malik Dukung Terus Bersuara: Allah Bersama Kita

Atas perbuatannya, Gustuti dan suaminya menyesali perbuatan tersebut.

"Yang bersangkutan menyesali perbuatannya, dan sudah meminta maaf kepada petugas, institusi Polri, teman-teman dari Dishub yang bertugas saat itu," papar Sigit.

Sebelumnya, Sigit menuturkan jika wanita tersebut bertujuan ke arah Anyer untuk melayat.

Namun, karena tidak bisa memperlihatkan bukti, petugas pun meminta kendaraan itu untuk kembali.

"Ngakunya mau layat orang meninggal, tapi tidak bisa memberikan penjelasan. Diputar balik marah-marah," aku Sigit.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved