KONDISI Pilu Tersangka Sate Beracun di Penjara, Emosi Labil & Belum Dijenguk Keluarga Selama Ditahan

Nani Aprilia Nurjaman telah diamankan pihak kepolisian pada 30 April 2021 karena kasus sate beracun yang salah sasaran. Begini kondisi pilunya ditahan

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda dan KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Bandiman, ayah Naba korban sate sianida (Kiri). Nani, pengirim sate sianida mengaku menyesal (kanan). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kondisi pilu tersangka kasus sate beracun Nani Aprilia Nurjaman (25) yang ditahan di Mapolsek Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Nani Aprilia Nurjaman sudah diamankan pihak kepolisian pada 30 April 2021 karena kasus sate beracun yang salah sasaran.

Nani saat itu menitipkan sate melalui pengemudi ojek online kepada pria yang bernama Tomy warga Kapanewon Kasihan, Bantul pada Minggu (26/4/2021).

Karena tidak kenal dengan pengirim, keluarga Tomy menolak.

Sate itu akhirnya disantap anak dari pengemudi ojek online bernama Naba Faiz Prasetya (10).

Nahas, Naba meninggal dunia karena ternyata sate tersebut telah ditaburi sianida oleh Nani.

Imbas perbuatannya, Nani Aprilia saat ini menjadi tahanan yang dititipkan di Mapolsek Bantul sejak 1 Mei 2021.

Baca juga: Awalnya Galak Diminta Putar Balik di Anyer, Wanita Ini Akui Malu dengan Sikapnya: Bakal Dipenjara?

Selama di penjara, Nani Aprilia tak pernah mendapatkan kiriman makanan dan pakaian dari keluarga atau kerabatnya.

Hal ini dinyatakan Kapolsek Bantul Kompol B Ayom dilansir dari TribunJogja (grup TribunJakarta) pada Selasa (18/5).

"Sampai saat ini dari pihak keluarga NA belum ada yang ke sini," terangnya.

Dikatakannya, keluarga selama pandemi covid-19 tak diperbolehkan bertemu langsung dengan tahanan, namun bisa menitipkan makanan maupun pakaian.

"Kalau dijenguk langsung memang tidak bisa, karena pandemi COVID-19. Boleh video call. Kalau datang untuk menitipkan makanan dan pakaian boleh. Nanti akan kami sampaikan ke yang bersangkutan," imbuhnya.

Baca juga: Wanita Maki Petugas saat Diputar Balik di Anyer Menyesal, Ternyata Alasan Pergi Bukan untuk Melayat

Tak mendapatkan pakaian dari keluarganya, salah satu anggota polisi pun berinisiatif memberikannya.

"Kalau celana sempat diberikan dari orang serse. Semua itu karena belum kiriman pakaian dari keluarganya," katanya.

Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). NA mengaku sakit hati kepada Tomi, polisi senior di Yogyakarta.
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). NA mengaku sakit hati kepada Tomi, polisi senior di Yogyakarta. ((KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))

Anom menilai, selama ini kondisi Nani Aprilia cukup baik.

Nani selama ini didampingi tiga polwan yang sering berkomunikasi untuk menghindari hal yang tak diinginkan karena emosinya terkadang labil.

"Kita punya tiga polwan untuk melakukan pendampingan psikologi," terangnya.

Baca juga: Santer Diisukan Menikah, Gelagat Nissa Sabyan dan Ayus Disorot Pakar: Konsekuensi yang Harus Dibayar

Berkas Belum Dikirim ke Kejaksaan

Berkas penyidikan kasus paket sate beracun yang menewaskan NFP anak driver Ojol di Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul pada Minggu (25/4/2021) lalu belum dikirim ke kejaksaan.

Pasalnya, sampai saat ini pihak kepolisian masih terus memburu sosok misterius berinisial R yang diduga ikut terlibat dalam pengiriman paket sate beracun yang kemudian salah sasaran dan mengakibatkan NFP meninggal dunia.

Baca juga: Simak Lokasi dan Jadwal Rapid Antigen Gratis di Kota Tangerang Selama 3 Hari Usai Lebaran

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan, sosok R belum diketahui keberadaannya.

Sehingga proses penyidikan terus berjalan dan berkas penyidikan belum memenuhi syarat P21 atau dilimpahkan ke kejaksaan untuk bahan persidangan.

Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). NA mengaku sakit hati kepada Tomi, polisi senior di Yogyakarta.
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). NA mengaku sakit hati kepada Tomi, polisi senior di Yogyakarta. ((KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))

"R belum diketahui dan hasil pemeriksaan belum final, sehingga berkas pemeriksaan belum dikirim ke kejaksaan," katanya, saat ditemui di Polda DIY, Selasa (18/5/2021).

Yuliyanto menambahkan, kalaupun berkas sudah dikirim ke kejaksaan, dan ditemukan bukti baru keterlibatan seseorang termasuk R maka proses penyidikan akan dilanjutkan.

"Tidak berhenti di NA (tersangka saat ini) kalau memang fakta-fakta mengarah pda R ya pasti akan dilanjutkan," tambahnya.

Baca juga: Daftar Bansos Cair Pasca-Idul Fitri 2021, Ada Kartu Prakerja Hingga Subsidi Listri, Cek Disini

Terkait perkembangan kasus paket sate beracun pihak kepolisian masih menetapkan satu tersangka yakni NA, perempuan yang meminta tolong kepada Bandiman seorang driver ojek online (Ojol) supaya mengantarkan paket satai kepada seorang berinisial T di Kapanewon Kasihan, Bantul.

Sementara sosok R menurut pengakuan NA saat ditanya penyidik merupakan kenalan NA yang merekomendasikan NA untuk mengirimkan sate yang sudah dibubuhi racun sianida kepada T.

Nikah siri dan tinggal bersama

Ketua RT 03 Cempokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Agus Riyanto mengungkap Nani Apriliani Nurjaman dan Aiptu Tomi telah nikah siri bahkan tinggal bersama.

Agus Riyanto mengingat momen saat Nani Apriliani Nurjaman dan Aiptu Tomi pernah mengundang warga ke rumah barunya.

Diketahui Nani merupakan warga asli Majalengka menjadi dalang sate beracun yang menewaskan anak driver ojek online.

Baca juga: Simak Obat Tradisional Alami Mencegah Kantuk, Penting di Bulan Ramadan atau Saat Mengemudi

Ketua RT, Agus menyebut Nani merupakan warganya yang sudah setahun tinggal di Jalan Potorono, Cempokojajar, Sitimulyo, Piyungan, Bantul.

Dikatakan Agus, Nani tak tinggal sendiri di rumah tersebut, tapi bersama Aiptu Tomi.

Nani diketahui telah menikah secara agama atau menikah siri dengan Aiptu Tomi.

Agus mengingat setahun lalu, Tomi dan Nani datang untuk laporan kepadanya.

Sederet Fakta Pengakuan Nani Pengirim Sate Sianida, Dibisiki Sosok Ini buat Beli Racun
Sederet Fakta Pengakuan Nani Pengirim Sate Sianida, Dibisiki Sosok Ini buat Beli Racun ((kolase Instagram))

"Dulu waktu silaturahmi awal Pak Tomi dan mbak NA kesini laporan gitu. Mbak NA telpon orangtuanya, kemudian orangtuanya bilang ke saya nitip NA tinggal disini. Ibuknya (NA) bilang sudah menikah secara agama," tuturnya, Rabu (05/05/2021) dikutip dari TribunJogja.com.

Dijelaskan Agus, ia tak begitu mengenal sosok Tomi lantaran jarang terlihat di rumah.

Pasalnya, Tomi diduga tak setiap hari ada di rumah yang ditinggalinya bersama NA.

Baca juga: Lesti Kejora Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan, Manajer Rizky Billar Ungkap Ini: Kita Masih Manusiawi

Agus mengungkap, keduanya tinggal di rumah yang mereka beli.

Agus juga mengingat momen saat Nani dan Tomi mengundang warga meminta doa di kediamannya.

"Pas penempatan rumah pertama itu juga ngundang warga, minta doa,"

"Kalau NA orangnya baik, tidak ada yang mencurigakan. Kalau Tomi saya jarang lihat. Awalnya tidak tahu kalau polisi, tetapi setelah lihat fotokopi KTP jadi tahu," lanjutnya.

Artikel ini telah dikompilasi dari TribunJogja: BREAKING NEWS: UPDATE Paket Sate Beracun, Dua Pekan Lebih Dipenjara NA Belum Dijenguk Keluarga

Berkas Penyidikan Kasus Paket Sate Beracun Belum Dikirim ke Kejaksaan, Ini Alasan Kepolisian, 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved