Antisipasi Virus Corona di DKI
Pulang Mudik dari Banjarnegara, Anisa Tak Masalah Ikut Swab Covid-19 Hindari Gunjingan Tetangga
Anisa (42), menceritakan pengalamannya yang berhasil mudik tanpa adanya pemeriksaan dari aparat.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Anisa (42), menceritakan pengalamannya yang berhasil mudik tanpa adanya pemeriksaan dari aparat.
Pada Senin 3 Mei 2021, Anisa berangkat dari Jakarta menuju Banjarnegara menggunakan jasa travel bus gelap alias tak memiliki izin.
Anisa berangkat dari terminal bus bayangan di kawasan Jakarta.
"Tidak ada pemeriksaan saat ke Banjarnegara. Lancar saja," kata Anisa, saat diwawancarai Wartawan, Senin (17/5/2021).
"Karena saya juga tidur di dalam (bus) dan seingat saya tidak ada pemeriksaan surat izin keluar-masuk atau apapun," lanjutnya.

Saat itu, Anisa pergi mudik bersama empat orang saudaranya.
Namun, Anisa tiba lebih dulu di Jakarta pada 17 Mei 2021.
Baca juga: Jawaban Santai Kuasa Hukum Rizieq Shihab Setelah Dituntut 2 Tahun & 10 Bulan Penjara: Tenang Saja
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini: Ada Duel Man United Vs Fulham, Chelsea Vs Leicester Berebut Posisi 3
Baca juga: Ramalan Zodiak Selasa, 18 Mei 2021: Aquarius Stop Belanja, Gemini Jangan Terlalu Nyaman Sendiri
Sesampainya di rumah, Anisa didatangi petugas gugus Covid-19.
Pintu rumah kontrakan Anisa segera ditempelkan stiker oleh petugas tersebut.
Setelah itu, petugas tersebut meminta Anisa mengikuti swab antigen Covid-19 secara gratis di posko yang disediakan Satgas Covid-19.
Posko tersebut berada di Kelurahan Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Dengan adanya tes ini saya ya senang saja. Dites begini kan juga untuk mencari tahu saya sehat dari Covid-19 atau tidak," tutur dia.
"Karena sebelum mudik saya belum pernah tes swab," lanjutnya.
Dia menjelaskan, petugas yang datang ke rumah kontrakannya pun sopan dan santun mengajak untuk swab antigen.
"Sopan, saya juga mau, tapi bukan karena cuma karena saya doang yang lain juga," jelas dia.
Baca juga: Jawaban Santai Kuasa Hukum Rizieq Shihab Setelah Dituntut 2 Tahun & 10 Bulan Penjara: Tenang Saja
Faktor lainnya Anisa mengiyakan ajakan swab antigen untuk menghindari gunjingan negatif para tetangga.
"Kemungkinan begitu, tapi saya juga tidak ambil pusing. Dengan dites ini kan juga tidak bikin merasa risih. Tetangga sudah pada tahu juga," ucap Anisa.
"Biar mereka tahu hasil saya negatif dan tidak Covid-19," tutup dia.
Jakarta Sudah Padat
Sebanyak 2,2 juta orang dari daerah masuk ke Jakarta selama masa larangan mudik sejak 6 Mei 2021 lalu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, jutaan orang ini masuk Ibu Kota menggunakan kendaran pribadi dan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
“Ada 2.244.270 orang masuk Jakarta sejak 6 Mei hingga 15 Mei kemarin. Sebanyak 2.244.096 orang menggunakan kendaraan pribadi dan 174 orang naik Bus AKAP,” ucapnya, Senin (17/5/2021).
Fenomena warga pendatang menyerbu DKI Jakarta usai hari raya lebaran memang sudah menjadi tradisi.
Biasanya mereka nekat ke Jakarta untuk mengadu nasib, mencari pekerjaan yang lebih layak.

Ariza pun meminta warga DKI yang mudik untuk tidak membawa sanak keluarga atau teman satu kampungnya ke Ibu Kota.
“Kami mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta untuk tidak membawa, seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta,” ujarnya.
Politisi Gerindra ini menambahkan, saat ini kondisi perekonomian di Jakarta belum sepenuhnya pulih imbas pandemi Covid-19 yang sudah melanda sejak setahun terakhir.
Baca juga: Harga Resmi dan Tarif Pelayanan Vaksin Gotong Royong Sinopharm, Ini Efek yang Dapat Ditimbulkan
Baca juga: Polsek Kelapa Gading Buka Posko Swab Antigen Bagi Warga yang Baru Tiba dari Mudik Lebaran
Baca juga: Kuasa Hukum Munarman Harap Sidang Dugaan Terorisme Segera Digelar
Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta pun mencatat, angka pengangguran di Ibu Kota pada periode Februari 2021 masih berada di kisaran 8,5 persen.
“Kami mengimbau, menyarankan di Jakarta sudah cukup padat sebagai Ibu Kota. Mari kita bekerja di daerah masing-masing, masih banyak pekerjaan yang bisa kita kerjakan bersama-sama, bersinergi dengan semua,” kata dia.
Terlebih saat ini pandemi Covid-19 juga belum menunjukan tanda-tanda berakhir, meski jutaan warga Jakarta telah divaksin.
Apalagi belakangan muncul kasus mutasi virus corona asal Inggris, India, hingga Afrika Selatan yang ditemukan di DKI Jakarta.
“Semua kita berusaha berjuang untuk melawan Covid dengan berbagai ketentuan, regulasi, menghadirkan aparat, memberikan sanksi,” tuturnya.
“Jadi mohon kesadaran masyarakat untuk menghadirkan protokol kesehatan sebagai sebuah kebutuhan,” tambahnya menjelaskan.
Pemudik yang Kembali ke Jakarta Tak Perlu Dikarantina
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, warga yang baru tiba di ibu kota dari kampung halamannya tidak perlu menjalani karantina.
Politisi Gerindra ini menyebut, kebijakan karantina hanya berlaku bagi warga yang baru tiba dari luar negeri.
"Pemudik itu tidak langsung dikarantina, yang dikarantina itu kan yang dari luar negeri ya. Kalau dari kampung ke Jakarta tidak dikarantina," ucapnya, Senin (17/5/2021).
Walau demikian, pengawasan ketat bakal dilakukan Pemprov DKI bagi warga yang baru pulang mudik.
Bagi mereka yang belum bisa menunjukan surat keterangan hasil PCR atau antigen, Pemprov DKI melalui kelurahan setempat bakal mengarahkan warga untuk melakukan pemeriksaan Covid-19.

Bila ditemukan ada warga yang positif Covid-19, barulah Pemprov DKI mengarahkan mereka untuk menjalani isolasi di Wisma Atlet atau dirujuk ke rumah sakit.
"Kecuali yang bersangkutan positif langsung dibawa ke Wisma Atlet, hotel, atau RS sesuai dengan bobot Covid-nya itu sendiri," ujarnya di Balai Kota.
Baca juga: Rumah Ditempeli Stiker Karantina Mandiri oleh Satpol PP Lenteng Agung, Zaenal Pilih Bayar Tes Swab
Baca juga: Nagita Slavina Ingin Punya Mal Sendiri Karena Hal Ini, Luna Maya Prediksi Bakal Kejadian: Wah!
Baca juga: Pasutri Lansia Tewas Terpanggang Dalam Insiden Kebakaran Rumah di Bekasi
Tak hanya itu, warga yang baru pulang mudik juga bakal diawasi oleh pihak RT/RW di tempatnya tinggal guna memastikan kondisi kesehatan mereka.
"Di DKI Jakarta nanti akan ada pengecekan di semua tahapan dan tingkatan sampai ke tingkat RT untuk memastikan semua aman dan bebas," kata Ariza.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) mencatat, ada ribuan orang yang tiba di ibu kota pada H+3 lebaran.
Adapun data ini diperoleh dari aplikasi Data Warga yang dikempangkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Data per pagi ini, pukul 07.00 WIB, totalnya ada 1.124 warga tiba di Jakarta,” ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin, Minggu (16/5/2021).
Budi menambahkan, mayoritas warga yang tiba hingga pagi tadi belum melakukan tes pemeriksaan Covid-19.
Tak main-main, jumlahnya mencapai 1.099 orang, sedangkan jumlah warga yang sudah melakukan tes Covid-19 baru mencapai 25 orang.
“Yang sudah PCR ada 16 orang dan yang antigen ada sembilan,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Pasutri Lansia Tewas Terpanggang Dalam Insiden Kebakaran Rumah di Bekasi
Nantinya, Pemprov DKI bakal mengarahkan ribuan warga ini untuk melakukan tes Covid-19 di puskesmas setempat.
“Yang tidak ada swab, nanti akan ditindaklanjuti. Jadi, kami mendata dulu, baru akan discreening,” kata dia.
2,6 Juta Warga Tinggalkan Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, sebanyak 2,6 juta orang keluar ibu kota selama masa larangan mudik.
Dari jumlah tersebut, mayoritas para pemudik keluar Jakarta pada periode 6 Mei hingga 15 Mei 2021 menggunakan kendaraan pribadi.
“Ada 2.608.243 orang keluar Jakarta. 2.607.688 menggunakan kendaraan pribadi dan 555 orang naik bus AKAP,” ucapnya, Senin (17/5/2021).
Politisi Gerindra ini menyebut, 2,6 juta warga yang meninggalkan Jakarta ini menggunakan 1,7 juta kendaraan.
Mayoritas kendaraan yang keluar ibu kota ini pun melalui jalan arteri hingga jalur tikus.

“Ada 714.916 kendaraan keluar Jakarta lewat gerbang tol utama dan 1.015.547 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui jalur arteri,” ujarnya di Balai Kota.
Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, hingga H+3 lebaran atau Minggu (16/5/2021) kemarin, baru ada 1.124 warga yang tiba di Jakarta.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Pengawasan di Bandara Soetta Diperketat Terhadap Penumpang dari Sumatera
Baca juga: Perhatian! Begini Alur Tes Covid-19 Bagi Warga yang Baru Pulang Mudik Saat Mau Masuk Jakarta
Baca juga: Ponsel Sulit Dihubungi, Pemuda di Depok Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kontrakan
Adapun masa larangan mudik bakal berakhir hari ini, artinya mulai besok Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) tidak berlaku lagi.
Masyarakat dari daerah pun otomatis bisa melenggang bebas masuk Jakarta.
Walau demikian, Ariza mengingatkan mereka untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 sebelum melakukan perjalanan menuju ibu kota.
Hal ini perlu dilakukan guna memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
“Sudah diatur ketentuannya, setelah tanggal 17 Mei dokumen yang harus disiapkan itu surat keterangan bebas Covid, negatif,” kata Ariza.
Bagi warga yang tiba di Jakarta, Ariza meminta mereka untuk segera melapor kepada pihak pengurus RT/RW setempat.
Nantinya pihak RT/RW bakal mendata mereka lewat aplikasi Data Warga.
Baca juga: Ponsel Sulit Dihubungi, Pemuda di Depok Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kontrakan
Khusus untuk warga yang tiba di Jakarta, namun belum menjalani tes Covid-19, pihak kelurahan nantinya bakal mengarahkan untuk dilakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat.
“DKI Jakarta nanti akan ada pengecekan di semua tahapan dan tingkatan sampai ke tingkat RT, sehingga dipastikan semua aman dan bebas Covid-19,” tuturnya.