Kenang Sosok Wimar Witoelar, Cerita Martin Manurung Saat Diwawancarai Eks Jubir Gus Dur

Ketua DPP NasDem Martin Manurung mengenang sosok Mantan Jubir Gus Dur, Wimar Witoelar.

ISTIMEWA
Politikus NasDem Martin Manurung, Wimar Witoelar dan Presiden ke-4 RI Gus Dur 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua DPP NasDem Martin Manurung mengenang sosok Mantan Jubir Gus Dur, Wimar Witoelar.

Diketahui, Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Wimar Witoelar, meninggal dunia Rabu (19/5/2021).

"Kami saling memanggil dengan inisial nama. Saya memanggilnya “WW”, dan Wimar Witoelar memanggil saya “MM”. Kebetulan inisial kami sama-sama berhuruf kembar, bahkan hurufnya tinggal dibalik saja atas-bawah," kata Martin dalam keterangan tertulis.

Anggota DPR RI itu mengungkapkan pertama kali melihat Wimar Witoelar di layar TV.

Wimar membawakan program Talkshow yang bernama “Perspektif”.

Ia menilai Perspektif adalah awal dari program Talkshow TV Indonesia yang berkelas, berbobot, tajam dan kritis.

Publik pun menyambutnya dan menjadi perbincangan.

"Mungkin karena itu pula lah program itu dibredel oleh rejim Orde Baru," kata Martin.

Baca juga: Pernah Jadi Juru Bicara Gus Dur, Berikut Profil Singkat Wimar Witoelar yang Meninggal Hari Ini

Walaupun dibredel, kata Martin, “Perspektif” di TV berubah menjadi “Perspektif Baru” di Media Indonesia dan ratusan radio di seluruh Indonesia.

Seiring dengan masuknya internet di Indonesia kala itu, Martin mengatakan “Perspektif Baru” pun menjadi bacaan di website dan memiliki “mailing-list” di mana tiap penggemar dan pembacanya bisa saling berdiskusi langsung dengan WW.

Ketika masih mahasiswa, Martin mengingat saat itu adalah masa-masa awal di Fakultas Ekonomi Universtitas Indonesia (FEUI).

"Ketika itu masa-masa menjelang dan awal reformasi 1998. Saking senangnya saya dengan pandangan-pandangan WW, saya menulis email kepadanya. Dan WW pun membalasnya!" tuturnya,

Pada tahun 1999, Martin bercerita dirinya diundang Wimar Witoelar untuk diwawancarai pada program “Perspektif Baru”.

Mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia, Rabu (19/5/2021).
Mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia, Rabu (19/5/2021). (Twitter Kantor Staf Presiden)

Martin pun kaget dan terus terang sedikit grogi.

"Saya yang masih mahasiswa akan diwawancarai oleh WW yang waktu itu sudah menjadi ‘host’ yang terkenal!" tuturnya.

Martin lalu datang ke kantor Wimar Witoelar di Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk memenuhi undangan wawancara itu.

"Jadilah kemudian terbit di halaman 1 koran Media Indonesia dengan judul, “Kita Butuh Rezim yang Baru.” Terus terang, inilah pertama kali saya muncul di halaman 1 surat kabar nasional, lengkap pula dengan foto!" kisahnya.

Cerita lainnya, Martin menyebutkan ketika WW menjadi salah satu penggagas Forum Rembug Nasional (FRN) di Bali.

Ketika itu, ratusan orang diundang dari berbagai kalangan. Martin pun turut diundang dan yakin WW yang mengusulkannya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Wimar Witoelar Meninggal Dunia, Pernah Jadi Mantan Juru Bicara Gus Dur

Dalam salah satu sesi Pleno, ketika itu Gus Dur sebagai Presiden menjadi narasumber dan moderatornya adalah WW.

Pada sesi tanya jawab, Martin mengaku memberanikan diri untuk bertanya pada Gus Dur.

Martin mengangkat tangan dan WW dari mimbar menunjuknya.

"Kemudian, saya berdiri dengan kaki yang agak gemetar. Maklum, baru sekali itu saya bicara langsung kepada Presiden RI di tengah forum yang diisi oleh banyak tokoh-tokoh senior," imbuhnya.

"Gus Dur menjawab saya ketika itu dengan nada yang agak “tinggi”, terutama soal pengadilan terhadap Soeharto. Jawaban itu kemudian menjadi headline di Harian Kompas. Inilah kali pertama saya masuk dalam berita headline surat kabar nasional," ujar Martin

Martin juga mengingat beberapa kali bertemu dan berdiskui dengan Gus Dur bersama Wimar Witoelar.

"Ketika menyapa saya, Gus Dur dengan nada jenakanya kadang menyebut saya sebagai “NU Cabang Kristen”." imbuhnya.

Episode selanjutnya, WW menjadi juru bicara Presiden.

Saat itu, WW meminta Martin untuk menjadi host “Perspektif Baru”.

Namun, ia menilai levelnya masih jauh di bawah WW sebagai host.

Sehingga Martin harus belajar banyak dan cepat. Saat menjadi host ini, Martin bertemu dan mewawancarai puluhan tokoh.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa yang diberikan oleh WW kepada saya yang masih muda untuk bisa memiliki pandangan yang lebih matang," katanya.

Sayangnya, kata Martin, Gus Dur tak lama menjadi Presiden RI.

"Satu hal yang saya ingat adalah posisi WW yang tetap membela Gus Dur, bahkan ketika ia tidak lagi menjadi juru bicara Presiden. Di sinilah saya belajar dari WW tentang arti loyalitas pada gagasan Gus Dur," ungkapnya.

Martin pun menyebutkan banyak cerita mengenai Wimar Witoelar.

"Saya hanya ingin mengatakan kepada WW: Selamat jalan dan terima kasih telah menjadi bagian penting dalam hidup saya!” katanya.

"Semoga Tuhan memeluk WW dengan kasih-Nya dan menguatkan semua keluarga yang ditinggalkan. Sampai bertemu kembali di sana, WW!" tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Wimar Witoelar, meninggal dunia Rabu (19/5/2021).

Dirut Biro Konsultan InterMatrix Communication (IMX) yang didirikan Wimar, Erna Indriana membenarkan kabar tersebut.

"WW (Wimar Witoelar) sudah pergi menghadap Tuhan YME dengan tenang pukul 09.00 pagi ini," ujar Erna kepada Tribun Network, Rabu (19/5).

Erna mengatakan pemakaman akan dilakukan di TPU Tanah Kusir.

Wimar didiagnosa dokter terkena sepsis dan multi organ-failure.

Penyakit yang membawa Wimar ke ICU, ucap Erna bukan karena Covid-19.

Berdasarkan hasil tes usap atau swab test PCR yang dilakukan sebelum menjalani opname di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

"Terima kasih doanya untuk semua teman-teman dan sahabat WW (Wimar Witoelar) di mana pun berada. Mohon dimaafkan segala kesalahan WW," ucap Erna.

Diketahui sepekan sebelumnya, Wimar dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang unit perawatan intensif (ICU) sejak Rabu 12 Mei 2021 lalu.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved