Demi Biayai Kuliah, Guru TK di Malang Terjerat Utang Rp 40 Juta di 24 Aplikasi Pinjol

S, Guru TK di Kota Malang, Jawa Timur, terjerat utang puluhan juta demi membiayai kuliahnya ke jenjang S-1.

Editor: Erik Sinaga
ISTIMEWA Via SuryaMalang.com
Bu Guru TK yang jadi korban debt collector pinjaman online saat ditemui di rumahnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MALANG - S, Guru TK di Kota Malang, Jawa Timur, terjerat utang puluhan juta demi membiayai kuliahnya ke jenjang S-1.

S mengajukan pinjaman online karena gajinya sebagai guru TK sangat jauh dari cukup membiayai kulihanya.

Kronologis S terjerat utang tersebut disampaikan saat Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri bertemu dengan S di Balai Kota Malang pada Rabu (19/5/2021).

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir satu jam tersebut, Mawar menjelaskan kronologi mengapa dirinya sampai terlilit utang hingga puluhan juta.

Karena membutuhkan uang senilai Rp 2,5 juta, Mawar meminjam uang kepada sejumlah aplikasi Pinjol.

Di awal peminjaman uang tersebut, Mawar hanya bisa mendapatkan uang sekitar Rp 400 ribu - Rp 600 ribu. Akhirnya dia utang kembali kepada Pinjol lain.

Audiensi Wali Kota Malang Sutiaji bersama OJK dan mantan Guru TK yang terlilit utang pinjaman online senilai Rp 40 Juta di Balai Kota Malang, Rabu (19/5/2021). (rifky edgar/suryamalang.com)
Audiensi Wali Kota Malang Sutiaji bersama OJK dan mantan Guru TK yang terlilit utang pinjaman online senilai Rp 40 Juta di Balai Kota Malang, Rabu (19/5/2021). (rifky edgar/suryamalang.com) ()

Sesuai aturan yang diterapkan oleh Pinjol, dalam kurun waktu tujuh hari, Mawar harus melunasi utangnya.

Apalagi bunga yang didapatkan cukup besar, dari angka yang tertera di aplikasi tertulis Rp 1,8 juta, namun uang yang diterima senilai Rp 1,2 juta.

Dari situlah, Mawar akhirnya melakukan peminjaman ke Pinjol lain yang berbeda-beda untuk membayar tagihan sebelumnya.

Baca juga: Pilu Guru TK Terlilit Utang Pinjol: Diancam Debt Collector, Hampir Bunuh Diri & Dipecat Sekolah

"Karena saya tidak punya dana untuk membayar jadi saya pinjam lagi dan terus pinjam lagi supaya saya bisa membayar tagihan yang sudah tanggal jatuh tempo, sampai pada akhirnya menumpuk banyak antara Rp 30-40 Juta di 24 aplikasi pinjaman online yang berbeda-beda," ucapnya.

Proses gali lubang dan tutup lubang itu pun terus dilakukan oleh Mawar agar dirinya dapat melunasi utang di pinjol yang lain.

Apa yang dilakukan tersebut, ternyata bukan merupakan solusi untuk dapat segera melunasi utang. Hal tersebut justru menjadi boomerang bagi Mawar.

Karena tak kunjung melunasi, Mawar pun banyak mendapatkan teror dan ancaman dari para penagih atau debt collector.

Bahkan, Mawar sampai diancam mau dibunuh yang membuatnya depresi dan ingin bunuh diri.

"Di situ saya akhirnya berhenti dan tidak mengajukan lagi karena pinjaman saya. Akhirnya saya mendapatkan dukungan dari teman-teman saya," ucap perempuan berinisial S ini.

Baca juga: Kronologi Oknum Kepala Sekolah Lecehkan Guru TK di Ruang Kerja, Pakaian Korban Ditarik Sampai Robek

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved