Suara Ngorok Sebelum Jasad Abdul Ditemukan di Kamar Kos, Tetangga Sempat Beri Peringatan ke Korban

Suara mendengkur terdengar sebelum jasad Muhammad Abdul Malanua (42) ditemukan di kamar kos di Jalan Pulau Sebatik, Bali, Senin (24/5/2021).

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Ilustrasi mayat. Suara mendengkur atau Ngorok terdengar sebelum jasad Muhammad Abdul Maulana (42) ditemukan di kamar kos di Jalan Pulau Sebatik, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Bali, Senin (24/5/2021). 

Tak ada ikatan keluarga antara Matias dengan Khairiyah dan suaminya.

Namun Duan, suami Khairiyah yang bekerja di sekitar Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, merasa iba.

Dikatakannya, almarhum adalah sosok pendiam. Selama ini memang diketahui mengidap penyakit paru-paru.

Semenjak penyakit tersebut sering kumat, pekerjaannya sebagai sopir kian terabaikan.

"Suami saya merasa kasian melihat dia, kadang nongkrong sendirian di sekitar sini, tidak punya saudara di Banjarmasin. Jadi, dia diizinkan tinggal di kontrakan oleh suami," lanjut Khairiyah.

Terlebih, almarhum juga terlihat kurang sehat, terlihat selalu lemas.

"Kalau ada apa-apa, ya di rumah saya, istirahat, atau makan dan minum," ujar Khairiyah lagi.

Menurutnya, kondisi almarhum terlihat kian memburuk saat Minggu dinihari. Tubuhnya menggigil dan juga berseru cukup keras.

"Cilllll, aku kayaknya mau mati," ucap Khairiyah menirukan kata-kata Matias dini hari itu.

Panik melihat kondisi yang seperti itu, Khairiyah sampai-sampai meminta suaminya untuk lekas pulang bekerja dini hari itu juga.

"Mungkin sudah tidak kuat lagi merasakan sakit. Setahu saya, dia pernah berobat ke klinik, tapi tidak kunjung sembuh," imbuh Khairiyah.

Dari keterangan Mursidi, Ketua RT 36, dirinya memang tak mengetahui banyak soal almarhum.

Terlebih, almarhum tak melaporkan diri ketika menginap di kontrakan Khairiyah dan suaminya.

"Saya pernah lihat dua kali di lingkungan sini, jalan-jalan biasa aja, tapi tidak pernah interaksi. Kata warga juga, kadang berjemur pagi-pagi di dekat kontrakan," paparnya.

Sementara itu, rekan kerja almarhum, yakni Heri yang ditemui di kontrakan Khairiyah, memaparkan, dirinya sedang mencoba menghubungi pihak keluarga almarhum di Jawa untuk mengurus pemakaman.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved