Pengelola Sebut Tidak Ada Peningkatan Pengunjung Ragunan Saat Libur Waisak
Jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan hari ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari libur sebelumnya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang mengatakan, jumlah pengunjung pada libur hari raya Waisak, Rabu (26/5/2021), tidak mengalami peningkatan.
Menurutnya, jumlah pengunjung Taman Margasatwa Ragunan hari ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari libur sebelumnya.
"Kalau kita lihat sih masih seperti biasa ya, masih landai. Tidak cukup signifikan melonjak seperti hari libur biasa," kata Wahyudi saat ditemui di lokasi.
Hingga pukul 12.00 siang tadi, pengunjung Taman Margasatwa Ragunan mencapai 10.331 orang.
"Sampai siang ini pengunjung cukup ramai ya. Data sampai jam 12.00 tercatat ada 10.331 pengunjung," ucap Wahyudi.
Meski tergolong ramai di masa pandemi Covid-19, Wahyudi memastikan protokol kesehatan terjaga dengan baik.
"Suasana terkendali, pengunjung masih menerapkan protokol kesehatan. Kalau tidak ada yang tidak menggunakan masker kita akan memberikan teguran kepada pengunjung," ujar dia.
Baca juga: Sasar Pengendara Motor yang Bonceng Tiga, Begal di Depok Berhasil Diringkus Warga
Pada libur hari raya Waisak ini, pengelola Taman Margasatwa Ragunan menerapkan aturan yang sama saat libur Lebaran.
Pengunjung yang diperbolehkan mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan hanya warga yang memiliki KTP DKI Jakarta.
Baca juga: Hari Libur Waisak, Taman Margasatwa Ragunan Ramai Didatangi Pengunjung
"Kami membatasi 30 persen pengunjung atau sekitar 30 ribu orang itu maksimal. Kalau kita lihat data realnya masih belum 30 ribu, masih jauh. Kemudian kita akan tutup jam 14.00 siang ini," tutur Wahyudi.
Pengelola hanya membuka satu wahana pada libur Waisak, yaitu Pusat Primata Smutzer. Sedangkan, Taman Wisata Anak ditutup.
Baca juga: Kurir Ditodong Pedang karena Pesanan Tak Sesuai, Pembeli Emosi: Duit Enggak Balik, Situ Bahaya!
"Pertimbangannya kami melihat Pusat Primata Smutzer tempatnya cukup luas sehingga tidak memungkinkan pengunjung untuk berkerumun. Sedangkan Taman Wisata Anak kita tutup karena di situ terdapat tempat-tempat untuk berkumpul," jelas Wahyudi.
