VIDEO Tangis Karyawan saat Giant Dinyatakan Tutup, 3 Ribu Pekerja Terancam PHK, Ini Kata Manajemen

Suasana sedih dirasakan karyawan Giant ketika manajemen menyampaikan penutupan supermarket itu. 

Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pengunjung berbelanja di Giant Ekspres, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/5/2021). PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group berencana untuk menutup seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia per Juli 2021. Perusahaan ini akan lebih fokus pada pengembangan bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video karyawan Giant menangis ketika supermarket dinyatakan akan tutup.

Suasana sedih dirasakan karyawan Giant ketika manajemen menyampaikan penutupan supermarket itu. 

Video kesedihan karyawan Giant viral di media sosial .

Dalam video tersebut, terlihat karyawan Giant tengah berkumpul dan menyimak pengumuman dari manajemen perusahaan.

Banyak karyawan tampak sedih dan menangis dengan keputusan tutupnya gerai Giant tersebut.

Baca juga: Surat Al Ikhlas dan Artinya, Cek Waktu Terbaik Membacanya, Keutamaan Bisa Masuk Surga

Video itu viral setelah diunggah oleh salah seorang karyawan Giant @shinta84.66, Selasa (25/5/2021) kemarin.

Berikut video karyawan Giant yang menangis:

Baca juga: Cek Penerima BLT UMKM 1,2 Juta Melalui BRI dan BNI, Login di Dua Link Berikut Ini

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pimpinan perusahaan retail PT Hero Supermarket Tbk untuk merundingkan persoalan penutupan gerai Giant di seluruh Indonesia.

Pasalnya, rencana penutupan gerai Giant di seluruh Indonesia akan berpotensi membuat tiga ribu pekerja terkena PHK.

“Ada informasi, penyebab dari tutupnya 80 gerai Giant di seluruh Indonesia adalah akibat ditariknya saham yang berasal dari investor Hongkong dari Hero Group,” kata Said Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/5/2021).

KSPI meminta kepada pimpinan perusahaan Hero Group untuk tetap mempekerjakan karyawan Giant yang ter-PHK tersebut ke unit perusahaan lainnya milik Hero Group, seperti lain Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA yang ada di seluruh Indonesia.

Apabila ada karyawan Giant yang tidak bisa disalurkan ke unit perusahaan lain milik Hero Group, maka perusahaan berkewajiban membayar hak-hak karyawan plus kompensasi lainnya.

Baca juga: Ketentuan Foto Pendaftaran Jalur Mandiri SIMAK UI 2021, Boleh Pakai Baju Bebas?

Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah disepakati antara pimpinan perusahaan Hero Group dengan serikat pekerja Hero Group.

"Apabila ada buruh yang tidak disalurkan ke perusahaan lain, KSPI meminta perusahaan tidak menggunakan perhitungan pesangon yang diatur dalam omnibus law UU Cipta Kerja,” tegasnya.

KSPI juga meminta perusahaan untuk memberikan waktu yang cukup kepada serikat pekerja dalam melakukan sosialisasi tentang rencana PHK hampir tiga ribu karyawan Giant ini.  

“Perusahaan jangan tergesa-gesa dan memaksakan kehendak terhadap kasus PHK besar-besaran di Giant. KSPI bersama ASPEK Indonesia akan mengawal terhadap proses PHK ribuan pekerja di Giant,” ujarnya.

Disampaikan Said Iqbal, PHK hampir 3.000-an buruh ini menunjukkan bahwa omnibus law UU Cipta Kerja No 11 Tahun 2020 khususnya klaster ketenagakerjaan tidak sesuai dengan penjelasan para Menteri. 

Baca juga: Cek Daya Tampung 39 Prodi Jalur Mandiri IPB 2021, Pelamar Bidikmisi Boleh Daftar? Ini Penjelasannya

Sebab selama ini mereka mengatakan bahwa omnibus law akan membuka lapangan kerja baru, mendatangkan investasi, dan mencegah terjadinya PHK.

“Fakta di lapangan menjelaskan, justru investor yang ada malah menarik investasinya dari Indonesia,” tegasnya.

Dilansir dari Tribunnews, Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall telah mengucapkan salam perpisahan dengan berterima kasih kepada segenap karyawan, pelanggan, serta seluruh mitra yang telah mendukung bisnis Giant selama ini.

"Kami sangat berterima kasih kepada karyawan kami, pelanggan kami, serta mitra bisnis kami yang telah mendukung bisnis Giant selama ini," jelas Patrik, Selasa (25/5/2021).

Sebenarnya, Patrik sangat berat hati menutup gerai Giant pada akhir Juli 2021.

Namun, keputusan ini diambil karena harus mempertimbangkan kepentingan jangka panjang.

"Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang," ujar Patrik.

Baca juga: Bacaan Sholawat Nariyah dan Tibbil Qulub, Dipercaya Bisa Lancarkan Rezeki dan Penghindar Penyakit

Walaupun hingga saat ini, negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.

Terkait bagaimana nasib para Karyawan Giant, Patrik akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan seluruh karyawan yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat.

"Kami akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan semua karyawan kami yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat," kata Patrik.

Tak hanya itu, Patrik juga memastikan komunikasi dan mediasi kepada pihak terkait akan berjalan dengan adil.

"Kami juga akan memastikan proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis kami," tambah Patrik.

Sebagai informasi, PT Hero Supermarket Tbk akan memfokuskan bisnisnya pada merek dagang IKEA, Guardian, serta Hero Supermarket.

Baca juga: KEUTAMAAN Baca Surat Yasin, Mendapat Ketenangan Hati dan Terhindar Siksa Kubur

Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA.

Bahkan dalam kurun waktu dua tahun, pihak perusahaan menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibanding tahun 2020.

Tak hanya itu, pihak perusahaan juga akan membuka 100 gerai Guardian tahun 2022.

"Dalam kurun waktu dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibanding tahun 2020."

"Serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir tahun 2022,” ujar Patrik, Rabu (26/5/2021).

Hal ini dilakukan lantaran produk sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

"Kami tetap meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk kelas atas memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi," ujar Patrik.

Baca juga: Daftar Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri IPB Tahun 2021, UKT Paling Rendah Rp2,4 Juta

Patrik berharap, langkah ini dilakukan sebagai jalan keluar untuk menambah aksesibilitas bagi pelanggan.

Menurut Patrik, tiga merek yakni Hero Supermarket, Guardian dan IKEA memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan Giant

Adaptasi HERO Group Terhadap Dinamika Pasar

Sebagai informasi, PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) merupakan perusahaan ritel modern di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, HERO Group tumbuh dan berkembang dalam membangun jaringan bisnisnya.

Dan senantiasa berupaya menciptakan inovasi baru dalam rangka memenuhi kebutuhan serta pola konsumsi masyarakat.

Dikutip dari Kompas.com, strategi bisnis ini diambil dalam rangka bentuk adaptasi HERO Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.

Selain itu, langkah ini diambil untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Perlu diketahui, fenomena ini juga terjadi di pasar global.

Sejarah Giant

Mengutip pemberitaan Kompas.com, kisah Giant dimulai pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia.

Pembukaan tempat diperluas dengan dibukanya Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974.

Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia, tetapi juga Singapura dan Indonesia.

Diketahui, Giant di Indonesia dibesarkan oleh perusahaan HERO Group.

Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket.

Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket.

Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang.

Sebagai tambahan, untuk kekuatan di segmen ritel, saham HERO Group menjadi lebih besar dengan adanya Giant sebagai hypermarket internasional.

Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat, sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.

Mulai tahun 2013, bisnis Giant mengalami perubahan identitas.

Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, sedangkan Giant Supermarket menjadi Giant Express.

Perubahan itu juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut.

Giant Ekstra menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.

Sedangkan Giant Ekspres menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.

Artikel ini telah disarikan dari Tribunnews: Seluruh Giant akan Tutup Akhir Juli 2021, Presdir Ubah Lima Gerai Jadi IKEA dan Bangun 100 Guardian

TribunVideo: Viral Video Tangis Karyawan Pecah saat Giant Nyatakan Tutup Selamanya, Begini Pernyataan Manajemen

 
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved