Ditembak 10 Kali Tapi Tak Tumbang, Sopir Taksi Online Bikin Begal Kocar-kacir ke Hutan: Mereka Kabur

Masih ingat Epi Hanapi, pria asal Serang, Banten sopir taksi online yang kena begal 5 pria dan ditembaki 10 kali beberapa waktu lalu?

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN
Epi Hanapi (45) sopir taksi online saat melaporkan aksi pembegalan yang dialaminya ke Polres Lebak, Rabu (19/5/2021). 

"Terus bapak bilang gimana?" tanya Baim Wong dengan sedikit tawa.

"Iya kata saya 'Hayu kita duel' tapi mereka kabur, pas saya keluar mobil mereka langsung kabur," kata Epi.

Mengetahui nyali para begal ciut saat diajak duel, Baim Wong sontak ngakak.

Pasalnya, para begal tersebut langsung melarikan ke hutan dan tak menunjukan batang hidungnya lagi ke Epi.

"Dia kabur ke hutan, saya tungguin," kata Epi.

Baca juga: Firasat Awak KRI Nanggala-402 Beri Ini Sebelum Berlayar, Istri yang Hamil Nangis: Kakak Harus Pulang

"Enggak kabur?? Ditungguin? Dengan kondisi berdarah belakang?" tanya Baim Wong.

"Iya bener dan alhamdulilah dia enggak keluar juga," ucap Epi.

"Masalah berani apa enggak udah kepalang tanggung ya pak?" tanya Baim Wong sambil tertawa.

"Iya betul, karena saya juga udah sakit dan saya juga udah berani yaudah saya tantang sekalian," sambung Epi tersenyum.

Follow juga:

Ditangkap

Lima begal berinisial AGS (25), RD (20), IM (21), FB (24), dan satu pelaku lainnya yang masih di bawah umur ditangkap setelah menembak Epi Hanapi, sopir taksi online di Lebak, Provinsi Banten, pada Rabu (19/5/2021) dini hari.

Kelima tersangka (sebelumnya disebut empat) menembak Epi 10 kali dan mencoba membawa kabur mobil korban.

Namun, tembakan yang dilepaskan tidak membuat Epi tewas. Bahkan, korban mengajak duel para pelaku. 

Melihat korbannya masih hidup dan melawan, para pelaku akhirnya kabur ke hutan.

Baca juga: Ingin Anak Diakui, Wanita Diduga Istri Pertama Hotma Sitompul: Anak Gatau Bapaknya Sampai Usia 22

Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana mengatakan, dari hasil pemeriksaan, para pelaku mengaku baru pertama kali melakukan aksinya.

Para pelaku kabur karena kaget melihat korban melawan.

"Mungkin karena korban lebih berani daripada mereka karena melakukan perlawanan, mereka panik," kata Ade saat konferensi pers di Mapolres Lebak, Kamis (20/5/2021).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved