Ajak Balitanya Saat Bermesraan dengan Janda, Pegawai BUMN Langsung Pucat Digerebek Istri Sah

Seorang oknum pegawai PT Angkasa Pura II berinisil RA, diciduk istri sahnya JW di rumah kontrakan yang ada di Jalan Cempaka/Gaperta Ujung.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Elga H Putra
Tangkapan layar di Instagram
Seorang oknum pegawai PT Angkasa Pura II berinisil RA, diciduk istri sahnya JW di rumah kontrakan yang ada di Jalan Cempaka/Gaperta Ujung, Gang Bachtiar, Kota Medan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang oknum pegawai PT Angkasa Pura II berinisil RA, diciduk istri sahnya JW di rumah kontrakan yang ada di Jalan Cempaka/Gaperta Ujung, Gang Bachtiar, Kota Medan.

Kala itu RA sedang bersama janda satu orang anak berinisial S yang merupakan selingkuhannya.

TONTON JUGA

Video yang merekam saat RA digeruduk, viral di media sosial.

Menurut keterangan saksi mata Diza, kasus perselingkuhan RA sebenarnya sudah lama tercium oleh JW.

Saat itu, RA sering tidak pulang ke rumah.

Bahkan, sebelum penggerebekan dilakukan pada Senin (31/5/2021) malam, RA dikabarkan sudah tidak tinggal serumah dengan istrinya selama lebih kurang setahun belakangan.

"Laki-lakinya ini sudah jarang pulang. Setelah dicari tahu, ternyata dia (RA) ngontrak rumah bersama perempuan lain," kata Diza, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Ketemu Baim Wong, Pak Ogah Si Unyil yang Alami Penyumbatan Otak Tiba-tiba Bisa Berbicara Lagi

TONTON JUGA

Mirisnya, selama melakoni perselingkuhan, RA membawa serta anaknya yang masih berusia 4 tahun.

Anak perempuannya itu diduga kerap menyaksikan RA tidur bareng dengan wanita simpanannya.

"Jadi dia ini sering mengatasnamakan pekerjaannya kalau pergi sama selingkuhannya. Baru sekarang kedapatan," kata Diza.

Dalam rekaman video singkat yang diperoleh www.tribun-medan.com, suasana penggerebekan RA dengan selingkuhannya berlangsung riuh.

Dalam video itu terdengar teriakan sejumlah wanita.

Baca juga: Belum Gabung Persija, Wajah Marco Motta Saat Diminta Karantina Meskipun Sudah Terima Vaksin

Ada yang menangis, ada juga yang menghujat pegawai PT Angkasa Pura II itu.

Terdengar dalam video seorang wanita berteriak sambil menunjuk anak perempuan RA yang masih berusia 4 tahun.

"Ini anaknya. Dibawa tidur sama wanita simpanannya," teriak seorang wanita dalam video.

Adapula terdengar bahwa RA sebenarnya sudah ketahuan selingkuh sejak jauh hari.

Kala itu, RA mengalami kecelakaan.

Baca juga: Belum Gabung Persija, Wajah Marco Motta Saat Diminta Karantina Meskipun Sudah Terima Vaksin

Di rumah sakit, S, perempuan selingkuhan itu datang menjenguk RA.

"Dia berbulan-bulan enggak pulang. Enggak berani mengusir selingkuhannya," teriak seorang wanita.

Dalam rekaman video itu terlihat pula seorang lelaki paruh baya yang diketahui merupakan pemilik kontrakan.

Laki-laki itu merasa dibohongi RA, karena tempatnya dijadikan sebagai ajang perzinahan.

"Kau bohong sama aku ya. Ini rumah adik ku," kata pria berkepala plontos tersebut.

Baca juga: Cinta Ditolak Air Keras Bertindak buat Wajah Bu Guru Sampai Nyaris Rusak

Pria itu bilang, bahwa kampungnya selama ini bersih dari perbuatan zina.

"Jangan bikin malu aku. Kampung ini bersih," kata laki-laki tersebut.

Sementara itu menurut JW suaminya itu sudah ketahuan selingkuh sejak Desember 2020 lalu.

Kala itu, JW curiga melihat perubahan sikap RA.

Tiap kali ditanya, alasannya selalu ada keperluan dinas.

"Dari bulan 12 tahun 2020 itu sebenarnya saya sudah curiga. Cuma saya pendam-pendam aja," kata JW, Selasa (1/6/2021).

Berkat Kecerdikan JW

Lama kelamaan, JW yang tak tahan dengan sikap suaminya itu mulai memberanikan diri mencari tahu dimana suaminya berada.

Saking penasarannya, JW sempat meminta aparat kepolisian untuk melacak keberadaan RA.

"Kalau saya tanya dimana, dia selalu enggak mau jawab. Lalu saya datang ke Polrestabes Medan untuk minta bantuan," kata JW.

Di Polrestabes Medan, JW bermohon agar handphone milik RA dilacak.

Dari hasil tracking yang dilakukan polisi, diketahuilah keberadaan RA.

"Yang buat saya kesal, dia bawa anaknya ke kontrakan itu. Tidak seharusnya anak saya ini melihat kelakuan ayahnya yang seperti itu," kata JW.

Sejak mengetahui keberadaan suaminya, JW pun memberanikan diri datang ke lokasi dimaksud.

Pada Senin (31/5/2021) malam, JW datang seorang diri.

Ketika dia tiba di depan rumah kontrakan, tampak Reza Armanda, pegawai PT Angkasa Pura II itu bergegas untuk pergi.

"Lalu saya hubungi keluarga, itu lah langsung kami gerebek," kata JW.

Tak Pernah Diberi Nafkah

Sejak selingkuh dengan janda anak satu itu, JW mengaku tak dinafkahi oleh RA

Sudah tiga bulan lamanya, JW bersama anak keduanya hidup tanpa diberikan apa-apa oleh RA.

"Anak saya yang kedua ini masih berusia tujuh bulan," katanya.

JW lalu meminta suaminya dipecat dari pekerjaan.

Menurut JW, apa yang dilakukan RA, suaminya sangat kejam.

"Ya, kalau bisa ditindak lah. Bila perlu dipecat saja," kata JW, Selasa (1/6/2021).

Dia berharap, ada tindakan nyata dari PT Angkasa Pura II.

"Dia memang tugas sebagai Avsec di PT Angkasa Pura II. Makanya saya minta dia dijatuhi sanksi," kata JW.

PT Angkasa Pura Angkat Berbicara

Humas PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Novita Maria Sari mengaku masih mencari tahu sosok RA ini.

Memang, kata Novita, dia sempat melihat informasi soal kabar penggerebekan oknum pegawai yang disebut-sebut bertugas di Bandara Kualanamu.

"Kami tentunya akan mencari tahu lebih lanjut orang yang dimaksud," kata wanita yang akrab disapa Ovi ini.

Humas PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu Novita Maria Sari angkat bicara terkait adanya kabar oknum pegawai bernama Reza Armanda digerebek selingkuh oleh istri sahnya.

Menurut Ovi, sapaan akrab Novita, dia memang sempat mendengar kabar mengenai masalah itu.

Bahkan, kata dia, PT Angkasa Pura II ditag sejumlah orang di media sosial.

"Yang namanya RA kan cukup banyak ya. Tentu kami akan melakukan kroscek lebih lanjut," kata Ovi, Selasa (1/6/2021).

Ovi mengatakan, kalaupun nanti pria yang digerebek selingkuh itu benar adalah pegawai PT Angkasa Pura II, tentu yang berhak memberikan hukuman adalah atasan dari divisi yang bersangkutan.

Sejauh ini, Ovi masih berupaya berkoordinasi dengan pimpinannya.

"Kalau soal itu (sanksi), mungkin kebijakannya PSDM ya," kata Ovi.

Dia pun meminta waktu untuk mengecek lebih lanjut masalah ini.

Sebab, kata Ovi, dia belum bisa berkomentar banyak sebelum tahu duduk perkara yang sebenarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved