Anak Ngeluh Perih saat Buang Air Kecil, Hati Ibu di Penjaringan Hancur Tahu Guru Ngaji Jadi Penyebab

Bocah berusia 8 Tahun berinisial A mengeluh merasa perih saat buang air kecil kepada ibunya, MA.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Yayasan di Penjaringan tempat aksi pencabulan yang dilakukan guru ngaji terhadap muridnya. 

Nyatanya, uang serta pakaian yang diberikan Heru kepada A merupakan sogokan supaya korban tak melapor setelah dicabuli.

"Kebaikan itu kan ada maunya. Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA.

Bukan hanya A, Heru juga diketahui sering memberikan uang dan pakaian kepada empat orang anak di bawah umur lainnya yang selama ini menjadi murid mengajinya.

MA, orangtua dari A (8), korban pencabulan oleh guru ngaji di Penjaringan, Jakarta Utara.
MA, orangtua dari A (8), korban pencabulan oleh guru ngaji di Penjaringan, Jakarta Utara. (TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino)

Baca juga: Ayu Ting Ting Disebut Plagiat Gaya Busana Nagita, Ayah Rozak Ngamuk: Badan Anak Saya Mah Bagus

"Ada lima orang yang difasilitaskan. Diduga korban dia ada lima orang itu, termasuk anak saya," ucap MA.

MA awalnya masih menyimpan kepedihan itu dalam-dalam saat tahu anaknya telah dicabuli.

Namun, karena ternyata korban pencabulan ini tak hanya satu orang, MA akhirnya buka suara.

Terlebih ketika korban sebelumnya sudah membeberkan dugaan pencabulan ini ke warga setempat.

"Saya diem dulu awalnya, sebelum warga ramai, takutnya pencemaean nama baik," kata MA.

"Berhubung ada yang udah duluan ngomong, akhirnya saya ngomong. Ada lima orang yang diduga jadi korban," sambungnya.

MA melaporkan dugaan pencabulan ini ke Polres Metro Jakarta Utara.

Baca juga: Misteri Penumpang Terakhir Dibalik Temuan Jasad Wanita Sopir Taksi Online di Jurang Gunung

Ia pun meminta guru ngaji cabul itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.

Heru Kabur ke Banten

Heru melarikan diri ke daerah Pandeglang, Banten, usai aksi bejatnya terungkap.

Ketua RT tempat tinggal Heru di Penjaringan, Tarso mengatakan, pria paruh baya itu meninggalkan yayasan sekaligus rumahnya setelah diadakan pertemuan membahas kasus pencabulan ini.

"Ini yang bersangkutan sedang meninggalkan lokasi. Sedang ke Pandeglang, rumah mertuanya," kata Tarso, Selasa (8/6/2021).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved