Putra Tunggal Ungkap Harapan Mendiang Rektor ITERA: Semua Dosen S3 dan Ada Jurusan Teknik Kereta Api

Anak tunggal mendiang Rektor Institut Teknik Sumatera (ITERA), Yozzi Ilham (32) mengatakan ayahnya banyak membicarakan mengenai  ITERA

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Anak tunggal Ofyar Zainuddin Tamin, Yozzi Ilham saat ditemui TribunJakarta.com di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021). 

"Ditempatkan Allah SWT di tempat terbaik di sisinya," pungkasnya.

Pneumonia Berat

Suasana pemakaman Rektor ITERA di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021).
Suasana pemakaman Rektor ITERA di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Rektor Institut Teknologi Sumatra (ITERA), Ofyar Zainuddin Tamin meninggal dunia di usia 62 tahun. 

Menurut anak tunggal Ofyar, Yozzi Ilham (32), ayahnya meninggal setelah menjalani perawatan selama 12 hari di ruang ICU.

Ia melanjutkan ayahnya mengidap penyakit pneumonia berat atau infeksi paru-paru

Akan tetapi,Yozzi menegaskan ayahnya, yang sempat menjabat rektor ITERA selama 2 periode tersebut, meninggal bukan karena Covid-19.

"Bapak dirawat di ICU RSCM sudah 12 hari. Hari ini tanggal 9 Juni 2021 jam 06.55 WIB bapak meninggal. Sudah diusahakan oleh tim dokter dari jam 6.15 WIB dipacu jantung dan di listrik (kejut) 2 kali tapi memang jantungnya berhenti jadi enggak tertolong lagi," jelasnya kepada TribunJakarta.com di TPU Jeruk Purut pada Rabu (9/6/2021).

Suasana pemakaman Rektor ITERA di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021).
Suasana pemakaman Rektor ITERA di TPU Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (9/6/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Selain infeksi paru, Ofyar mengidap penyakit komplikasi seperti diabetes, hipertensi dan belakangan divonis kanker adrenal. 

Namun, Yozzi melanjutkan ayahnya meninggal saat menjalani pengobatan infeksi paru-paru.

"Beliau sudah punya diabetes (sebelumnya) kemudian di akhir juga divonis menderita kanker adrenal. Jadi memang, meninggalnya karena komplikasi jantung berhenti dan memang yang sedang diobati itu pneumonia atau infeksi paru tapi bukan Covid-19," tambahnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved