Pemkot Tangsel Kerahkan 3 Alat Berat, Keruk Material Longsor yang Sebabkan Banjir di Ciputat
3 alat berat dikerahkan untuk mengeruk material longsor yang menimbun kali yang berada di antara Kompleks Griya Satwika Telkom, Ciputat, Sabtu (12/6)
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menerjunkan tiga alat berat untuk mengeruk material longsor yang menimbun kali yang berada di antara Kompleks Griya Satwika Telkom, Pisangan, Ciputat Timur dan Kompleks Nerada Estate, Cipayung Ciputat, Sabtu (12/6/2021).
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, mengatakan, ketiga alat berat digunakan untuk mengeruk material longsor yang menimbun kali.
TONTON JUGA
Dengan dikeruknya material longsor diharapkan aliran kali kembali lancar sehingga tidak meluap ke Kompleks Nerada Estate.
"Kami sedang menurunkan alat berat eksavator untuk membuat secara teknis setelah dikaji sama temen-temen dari Disbang, kalau digali semuanya khawatir tembok di sana rubuh lagi."
"Jadi kita bagi dua bikin aliran, kanan kirinya dipadatin intinya gimana air mengalir dulu. Jadi air tidak mengalir ke rumah warga," ujar Benyamin di lokasi.

Selain menormalisasi kali, Benyamin juga mempersiapkan kebutuhan warga yang terdampak banjir akibat longsor itu.
"Saya hari ini mengumpulkan RT dan RW untuk musyawarah bagaimana warga makan di sini untuk ke depannya, kesehatannya, transportasinya," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tangsel, Aries Kurniawan, mengatakan, pengerukan rampung maksimal tiga hari.
Baca juga: Dijanjikan Pekerjaan di Surabaya, Gadis 14 Tahun Malah Jadi Korban Pencabulan Teman Medsosnya
Baca juga: 2 Bus Antar Rizky Billar & Keluarga ke Bandung, Lesti Kejora Tulis Ucapan Menyentuh Jelang Lamaran
Baca juga: Euro 2020 Malam Ini, Ada Duel Belgia Vs Rusia, Wales Vs Swiss: Cek Link Streaming di RCTI & Mola TV
"Maksimal tiga hari," singkatnya.
Aries juga memaparkan, setelah pengerukan material longsoran, pihaknya akan membuat turap sementara dari batu bronjong dan cerucuk bambu.
"Bambu kita bikin crucuk untuk memperkuat ditambah bronjong untuk sementara. Kita rapihkan dulu, seyelah perapihan baru kita melaksanakan segera dengan crucuk dan turab ini," kata Aries.
TONTON JUGA
Puluhan rumah terendam banjir
Longsor hebat terjadi di kawasan Perumahan Griya Satwika Telkom, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (11/6/2021) malam.
Tebing setinggi 30 meter dan lebar 100 meter dengan kontur tanah cukup tebal, runtuh dan menimbun anak Sungai Pesanggrahan yang berada di sebelahnya.
Imbasnya, anak sungai tersebut meluap dan membanjiri ratusan rumah di kawasan Perumahan Nerada Estate, yang masuk wilayah Cipayung, Ciputat, Tangsel.
Kondisinya, Perumahan Griya Satwika Telkom berada di atas, bersebelahan dengan Perumahan Nerada Estate yang berada lebih rendah, namun keduanya dipisahkan oleh anak Sungai Pesanggrahan.
Baca juga: Cek Peruntunganmu di Ramalan Zodiak Sabtu 12 Juni 2021, Impian Cancer Jadi Nyata
Lurah Cipayung, Tomy Patria Edwardy, mengatakan, puluhan rumah di Nerada Estate terimbas banjir anak Sungai Pesanggrahan itu.
"Jadi turap itu memang besar, dan itu menimpa kali. Kali itu kemudian tertutup oleh turap. Dan kemudian air kali itu mencari jalan keluar ke perumahan ini. Perumahan Nerada ini terdiri dari kurang lebih hampir 30 rumah yang berada di pinggir kali yang terendam," ujar Tomy di lokasi, pada Sabtu (12/6/2021) dini hari.
Baca juga: Ada Teh Diantara Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Ferdinand Hutahaean: Mereka Kirim Pesan ke Puan
"Dan kebetulan ada dua rumah yang rusak berat dengan dua korban luka-luka. Korban sudah dibawa ke rumah sakit," tambahnya.
Puluhan warga terpaksa dievakuasi ke area yang lebih tinggi.

Mereka harus menerjang arus banjir yang cukup deras dengan berjalan kaki.
"Nah yang mengungsi itu adalah warga yang dilewati air itu," ujarnya.
Baca juga: Timnas Indonesia Dibantai UEA 0-5, Evan Dimas Gagal Eksekusi Penalti
Pantauan TribunJakarta.com, sekira pukul 01.00 WIB Sabtu (12/6/2021), ketinggian banjir di Nerada Estate bervariasi 30-100 centimter.
Kondisnya cukup gelap karena penerangan jalan umum dimatikan, dan cahaya hanya dari lampu rumah-rumah warga.
Satu alat berat bechoe sudah datang namun belum beroperasi lantaran truk yang mengangkutnya mogok.
Tebing Setinggi 30 Meter Longsor
Longsor hebat terjadi di Perumahan Griya Satwika Telkom, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), sekira pukul 19.30 WIB, Jumat (11/6/2021).
Tebing setinggi 30 meter dan lebar sekira 100 meter runtuh.
TONTON JUGA
Longsoran tabing berupa tanah dan material turap batu itu menimpa tiga rumah di perumahan sebelahnya, Kompleks Nerada Estate, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangsel.
Selain menghancurkan tiga rumah, material longsoran juga menimbun anak Sungai Pesanggrahan yang memisahkan dua perumahan itu.
Akibatnya, luapan anak sungai cukup deras menggenangi ratusan rumah di Nerada Estate yang posisinya lebih rendah.
"Kejadiannya yang sore itu hujan deras sekali, setelah reda itu ambrol, hujannya justru sudah reda menimpa kira-kira tiga rumah itu," ujar Sigit (62), warga Nerada Estate yang tinggal dekat dengan anak Sungai Pesanggrahan itu.
Baca juga: Kemenangan Timnas Italia Dibantu Gol Bunuh Diri Pemain Turki, Ini Klasemen Sementara Euro 2020
Akibat tertimpa longsor, dua rumah rusak berat dan satu lainnya rusak sedang.
Dua orang, anak-anak dan dewasa menderita luka-luka lantaran tertimpa material rumah.
"Di sini ada dua orangan korban luka," ujarnya.
Sementara, Lurah Cipayung, Tomy Patria Edwardy, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Dinas Pekerjaan Umum untuk mengeruk material longsor yang menimbun sungai.
Baca juga: Ada Teh Diantara Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, Ferdinand Hutahaean: Mereka Kirim Pesan ke Puan
"Saya berkoordinasi dengan BPBD, Damkar, dan Dinas PU, dan saat ini tim petugas dari BPBD telah melakukan upaya pembukaan saluran bersama Damkar dan kemudian memutua aliran listrik, karena berbahaya," ujar Tomy.
Pantauan TribunJakarta.com, sekira pukul 01.00 WIB Sabtu (12/6/2021), ketinggian banjir di Nerada Estate bervariasi 30-100 centimter.
Kondisnya cukup gelap karena penerangan jalan umum dimatikan, dan cahaya hanya dari lampu rumah-rumah warga.
Baca juga: Kunjungan Gubernur DKI ke Sumedang Disebut Sangat Strategis: Anies Ingin Jadikan Jabar Lumbung Suara
Satu alat berat bechoe sudah datang namun belum beroperasi lantaran truk yang mengangkutnya mogok.