Virus Corona di Indonesia

Covid-19 di DKI Meroket Lagi, Menko Airlangga Panggil Gubernur Anies Malam Ini

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Dionisus Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies.

Menurut rencana, pertemuan itu bakal digelar malam nanti sekira pukul 19.00 WIB.

Meski tak membeberkan secara rinci materi yang bakal dibahas, Anies menyebut, pertemuan itu bakal membicarakan soal penanganan Covid-19 di ibu kota.

Sebab, kasus Covid-19 di ibu kita mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir.

"Nanti malam jam 19.00 WIB akan ada rakor dipimpin oleh bapak Menko Perekonomian, nanti kita akan bahas bersama (soal penanganan Covid-19)," ucapnya, Senin (14/6/2021).

Guna mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di ibu kota, Anies sebetulnya sudah menggulirkan wacana bakal menarik rem darurat atau kembali melakukan pengetatan.

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Wacana Rem Darurat Mencuat, Anies: Tak Boleh Dianggap Enteng

Baca juga: Tempat Tidur Tersisa 19,32 Persen, Pasien Wisma Atlet Kemayoran Naik 500 Persen

Wacana ini pun nanti juta bakal dibahas Anies bersama Menko Perekonomian Airlangga.

"Nanti kita bahas juga (soal wacana rem darurat)," ujarnya di kantor PMI DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat.

Sebagai informasi, penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta kini kembali menembus angka 2.000 kasus per hari.

Padahal, sebelumnya penambahan kasus hanya berkisar di kisaran 300 hingga 700 kasus per hari.

Kondisi ini semakin diperparah dengan tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah menyentuh angka 75 persen.

Artinya, kapasitas 106 rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta kini hanya tersisa 25 persen. 

Pasien Wisma Atlet melonjak 500 persen

Jumlah pasien corona di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, terus mengalami kenaikan.

Akibatnya, tingkat keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19 itu kini hanya tersisa 19,32 persen.

Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol Mar M Arifin mengatakan, update pada Minggu 13 Juni pukul 08.00 WIB kemarin ada 537 pasien baru yang masuk ke RSDC Wisma Atlet.

Sementara jumlah pasien keluar sebanyak 208 orang. Dengan demikian kata Arifin, total jumlah pasien yang kini dirawat di RSDC Wisma Atlet sebanyak 4.836 orang.

Jumlah ini naik jika dibanding hari sebelumnya 4.519 orang.

Sementara itu, jumlah ranjang yang tersedia di rumah sakit tersebut sebanyak 5.994 bed. Sehingga, keterisian tempat tidur saat ini hanya tersisa 1.158 ranjang atau sekitar 19,32 persen.

"Jadi okupansi (keterisian tempat tidur) kita sudah di angka 80,68 persen," kata Arifin di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/6/2021).

Arifin mengatakan, data ini merupakan jumlah dari seluruh ranjang yang tersedia di empat tower Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meningkat, Kapasitas Kamar Pasien RSD Wisma Atlet Kemayoran Menipis

Pada tower 4 BOR mencapai 78,98 persen dan tersisa 21,02 persen, tower 5 mencapai 92,36 persen dan tersisa 7,64 persen, tower 6 mencapai 69,08 persen dan tersisa 30,92 persen, serta tower 7 mencapai 80,29 persen dan tersisa 19,71 persen.

Data ini kata Arifin sudah harus menjadi kewaspadaan bersama.

"Ini sebagai warning sebagai alert, sebagai lampu kuning bahkan sudah mendekati lampu merah. Jadi harus benar-benar masyarakat menyadari harus kita sambil edukasi ke masyarakat, antara masyarakat dan satgas juga harus patuh kepada aturan-aturan pemerintah," ucapnya.

Arifin mengatakan, jika jumlah pasien positif Covid-19 terus melonjak seperti yang terjadi pada Januari lalu, maka pihaknya terpaksa kembali mengoperasikan tower 8 dan 9 untuk menangani pasien Covid-19.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan alternatif menambah satu tempat tidur di dalam kamar.

"Alternatif pertama kita sebenarnya 5.994 bed itu ada sebagian bed yang tidak dipakai dalam satu kamar. Harusnya tiga, tapi hanya dipakai dua selama ini. Ini sebagai senjata terakhir, peluru terakhir kita yang akan kita luncurkan kita tembakkan," katanya.

"Setelah nanti kalau memang ini tak terkendali masuknya, nanti bed yang ketiga akan diaktifkan, nanti akan menambah lumayanlah sekitar 2.000 bed. Jadi bisa menambah keterisiannya sekitar 30 persen," tambah Arifin.

Namun, Arifin berharap hal tersebut tidak terjadi.

"Mudah-mudahan 1.300 itu tersetop menurun lah, sehingga bed yang ketiga tak terpakai," katanya.

Terpisah, Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet dalam sebulan terakhir mengalami kenaikan lebih dari 500 persen.

"Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebagai buffer dari fasilitas pelayanan pasien Covid-19 terus mengalami tren kenaikan sejak 18 Mei 2021 dan berdasarkan penambahan pasien per 13 Juni 2021 pukul 06.00 WIB terjadi peningkatan pasien lebih dari 500 persen," ujar Ganip.

Di sisi lain kasus positif di Indonesia juga mengalami kenaikan hingga 53,4 persen setelah tiga minggu pasca Libur Lebaran Idul Fitri 2021.

Bahkan, per Kamis (10/6/2021), kenaikan mencapai lebih dari 8.000 kasus sejak 25 Februari 2021.

"Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penularan masih tinggi di tengah masyarakat, dan menjadi pengingat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Ganip mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan mempercepat proses testing untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Melonjak Hingga 347,6 Persen

Selain itu Presiden juga meminta Satgas memperkuat tracing dan memperbaiki treatment, manajemen atau tata kelola Rumah Sakit.

"Bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat dan melibatkan TNI dan Polri," ucapnya.

Presiden Jokowi juga meminta Ganip untuk terus menerus mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Karena itu Ganip kembali mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan meskipun sudah menerima vaksin Covid-19.

"Presiden dalam rapat terbatas hari ini meminta saya selaku Ketua Satgas Nasional penanggulangan Covid-19 agar terus-menerus mengingatkan masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Kita harus tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan bahkan ketika sudah menjalani vaksinasi," ujar Ganip.(tribun network/den/mal/dod) (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved