Sisi Lain Metropolitan
Cerita Warga Miskin di Tanjung Barat Bertahan Hidup Saat Pandemi: Cukup Makan Nasi dengan Kecap
Warga miskin ibu kota di Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini hidup memprihatinkan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Kepada TribunJakarta.com, emak bercerita bahwa untuk makan sehari-hari saja berat. Apalagi hidup di tengah keadaaan darurat pandemi Covid-19. Emak sering bersantap hanya dengan nasi, dan kecap. Untuk menambah rasa, ia menaburinya dengan garam.
"Bukan berat lagi, ini benar-benar berat. Kalau untuk makan yang penting ada beras, garam dan kecap. Itu yang penting," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (15/6/2021).
Bahkan, emak bercerita bersantap sayur asam dan ikan asin saja sudah makanan mewah baginya.
"Sayur asem dan ikan asin bukan mewah lagi buat saya. Seminggu sekali makan ini juga enggak," ujarnya dengan nada bergetar.
Terpuruk di Tengah Pandemi
Baca juga: Jenazah Markis Kido Dimakamkan Tumpang dengan Almarhum Ayahnya di TPU Kebon Nanas
Baca juga: Tak Jadi Tarik Rem Darurat, Anies Baswedan Perpanjang PPKM Mikro Hingga 28 Juni 2021
Pandemi Covid-19 benar-benar membuat hidup emak susah. Ia bercerita bahwa anak semata wayangnya, Muhammad Wahyudin (26) meninggalkannya tanpa kabar.
Sudah satu tahun lebih, Wahyu hilang tanpa memberikan kabar di mana ia berada.
Sebelum hilang, Wahyu hanya bilang bahwa ia akan pergi ke rumah temannya.
"Anak saya sudah lupa sama orangtuanya. Sudah 16 bulan enggak pulang. Bilangnya mau pergi ke rumah teman. Enggak pernah ngabarin saya," ujarnya seraya menangis.
Sedangkan suaminya meninggal saat Emak mengandung Wahyu di tahun 1995. Ketika melahirkan, cerita Emak, Wahyu sudah tak memiliki ayah.

Emak pun harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup. Ia mengaku mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah selama pandemi Covid-19.
Namun, bantuan itu kerap dijualnya untuk membayar kontrakan.
Di tengah nasib malang yang menimpanya, emak tetap bersyukur masih bisa makan dengan seadanya.
"Dibilang susah, mungkin ada yang lebih susah lagi di bawah saya. Masih bersyukur masih bisa ketemu makan. Saya enggak liat yang ke atas tapi di bawah saya," pungkasnya. (*)