Duka Ibu Markis Kido Saat Pemakaman di TPU Kebon Nanas, Taburkan Bunga ke Pusara Anak dan Suaminya
Pemakaman pebulu tangkis Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (15/6/2021)
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pebulutangkis Markis Kido dimakamkan di TPU Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (15/6/2021).
Pemakaman legenda pebulutangkis Indonesia ini berlangsung haru.
Sedari jenazah dibawa keluar dari ambulans, pihak keluarga dan sahabat yang datang ke TPU Kebon Nanas tampak tak kuasa menahan tangis.
Mereka mengantar Markis ke tempat peristirahatan terakhir, diselimuti oleh duka yang begitu mendalam.
Tangis mereka makin tak terbendung saat jenazah Markis dimakamkan secara tumpang di TPU Kebon Nanas.
Baca juga: Mengenang Markis Kido, Adik Kandung: Uda Sosok yang Luar Biasa
Jenazah Markis Kido dimakamkan satu liang dengan almarhum sang ayah, H. Djumhar Bey Anwar.
Setelah liang ditutup tanah dan nisan dipasang, satu per satu anggota keluarga dan kerabat menaburkan bunga.

Tak lupa mereka memanjatkan doa untuk Markis Kido.
Sang ibu yang pertama menaburkan bunga tampak paling bersedih.
Baca juga: Mirip Kejadian Christian Eriksen, PBSI Ungkap Detik-detik Markis Kido Kolaps Saat Main Bulutangkis
Baca juga: Markis Kido Tak Menunjukkan Tanda-tanda Sakit Sebelum Meninggal Dunia
Baca juga: Wagub DKI Kenang Sosok Markis Kido, Ariza: Dia Kebanggaan Indonesia, Dia Menginspirasi
Sambil dipapah, dia berjalan ke pusara anak dan mediang suami yang lebih dulu berpulang sambil dipapah sejumlah anggota keluarga.
Adik kandung Markis, Bona Septano, mengatakan sebelum berangkat bermain bulu tangkis pada Senin (14/6/2021) di kawasan Tangerang, Banten, kakaknya sempat berpamitan dengan sang ibu.
"Sore baru izin pamit sama mama mau pergi main sama Chandra Wijaya," kata Bona di TPU Kebon Nanas, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Profil Markis Kido, Atlet Bulutangkis Indonesia Peraih Medali Emas, Ini Sederet Prestasi Lainnya
"Terus mama sempat melarang, karena kondisinya lagi kurang fit jadi sempet disuruh di rumah saja," ia menambahkan.
Sang ibu melarang karena sebelumnya kondisi Markis sempat tidak prima.

Hanya saja, Markis Kido tidak sampai dirawat karena kondisi tidak buruk atau disebut Bona masih-masih baik saja.
Dikatakan Bona sang kakak sejak lama mengalami tensi tinggi dan karena itu rutin mengkonsumsi obat penurun tensi.
Namun pada Senin (14/6/2021) pagi kondisi Markis masih tampak sehat.
Markis Kido sempat makan bersama dan bersenda gurau dengan keluarga.
Sang ibu yang sebelumnya melarang Markis lalu mengizinkan anaknya pergi karena melihat kondisi sudah membaik.
"Kata Uda (kakak) enggak apa-apa cuma buat senang-senang saja karena, di situ ketemu temen-temen semua, jadi enggak capek-capek."
"Yaudah mama bolehin. Walaupun sekarang jadi pelatih, Uda tetap masih suka main sama teman-teman," ujarnya.
Sekira pukul 19.00 WIB pihak keluarga mendapat kabar dari Chandra Wijaya.
Baca juga: Detik-detik Meninggalnya Markis Kido Diungkap Candra Wijaya: Tiba-tiba Terjatuh dan Mengorok
Kabar ini begitu mengagetkan keluarga, karena saat bermain bulu tangkis Markis jatuh lalu dibawa ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Nahas dalam perjalanan ke RS Omni Alam Sutera dia mendapat kabar duka bahwa sang kakak meninggal dunia.
Kepergian Markis ini membawa dukacita mendalam bagi keluarga besar.
"Terus saya siap-siap, saya langsung menuju alam sutra RS Omni."
"Di tengah jalan dokter dari IGD di Omni Alam Sutera ngabarin kalau sudah enggak ada," tuturnya.