Kisah Pilu Emi: Hidup Sebatang Kara, Tak Diakui Ibu Hingga Ditemukan Tewas di Kontrakan Cipete
Tinggal seorang diri, Emi ditemukan tewas tergeletak di ruang tamu kontrakannya, Selasa (15/6/2021) dengan kondisi korban terbilang mengenaskan
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Kisah pilu dialami Emi, wanita berusia 55 tahun yang tinggal di rumah kontrakan di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tinggal seorang diri, Emi ditemukan tewas tergeletak di ruang tamu kontrakannya, Selasa (15/6/2021). Kondisi korban terbilang mengenaskan, dengan busa keluar dari mulutnya.
Di mata warga sekitar, Emi dikenal sebagai sosok yang baik meskipun jarang bersosialisasi.
"Baik kok orangnya, nggak pernah ada masalah sama warga di sini," kata pemilik kontrakan, Nisa (29), saat ditemui di lokasi pada Selasa malam.
Bahkan, menurut Nisa, Emi merupakan sosok yang royal sekali pun hidup dalam keterbatasan.
"Kalau misalkan dia lagi punya uang, dia sering ngasih jajan sama anak-anak. Royal orangnya," ujar dia.
"Dia pelihara banyak kucing juga. Kalau pagi-pagi sebelum berangkat kerja selalu kasih makan kucing berjejer di sini (depan kontrakan)," tambahnya.
Sehari-hari, Emi bekerja sebagai petugas kebersihan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Selama sekitar satu tahun mengontrak di Cipete Selatan, Emi sangat jarang dikunjungi oleh keluarganya.
Baca juga: Jangan Lupa Baca Sholawat Nariyah, Sholawat Nabi Muhammad SAW, dan Tibbil Qulub, Cek Manfaatnya
Baca juga: Serba-serbi Ujian SIMAK UI 2021, Sistem Penilaian dan Solusi Jika Koneksi Internet atau Listrik Mati
Baca juga: Viral Video Rossa Ungkap Bayarannya Sekali Manggung, Ari Lasso Terkejut: Bukan Pamer, Tapi Prestasi
Padahal, dikatakan Nisa, korban memiliki tiga orang anak yang sudah dewasa.
"Dia pernah cerita kalau dia punya tiga anak. Tapi nggak tahu di mana, nggak diakui ibu juga sama anaknya. Dia cerita begitu," ujar dia.
Berdasarkan kesaksian tukang ojek langganan korban kepada Ketua RT setempat bernama Iwan Kurniawan, Emi sempat mengeluh diare dan sesak napas pada pagi hari.
"Pas Dzuhur sempat dibangunin, diketuk pintunya, tapi nggak ada jawaban. Habis Ashar tukang ojeknya balik lagi, masih nggak ada jawaban juga," ujar Iwan.
Tukang ojek tersebut kemudian menghubungi Iwan guna meminta izin mengecek kondisi korban.
Pintu rumah kontrakan korban akhirnya didobrak. Korban pun ditemukan tergeletak di ruang tamu dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Dibuka pintunya, sudah tergeletak. Mulutnya berbusa," ungkap Iwan.