Sisi Lain Metropolitan
Suami Meninggal dan Ditinggalkan Anak, Tangis Emak Fitriyani Jual Bansos Demi Bayar Kontrakan
Tangis emak Fitriyani pecah saat menceritakan mengenai anak semata wayangnya Muhammad Wahyudin (26).
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis emak Fitriyani pecah saat menceritakan mengenai anak semata wayangnya Muhammad Wahyudin (26).
Janda sebatang kara yang tinggal di Tanjung Barat, Jakarta Selatan ditinggalkan sang anak selama lebih dari setahun.
Kehidupan emak Fitriyani pun terpuruk saat pandemi Covid-19.
Emak Fitriyani masih mengingat sang anak hanya pamit pergi ke rumah teman.
Namun, hingga kini Wahyudin belum pernah pulang ke rumah.
"Anak saya sudah lupa sama orangtuanya. Sudah 16 bulan enggak pulang. Bilangnya mau pergi ke rumah teman. Enggak pernah ngabarin saya," ujarnya seraya menangis.
Baca juga: Bawa Istri Orang Menginap, Pemuda Ini Malah Ngamuk Saat Digerebek, Hukuman Cambuk Menanti
Sementara suaminya meninggal saat emak Fitriyani mengandung Wahyu di tahun 1995.
Ketika melahirkan, cerita emak Fitriyani, Wahyu sudah tak memiliki ayah.
Kini, emak Fitriyani pun harus berjuang seorang diri untuk bertahan hidup.
Ia mengaku mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Wacana Beras Kena Pajak dan Realita Masih Ada Warga yang Cuma Makan Nasi Pakai Kecap di Jakarta
Namun, bantuan itu kerap dijualnya untuk membayar kontrakan.
Di tengah nasib malang yang menimpanya, emak tetap bersyukur masih bisa makan dengan seadanya.
"Dibilang susah, mungkin ada yang lebih susah lagi di bawah saya. Masih bersyukur masih bisa ketemu makan. Saya enggak lhiat yang ke atas tapi di bawah saya," katanya.

Ganjal Perut dengan Makan Nasi Kecap
Emak Fitriyani yang tinggal Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan ini hidup memprihatinkan.