Terkuak Fakta Lain di balik Kabar Nenek Birah Tinggal di Gubuk Reyot & Merebus Air Buat Ganjal Perut

Kabar nenek Binah yang bertahan hidup merebus air untuk mengganjal perut membuat warganet trenyuh. Terungkap fakta lain dalam kisah tersebut.

Warganet via TribunMadura.com
Kabar nenek Binah yang bertahan hidup dengan merebus air untuk mengganjal perut membuat warganet trenyuh. 

Lebih jauh Imron mengungkapkan, Januari 2017 Kementerian Sosial melalui TKSK Kabupaten Tulungagung memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk Nenek Binah.

Baca juga: Suami Meninggal dan Ditinggalkan Anak, Tangis Emak Fitriyani Jual Bansos Demi Bayar Kontrakan

Selain itu TKSK juga memberikan bantuan pangan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Imron menegaskan, dirinya sendiri terlibat langsung saat pemberian bantuan itu.

“Berita ini harus diluruskan, pemerintah tidak pernah berpangku tangan pada warga yang membutuhkan bantuan. Termasuk pada Nenek Binah,” tandas Imron.

Kisah Lain

Perjuangan Siti Rohemah Tinggal di Gubuk Reyot

Siti Rohemah sebatang kara menghuni gubuk reyot tak berlistrik di Dusun Barat, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Siti Rohemah sebatang kara menghuni gubuk reyot tak berlistrik di Dusun Barat, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura. (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Siti Rohemah, wanita 55 tahun warga Pamekasan, Madura ini harus berjuang demi bertahan hidup.

Keseharian Siti Rohemah yang mengaku belum menikah selama hidupnya ini serba kekurangan.

Siti sebatang kara menghuni gubuk reyot tak berlistrik di Dusun Barat, Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Baca juga: Emak Hidup Susah Sebatang Kara Ditinggalkan Anak, Makan Sayur Asem & Ikan Asin Sudah Paling Mewah

Siti Rohemah sebenarnya memiliki sanak saudara yang hidup berdampingan.

Namun kondisi kehidupan mereka tak jauh berbeda dengannya.

Ia pun bekerja serabutan demi bertahan hidup.

"Jika ada tetangga yang menyuruh kerjaan apa pun, maka saya dapat upah, dari upah tersebut saya bisa makan," cerita Rohemah kepada TribunMadura.com, Jumat (4/6/2021).

"Kalau keinginan banyak, tapi apa daya, buat makan saja, saya masih menunggu upah dari bungkus kerupuk di rumah tetangga," sambungnya.

Sudah sekitar 3 tahun, Siti Rohemah menghuni gubuk reyot.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved