Antisipasi Virus Corona di DKI
110 Penumpang KRL Terjaring Swab Antigen Acak Hari Ini, 2 Orang Reaktif Covid-19
Sebanyak 110 calon penumpang kereta rel listrik (KRL) telah mengikuti tes swab antigen di sejumlah stasiun keberangkatan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sebanyak 110 calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) telah mengikuti tes swab antigen di sejumlah stasiun keberangkatan.
Dua dari 110 calon penumpang ini dinyatakan reaktif Covid-19.
"Hasil reaktif ada dua orang dari 110 yang dites sampai siang ini," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, saat dikonfirmasi, Senin (21/6/2021).
Anne mengatakan, dua calon penumpang tersebut langsung ditangani tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Alhasil, keduanya tidak meneruskan perjalanan menggunakan KRL.
"Sudah diteruskan ke tim Satgas Covid-19 setempat dan tidak naik KRL," jelas Anne.
"Karena tes antigen acak dilalukan kepada calon penumpang yang mem
Baca juga: Hari Pertama PPDB SMA di Tangsel, Server Down, Orang Tua Murid Ramai Datangi Sekolah
Baca juga: Puluhan Warga RT 007 RW 09 Warakas Terpapar Covid-19 Usai Hadiri Pesta Pernikahan
Dia menambahkan, mereka yang reaktif Covid-19 satu di Stasiun Bogor dan satunya lagi di Stasiun Cikarang.
Sebelumnya, pihak KAI Communter belum memberlakukan perubahan jadwal operasional kereta rel listrik (KRL) sejak data Covid-19 di Jakarta meningkat.
"Sejauh ini belum ada," kata Anne.
Dia mengatakan, jam operasional KRL dimulai sejak pukul 04.00 hingga 22.00 WIB.
"Masih sama (jadwalnya)," kata Anne.
Selain itu, Anne mengatakan pihaknya juga menyediakan layanan swab antigen acak sejak Senin 21 Juni 2021.
Di antaranya Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, Tangerang, Manggarai, dan Tanah Abang.
"Seluruh stasiun selalu ramai, karena itu kami sediakan layanan swab antigen di sana," jelas Anne.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan geram dengan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan perihal Covid-19.
Kami akan menindak masyarakat yang melanggar aturan. Semua harus bertanggung jawab," tegasnya, pada kesempatan yang sama.
"Kepada pengelola tempat-tempat yang ramai, pastikan kapasitas maksimal 50 persen untuk para pengunjung," lanjutnya.
Dia menegaskan, pihak restoran dan pusat keramaian dilarang berkompromi dengan masyarakat.
"Jangan kompromi demi mendapatkan keuntungan lebih besar. Manfaat terbesar yaitu keselamatan warga," tegas Anies.
"Nomor satu-kan keselamatan. Itulah kunci yang harus kita pegang erat-erat. Segera kembali ke rumah setelah berkegiatan. Jangan ambil kegiatan yang tidak penting," tutup dia.