Nasib Tragis Pria Pemberi Makan Buaya, Kondisi Badan Tidak Utuh, Nyawa Melayang di Tangan Predator
Kisah hidup Juperi Ahmad (53), seorang pria yang dikenal sering memberi makan buaya berakhir tragis. Nyawanya harus melayang di tangan predator
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kisah hidup Juperi Ahmad (53), seorang pria yang dikenal sering memberi makan buaya di kolong atau danau bekas penambangan di kawasan PT BSM Desa Dukong , Belitung Timur (Beltim), berakhir tragis.
Nyawanya harus melayang di tangan predator yang sering diberinya makan tersebut.
Saat proses evakuasi berjalan, jasad korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan sudah tidak utuh.
Sebelumnya, Tim SAR gabungan melihat dua ekor buaya sedang berada di dekat jasad Juperi Ahmad saat proses evakuasi di kolong atau danau bekas penambangan di kawasan PT BSM Desa Dukong , Belitung Timur (Beltim), Minggu (20/6/2021).
Kedua hewan ganas itu seolah-olah sedang menjaga jasad korban.
Baca juga: Cara Daftar Magang DPR RI untuk Mahasiswa S1, 5 Posisi Dibuka, Bisa Dapat Uang Saku
Baca juga: Insitut Teknologi PLN, Universitas Pertamina dan Telkom University Buka Beasiswa Full, Cek Syaratnya
Baca juga: Jadwal Piala Eropa Malam Ini: Ada Belgia Vs Finlandia, Rusia Vs Denmark, Menanti Kedigdayaan Belanda
Berikut rangkuman fakta kasus pria diterkam buaya yang sering diberi makan itu.
Korban Sering Beri Makan Buaya

Rekan kerja korban yang juga mandor lapangan divisi pasir bangunan PT BSM Mustadi (43) mengungkapkan Juperi suka memberi makan binatang buas tersebut saat bekerja.
Bahkan, Mustadi mengaku sering dimarahi korban karena mengusir buaya saat muncul di permukaan.
"Sering marahin saya katanya mereka harus diberi makan biar tidak mengganggu. Sering dikasih makan anjing," kata Mustadi.
Baca juga: Anak Jadi Saksi saat Ibu Diterkam Buaya, Akui Sudah Berfirasat: Ada yang Mendekat ke Perahu
Kronologi Terkaman Buaya

Mustadi menceritakan kronologi pria diterkam buaya yang sering diberi makan itu.
Awalnya ada empat orang yang berada di sekitar TKP yaitu di kolong dalam kawasan PT BSM, Desa Dukong, Simpang Pesak, Belitung Timur.
Namun tiga orang lainnya termasuk dirinya sudah pulang meninggalkan lokasi.
Tinggal Jupri sendirian karena ia sempat bilang ke Mustadi ingin cuci tangan terlebih dahulu baru pulang.
Lalu setelah beberapa lama Jupri tak balik ke camp, Mustadi dan rekannya menyusul ke lokasi lagi.
Ternyata di lokasi sudah tidak ada orang hanya tinggal motor, dompet, ponsel, dan kartu identitas korban.
"Saat ke lokasi saya lihat ada semacam cakaran di tanah tepi kolong dekat lokasi. Jadi kemungkinan besar dia mencakar tanah tersebut saat ditarik ke dalam air," kata Mustadi.
Baca juga: Kronologi Ibu Dimangsa Buaya, Awalnya Sempat Curiga Ternyata Hanya Kayu di Dekat Perahu
Evakuasi Korban
Proses evakuasi Juperi Ahmad yang dilakukan Tim SAR gabungan berlangsung dramatis karena dijaga dua ekor buaya.
Awalnya, pencarian dibagi menjadi dua tim, yakni penyisiran darat dan penyisiran air.
Korban ditemukan sekitar pukul 10.27 WIB, oleh tim air.
Komandan Pos (Danpos) SAR Belitung, Rahmatullah Hasyim menyampaikan proses evakuasi dilakukan secara cepat karena dikhawatirkan akan adanya serangan binatang buas dari seputar tempat tersebut.

"Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi, dan ditunggui dua ekor buaya, kami harus bergerak cepat agar tidak rerjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Rahmat kepada Bangkapos.com, Minggu (20/6/20
Proses evakuasi jasad korban sekitar 10 menit, awalnya tim penyisir air memasuki alur bandar rawa melalui cara mendayung perahu karet, karena lokasi banyak kayu dan ditumbuhi tumput sehingga tidak dapat menggunakan mesin.
Pengambilan jasad korban pun tidak dapat dilakukan sekaligus karena kondisi korban yang sudah tidak utuh lagi, sehingga harus menggunakan dua kontong mayat.
Selanjutnya, jasad korban dibawa kedaratan, sekitar Pukul 11.00 WIB. Jenazah korban langsung dibawa pihak keluarga kerumah duka yang berada di Desa Perawas, Tanjungpandan.
Penjaga Mesin Hilang Misterius
Kali ini kembali terjadi konflik antara manusia dan buaya di Belitung Timur.
Seorang penjaga mesin air di rawa kompleks perusahaan PT BSM di Desa Dukong, Simpang Pesak, Belitung Timur hilang misterius. Dia duga diserang buaya dan diseret ke dasar rawa.
Kepada Posbelitung.co, Sabtu (19/6/2021), Danpos SAR Basarnas Belitung Rahmatullah Hasyim mengatakan korban bernama Juperi Ahmad (53) warga Kelurahan Perawas, Tanjungpandan.
Rahmatullah menyebutkan peristiwa terjadi pada Jumat (18/6/2021) pukul 18.40 WIB lalu.
Awalnya mandor di perusahaan bernama Eli melihat korban tidak berada di tempat.
Ia menunggu mesin air lebih dari satu jam, karena merasa aneh, Eli langsung melapor ke kadus dan kades tentang kejadian tersebut.
Setelah dilaporkan kemudian warga setempat, Polsek Dendang, BPBD Beltim, Tagana, Basarnas, dan TNI AL langsung mencari keberadaan korban.
Di lokasi kejadian ditemukan motor, dompet, ponsel, dan identitas korban,
"Menurut informasi karyawan di perusahaan itu sering melihat buaya besar timbul dan berjemur di pinggir rawa tersebut," kata Rahmatullah.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Dua Ekor Buaya Tunggui Jasad Juperi, Begini Proses Evakuasi Korban dan Warga di Bangka Belitung Diduga Diterkam Buaya yang Kerap Ia Beri Makan, Sering Diberi Anjing,