Antisipasi Virus Corona di DKI
Wisma Atlet Kedatangan 600 Pasien Covid-19 Perhari, Tower 8 Penuh dan Tak Bisa Tampung Lagi
Peningkatan drastis pasien Covid-19 selama beberapa hari belakangan membuat tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, penuh.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Peningkatan drastis pasien Covid-19 selama beberapa hari belakangan membuat Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, penuh.
Kini, tempat isolasi mandiri tersebut dipastikan sudah tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19.
TONTON JUGA
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Letkol Laut drg. Muhammad Arifin mengatakan, Tower 8 Wisma Atlet Pademangan hingga kini sudah menampung 1.569 pasien.
"Tower 8 yang ada di Wisma Atlet Pademangan, updatenya menampung 1.569," ungkap Arifin di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021).
"Kemarin pagi sudah close karena sudah 99 persen, sudah penuh," katanya.

Menurut Arifin, keterisian pasien Covid-19 di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan penuh hanya dalam hitungan hari.
Pasalnya, kedatangan pasien Covid-19 ke tempat isolasi mandiri tersebut bisa mencapai sekitar 600 orang per hari.
Baca juga: Angelo Alessio Datang, Pemain Naturalisasi Persija Jakarta Dapat Peran Ganda: Kita Harus Bantu Dia
Baca juga: Pengemudi Fortuner Lepas Tembakan ke Udara, Saksi: Kejadiannya Dekat Rumah Dinas Budi Gunawan
Baca juga: Polisi Cek 10 CCTV, Pengemudi Fortuner Lepas Tembakan Dekat Kompleks Pati Polri Dalam Pemeriksaan
"Itu (penuh) hanya dalam hitungan hari begitu dibuka. Kurang dari tiga hari malah, dua hari setengah. Itu kondisi di lapangan," jelas Arifin.
Di sisi lain, keterisian Wisma Atlet Kemayoran, tepatnya tower 4-7 yang ada di sana, sudah mencapai 81 persen.
"Keterisian di tempat kita (Wisma Atlet Kemayoran), tower 4, 5, 6, dan 7 sudah mencapai 6.010. Kemarin masuk pasien baru 477 orang," jelas Arifin.
TONTON JUGA
Menyusul hampir penuhnya rumah sakit darurat di dua lokasi tersebut, Satgas Covid-19 membuka tempat alternatif isolasi pasien Covid-19.
Tempat isolasi itu berada di Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Menjelang kedatangan pasien baru, Satgas Covid-19 mulai memastikan kesiapan sarana dan prasarana di Rusun Nagrak telah selesai 100 persen.
Pantauan TribunJakarta.com, persiapan sudah dilakukan tepatnya di area lobby tower 3.
Baca juga: Angelo Alessio Datang, Pemain Naturalisasi Persija Jakarta Dapat Peran Ganda: Kita Harus Bantu Dia
Di sana, Satgas sudah memasang meja pendaftaran yang mencakup pendataan hingga screening kesehatan pasien.
Satgas juga sudah memasang standing banner di beberapa titik di tower 3 Rusun Nagrak.
Beberapa standing banner tersebut berisi tulisan Kawasan Zona Merah serta Isolasi Mandiri Covid-19 Rusun Nagrak.
Satgas Covid-19 juga tampak sibuk mempersiapkan keperluan lainnya jelang pembukaan Rusun Nagrak.
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Letkol Laut drg. Muhammad Arifin memastikan bahwa Rusun Nagrak dibuka untuk pasien Covid-19 per hari ini.

"Untuk Rusun Nagrak sendiri ya harus buka hari ini.
Sesuai Satgas BNPB saya diperintahkan untuk koordinir," kata Arifin di lokasi.
"Paling lambat nanti siang atau sore sudah kita buka," sambungnya.
Total ada lima tower di Rusun Nagrak yang dibuka menjadi kawasan isolasi mandiri Covid-19.
Empat di antaranya untuk menampung pasien.
Sementara sisanya untuk menampung tenaga kesehatan dan unsur lainnya dalam Satgas Covid-19.
Baca juga: Polisi Cek 10 CCTV, Pengemudi Fortuner Lepas Tembakan Dekat Kompleks Pati Polri Dalam Pemeriksaan
Gelombang awal kedatangan pasien Covid-19 ke Rusun Nagrak akan diarahkan ke tower 3, yang selanjutnya disebut tower 1.
"Menerima pasien di tower 1.
Ada 16 lantai, satu lantai 17 kamar dan satu kamar nanti akan diisi," ucap Arifin.
Masing-masing unit bertipe 36 bisa menampung empat velbed untuk tempat tidur pasien.
TONTON JUGA
Dua velbed diletakkan di dua kamar, sementara dua lainnya di ruang tamu.
"Jadi nanti masyarakat mohon pengertiannya, kondisi darurat.
Karena tipe 36 kan luas dan di sini nggak ada AC, adanya angin jendela.
Baca juga: PPDB DKI Jalur Zonasi Jenjang SD Telah Dibuka, Berikut Poin Penting yang Harus Diperhatikan
Nanti kipas angin disiapkan," ucap Arifin.
(TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)