Viral di Media Sosial
Viral Video Bayi Dikerok Dukun Beranak hingga Merah, Sang Ibu Membiarkan: Cuma Bisa Nahan Tangis
Di media sosial TikTok dan Instagram beredar video yang merekam curhatan seorang ibu yang bayinya dikerok.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
Sementara, ada juga yang berpandangan, ketika orang yang dikerok sudah bersendawa, artinya angin telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh dan sebentar lagi badan akan kembali bugar.
Entah sejak kapan istilah masuk angin beredar di masyarakat.
Namun, sudah jelas bahwa diagnosis masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern.
Fakta kerokan
Melansir Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM & H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., garis-haris merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.
Bekas goresan berwarna merah itu melainkan dampak dari pecagnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.
Jadi, tidak mengherankan jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin bisa saja kembali menyerang seseorang.
Orang sehat pun apabila dikerok, akan meninggalkan jejak merah yang sama.
Tapi, jarang kan ada orang sehat yang dikerok?
Rasa tidak enak badan atau pegal otot yang hilang setelah kerokan bisa dibilang hanya kamuflase.
Pasalnya, kerokan akan menciptakan rasa sakit baru yang dapat menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".
Dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, juga dijelaskan bahwa kerokan tidak membantu menyembuhkan masuk angin.
Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya telah keluar.
Hal itu melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Kerokan Bisa Sembuhkan Masuk Angin?"