Antisipasi Virus Corona di DKI
Polemik Truk Angkut Jenazah Covid-19, Wagub DKI: Ambulans Parpol Bisa Digunakan Angkut Jenazah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, jumlah ambulans di ibu kota masih mencukupi untuk mengangkut jenazah Covid-19.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, jumlah ambulans di ibu kota masih mencukupi untuk mengangkut jenazah Covid-19.
Hal ini dikatakan Ariza menanggapi polemik penggunaan truk sebagai kendaraan pengangkut jenazah Covid-19 menuju lokasi pemakaman.
TONTON JUGA
Ia pun memastikan, sampai saat ini Pemprov DKI masih menggunakan ambulans untuk mengangkut jenazah Covid-19.
"Warga Jakarta tercinta, kami masih menggunakan mobil ambulans membawa saudara kita yang meninggal dunia karena Covid-19," ucapnya, Kamis (24/6/2021).
Politisi Gerindra ini menyebut, banyak ambulans di ibu kota yang bisa dikerahkan untuk mengantar jenazah Covid-19, mulai dari ambulans milik Pemprov DKI, rumah sakit swasta, hingga milik partai politik (parpol).

"Teman-teman kami, saya, parpol, rata-rata Parpol punya ambulans banyak. Itu bisa digunakan, belum lagi RS, puskesmas, dan lainnya," ujarnya.
Walau demikian, Ariza tak menjelaskan lebih rinci jumlah ambulans yang dimiliki DKI Jakarta.
Baca juga: 1 RT di Petogogan Jaksel Lockdown: Bayi Usia 1 Tahun 2 Bulan Positif Covid-19, Orangtua Tertular
Baca juga: Majelis Hakim Tawarkan Grasi ke Rizieq Shihab, Kuasa Hukum: Ini Unik, Kita Juga Kaget
Baca juga: Pisah dari Persija, Pelatih AFC Pro Ini Tertarik Bajak Marc Klok: Ingin Duetkan dengan Pemain Korsel
"Pengangkutan dengan truk sejauh ini belum pernah dilakukan dan dilaksanakan. Insya Allah dengan ambulans yang ada mencukupi," kata dia.
Sebelumnya, Kepala BPKD DKI Edi Sumantri membeberkan perihal penggunaan truk sebagai kendaraan pengangkut jenazah Covid-19.
Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama Komisi C DPRD DKI Jakarta.
TONTON JUGA
Dalam rapat itu awalnya Edi menjelaskan soal anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang saat ini sudah digunakan dan tersisa Rp186 miliar.
Ia menyebut, dana BTT selama ini digunakan untuk berbagai keperluan penanganan Covid-19, salah satunya untuk pembelian peti jenazah.
"Uang ini tinggal Rp186 miliar dari Rp2,133 triliun. Sudah terpakai buat apa saja? Sudah digunakan untuk beli peti jenazah," ucapnya, Rabu (23/6/2021).
Rinciannya, dana BTT yang diberikan kepada Dinas Pertamanan dan Hutan Kota sebesar Rp13,02 miliar.
Baca juga: 4 Hari Dibuka, Rusun Nagrak Sudah Kedatangan 251 Pasien Isolasi Mandiri Covid-19
Anggaran itu digunakan untuk memberikan insentif kepada pegawai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota sebesar pada periode Januari hingga Maret 2021 sebesar Rp5,22 miliar.
Kemudian, Rp7,79 miliar lainnya digunakan untuk membeli perlengkapan APD, peti jenazah, masker, hingga sarung tangan karet.
Lalu Edi bercerita, kemarin dalam satu hari ada 146 jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19.
Jumlah ini meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan pada gelombang pertama Covid-19 yang terjadi 2020 lalu.
TONTON JUGA
"Gelombang satu tertinggi 75 orang dalam satu hari, itu gelombang sati tahun lalu. Tahun ini baru jam 18.00 WIB sudah ada 146 orang," ujarnya.
Hal ini pun membuat petugas ambulans dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kewalahan.
Untuk menyiasati banyaknya jenazah yang bakal dikubur menggunakan protokol Covid-19, Pemprov DKI akhirnya menggunakan truk untuk mengangkutnya menuju tempat pemakaman.
"Ambulans tidak mungkin lagi, (akhirnya diangkut) dengan truk dengan kapaistas satu truk delapan peti," kata dia.
Baca juga: 1 RT di Petogogan Jaksel Lockdown: Bayi Usia 1 Tahun 2 Bulan Positif Covid-19, Orangtua Tertular
Kebutulan juga, seluruh pemakaman menggunakan protokol Covid-19 saat ini hanya dilakukan di TPU Rorotan.
"Hanya satu tempat yang tersedia di Rorotan saja," kata dia.