Antisipasi Virus Corona di DKI
Cegah Kerumunan, RS Polri Kramat Jati Dirikan Tenda Khusus untuk Pengantar Pasien
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana mengatakan tenda tersebut guna mencegah kerumunan dari pengantar pasien
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendirikan tenda khusus untuk warga pengantar pasien yang kerabatnya menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana mengatakan tenda tersebut guna mencegah kerumunan dari pengantar pasien yang berisiko memicu penularan Covid-19.
"RS Polri mendirikan tenda untuk pengantar pasien saat mengantar keluarganya yang sakit supaya tidak terjadi kerumunan di IGD (Instalasi Gawat Darurat)," kata Asep saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (26/6/2021).
Pendirian tenda yang berlokasi di depan gedung RS Polri Kramat Jati itu guna menghadapi lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat inap setelah momen libur Idulfitri 1442 Hijriah.
Sementara tenda darurat untuk menampung pasien terkonfirmasi yang dirawat inap tidak didirikan karena ketersediaan kasur di RS Polri Kramat Jati dirasa cukup, pun harus antre.
Baca juga: Ditinggal Penghuninya Beli Peralatan, Toko Servis Elektronik di Pademangan Hangus Terbakar
Baca juga: Tengah Hamil 4 Bulan, Nagita Slavina Pernah Menangis ke Raffi Ahmad: Kamu Gak Ngarepin Bayinya Ya?
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Pasang Tenda-tenda Darurat Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan
"Ruang perawatan masih memadai, pengunjung IGD harus mematuhi prokes (protokol kesehatan) dan harus bersabar untuk dapat pelayan di IGD," ujarnya.
Asep menuturkan upaya lain untuk mencegah kerumunan warga yang berisiko memicu penularan Covid-19 di RS Polri Kramat Jati juga dengan membatasi jumlah pengantar pasien.
Hal ini sebenarnya sudah diberlakukan RS Polri Kramat Jati sejak awal pandemi Covid-19 melanda, namun karena terjadi lonjakan pasien yang dirawat didirikan tenda khusus depan IGD.
"Pengantar pasien di RS Polri sangat dibatasi, maksimal satu orang saja," tuturnya.